book

Mata di Tanah Melus

0
  • book
    Ditulis oleh
    Rachel Yosefhin Sinaga
  • Dibuat tanggal
    31 Jul 2024
  • Sekolah
    SMP SANTO YUSUP BANDUNG

Resensi Buku Mata di Tanah Melus Karya Okky Madasari
Judul: Negeri Antah Berantah Yang Aneh dan Penuh Keajaiban

 

 

Judul                : Mata di Tanah Melus
Penulis             : Okky Madasari
Penerbit            : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Tahun Terbit      : Januari 2018
Tebal Halaman  : 192 halaman
Ukuran              : 13,5 x 20 cm
ISBN                 : 978-602-03-8133-6

Mata di Tanah Melus adalah novel anak yang ditulis oleh penulis terkenal Indonesia, yaitu Okky Madasari. Okky Madasari adalah seorang sastrawan dan sosiolog Indonesia, pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa kategori fiksi tahun 2012 untuk novel ketiganya yang berjudul Maryam, dan menjadi pemenang termuda sepanjang sejarah penghargaan tersebut. 

Novel Mata di Tanah Melus ini adalah novel anak pertama yang dibuat oleh Okky Madasari, kemudian Okky Madasari membuat novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi. Seri Mata kemudian berlanjut di novel-novel berikutnya, yaitu Mata dan Manusia Laut, lalu Mata dan Nyala Api Purba. 

Novel ini dibuat oleh Okky Madasari karena anaknya yang masih kecil dan suka dibacakan cerita yang dikarangnya, hal tersebut memunculkan keinginan untuk menulis sebuah cerita anak untuk anaknya. Okky Madasari juga melihat bahwa terbatasnya bacaan anak berkualitas di Indonesia. Menurut Okky Madasari bahwa pada usia anak-anak sangat penting untuk membentuk karakter manusia melalui bacaan dan menumbuhkan minat baca. 

Perjalanan Okky Madasari dan anaknya pada waktu itu,  menuju Belu di Nusa Tenggara Timur, melahirkan ide cemerlang untuk menulis kisah yang terinspirasi dari daerah tersebut dalam bentuk fiksi. Dalam novel ini Okky Madasari meleburkan diri dalam karakter, pikiran dan jiwa anak-anak. 

Novel ini mempunyai judul yang dapat menimbulkan rasa penasaran, didukung dengan cover yang dipenuhi dengan warna dan ilustrasi yang sangat menarik. Hal tersebut berhasil memikat hati saya dan menumbuhkan minat yang besar untuk membaca dan memilih novel Mata di Tanah Melus ini.

Novel Mata di Tanah Melus ini menceritakan tentang seorang anak perempuan berumur 12 tahun yang bernama Matara, yang dipanggil Mata. Pada suatu ketika, Mata diajak oleh ibunya untuk berlibur ke salah satu wilayah terluar di Indonesia yang berbatasan dengan Timor Leste, menggunakan pesawat kecil. Pesawat kecil Mata dan ibunya mendarat di negeri antah berantah dengan hamparan hijau yang kering dan lesu dan juga tak terlalu lebat. Di negeri antah berantah tersebut, Mata terpisah oleh ibunya dan berusaha untuk menemukan kembali Ibunya. Negeri antah berantah tersebut mengantarkan Mata pada petualangan menakjubkan yang tidak pernah terbayangkan. Dunia yang serbaganjil dipenuhi dengan kekuatan magis dan masih memegang teguh adat istiadat, menjadi sebuah kenyataan baru untuk Matara.

Tokoh-tokoh dalam cerita sangat unik dan menarik. Banyak tokoh-tokoh yang menginspirasi dalam menurut saya,  diantaranya yaitu Mata dan sahabatnya Atok. Mata adalah anak perempuan yang sangat pemberani,  mempunyai tekad yang kuat dan keyakinan yang tinggi untuk bisa menyelesaikan suatu masalah yang sangat besar, dan Atok adalah sahabat Mata yang sangat baik, karena tidak pernah meninggalkan Mata dalam situasi apapun. 

Novel yang satu ini memiliki ilustrasi gambar yang menarik yang terdapat di dalam buku, berbeda dari novel lainnya, sehingga membuat cerita semakin jelas dan terasa hidup. Gaya bahasa yang sangat sederhana dari Okky Madasari membuat cerita mudah dipahami. 

Novel ini mempunyai alur cerita yang tersusun dengan baik dan menarik karena diwarnai dengan imajinasi yang luar biasa dari penulis. Cerita petualangan yang sangat menabjubkan dan menakutkan, dipenuhi dengan hal menarik yang tidak nyata dan tidak pernah terbayangkan, seolah membawa pembaca berpetualangan dan memasuki dimensi ajaib yang selama ini tak pernah kita temui sebelumnya. Novel ini juga menceritakan tentang negeri yang tidak biasa, misterius dan serbaganjil, dipenuhi dengan kekuatan magis dan masih memegang teguh adat istiadat, sehingga membuat pembaca penasaran dan seolah membawa pembaca ke zaman dahulu. 

Dari novel ini, saya menemukan kalimat yang sangat menarik bagi saya, yaitu “Ratu Kupu-Kupu menyajikan makanan di atas meja. Ada satu mangkuk besar berisi madu. Ada piring panjang berisi helai mahkota bunga, ada mangkuk yang tak terlalu besar berisi benang sari, ada piring bulat besar berisi bunga matahari.” Kutipan tersebut tidak pernah terbayangkan oleh saya, hal tersebut seolah membawa saya melampaui batas dunia nyata, yang membuat saya sangat terkesan dengan novel ini.

Dalam cerita novel ini terdapat benda dan peninggalan yang jarang diketahui, membuat pembaca sukar dalam memahami isi cerita.  Terlepas dari segala kelebihan novel ini juga pasti memiliki kekurangan, yaitu perilaku Mata kurang sesuai dengan perilaku dan sifat anak berusia 12 tahun, seperti terasa lebih muda dari umurnya. Terdapat juga beberapa bagian terasa muncul begitu saja, diselesaikan terlalu cepat dengan penjelasan yang kurang jelas juga. Tempat-tempat yang dijabarkan dalam cerita terkadang sulit untuk dimengerti.

Secara keseluruhan, novel "Mata di Tanah Melus" sangat layak dibaca, terutama bagi kalangan anak-anak, selain itu juga bisa dibaca kalangan remaja, dll. Cerita dalam novel sangat menghibur bagi pembaca . Novel ini memberikan wawasan yang baru tentang sejarah, mitos, agama, adat istiadat dan suku dari wilayah Belu di NTT yang jarang diketahui, dan mengandung banyak pesan positif tentang nilai-nilai yang menjunjung kebebasan, kebenaran, keadilan, keberanian, dan pelajaran bagi sekolah dan orang tua.

Judul Buku Mata di Tanah Melus
Penulis Okky Madasari
ISBN 978-602-03-8133-6
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi Januari 2018
Penerbit Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Jumlah Halaman 192

0 komentar

Buat komentar