
Prahara Cinta Alia
-
Ditulis olehWAODE SRI ASWINDA
-
Dibuat tanggal
31 Jul 2024
-
Sekolah
SMK Kehutanan Negeri Makassar
Resensi Buku Prahara Cinta Alia Karya Arif YS
Judul Resensi : Prahara Cinta Alia : Ketika Cinta Mengabaikan Aturan dan Etika
Oleh : Waode Sri Aswinda
Prahara Cinta Alia adalah sebuah buku novel yang ditulis oleh Arif YS Alias Arif Yosodi Puro. Setelah tamat PGA (Pendidikan Guru Agama), beliau mengikuti kursus bahasa Inggris di Victory Collage Sidoarjo dan Institute Pembangunan Surabaya sampai tingkat mahir. Beliau melanjutkan S1 di jurusan pendidikan bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni kemudian melanjutkan S2 nya di Universitas Negeri Mindanao Filipina. Prahara Cinta Alia merupakan novel kesembilan yang ia tulis dari 19 buku yang sudah beliau tulis. Buku ini diterbitkan oleh PT. Gramedia pada tahun 2016. Buku ini memiliki jumlah halaman 411 dan dimensi pada buku ini yaitu 135 mm x 200 mm. Buku ini memiliki kelebihan yaitu setiap penulisannya dapat dimengerti dan dipahami.
Buku ini menceritakan kisah seorang gadis yang cantik dan baik. Dia disukai oleh banyak laki-laki bahkan ada beberapa laki-laki selalu mengirim surat untuk dirinya. Akan tetapi Alia adalah seorang gadis penurut. Ia selalu mengikuti pesan dari kakeknya untuk tidak pernah pacaran. Oleh karena itu, Alia tidak pernah membalas surat dari semua laki laki itu. Akan tetapi Alia mulai tidak bisa mengontrol dirinya ketika mulai terlena akan percintaan. Ia jatuh cinta kepada 3 orang pria sekaligus sampai akhirnya ia mulai melupakan aturan dan pesan-pesan dari kakek dan neneknya. Awalnya Alia jatuh cinta kepada Antonio, seorang anak orang kaya, baik hati, perhatian dan dia adalah teman SMP Alia. Kemudian Andika, ia juga teman sekolah Alia. Dia anak yang baik, orang tuanya juga cukup berpunya baik dan perhatian. Di sisi lain juga ada Rangga. Dia tampan dan anak kuliahan. Orang tuanya juga berpunya akan tetapi, Rangga lebih dewasa dan usianya pun lebih tua. Perbedaan usianya dengan Alia yaitu 4 tahun. Dalam hubungannya ini, Alia harus membagi waktu untuk ketiga pria yang menjalin asmara dengannya. Sehingga dia jarang menyempatkan waktu untuk belajar. Alia juga mulai sering bohong kepada neneknya. Ia sering bolos sekolah dan jarang mengerjakan tugas-tugas. Akhirnya pada saat ujian tiba, Alia tidak dapat mengerjakan soal-soalnya. Akibatnya Alia tidak naik kelas. Semua diakibatkan oleh kisah percintaanya. Namun, hal itu tidak mengurangi atau menghilangkan pikiran Alia untuk tetap melanjutkan percintaanya yang tidak sah. Alia terlena akan percintaan yang ia alami, ia sudah terlalu jauh dalam percintaannya. Alia sudah melampaui batas norma kewajaran. Ia terlarut dalam api asmara sehingga dia harus kehilangan kehormatannya. Sampai akhirnya saat ia ingin menjatuhkan pilihannya kepada satu orang laki-laki yaitu Rangga. Akan tetapi, Rangga tidak menerima hal itu. Ia kemudian membalas dendam kepada Alia.
Buku ini menggunakkan alur maju dan alur mundur. Di sini diceritakan bahwa Alia adalah seorang gadis lugu dan ayu yang berubah menjadi gadis nakal karena terlena oleh kisah percintaan yang melewati batas kewajaran. Dalam cerita ini, Alia memiliki sifat penurut kepada kakeknya namun setelah ketiadaan kakeknya yang membuat Alia menjadi anak yang tidak penurut lagi dan melupakan semua nasihat kakeknya. Karena keegoannya, Alia terseret dalam kehinaan. Ia harus rela menyerahkan mahkota satu-satunya kepada Rangga. Padahal Alia tidak ingin berpacaran. Hal ini dilatarbelakangi oleh nasihat-nasihat sang kakek Alia. Kekurangan novel ini yaitu tidak bisa dibaca untuk semua umur.
0 komentar