
Hello, Cello
-
Ditulis olehKamilla Lubna Ghayata Amalie
-
Dibuat tanggal
04 Aug 2024
-
Sekolah
Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta
Novel "Hello, Cello" karya Nadia Ristivani adalah karya tulis yang sedang digemari oleh para remaja di Indonesia. "Hello, Cello" diterbitkan pertama kali pada tahun 2022 oleh Bukune di Jakarta. Nadia Ristivani sendiri adalah seorang penulis yang populer melalui karya-karyanya di sosial media Twitter. Nadia kerap menuliskan ceritanya dalam bentuk Alternative Universe atau yang biasa disebut AU. Alternative Universe adalah media baca yang sedang digemari oleh para remaja terutama remaja Indonesia, karena konsepnya lebih seperti percakapan melalui platform online sehingga lebih singkat untuk dibaca. Sebelum "Hello, Cello" ia juga sudah kerap menuliskan cerita lainnya, seperti The Camarro, Hilmy Milan serta Hello Again Cello. Ia dikenal dengan nama ijoscripts yang merupakan nama akun Twitternya. Hampir seluruh cerita karangannya yang ia unggah di Twitter berhasil mendapat perhatian pembaca dilihat dari likes yang begitu banyak. Tak hanya berhasil menarik perhatian pembaca, ceritanya pun berhasil menarik perhatian penerbit, sehingga tidak hanya satu buku yang berhasil terbit. Novel "Hello, Cello" berhasil membuat pembaca menemukan cara untuk mencintai dirinya sendiri.
Melalui novel "Hello, Cello" Nadia Ristivani menyampaikan pesan penuh makna yang dikemas secara ringan. Nadia menggambarkan kehidupan tokoh yang penuh dengan keraguan serta hilangnya rasa percaya diri, lalu dipadukan dengan tokoh utama lainnya dengan kepribadian terbalik. Inti cerita ini ada pada dua tokoh utama yaitu Cello dan Helga yang berusaha menemukan jati diri, dan pada proses penemuan jati diri itu keduanya mulai jatuh cinta. Rasa saling membutuhkan, rasa takut akan kehilangan, mengulas kehidupan mereka sesungguhnya yang tertutup oleh label pemberian orang sekitar, dan kalimat-kalimat positif yang selalu terselip pada setiap dialog berhasil mengguggah emosi pembaca. Mulai dari tersenyum, tertawa, marah hingga menangis, ekspresi-eskpresi itu yang akan muncul ketika membaca ceria karangan Nadia Ristivani ini.
Tokoh utama pada cerita ini adalah Helga, seorang wanita yang selalu gagal dalam percintaan sampai seolah-olah itu adalah label dirinya. Karena itu hidupnya selalu dipenuhi dengan keraguan. Helga juga seorang penulis yang selalu mengabadikan hal berkesan dalam hidupnya melalui sebuah buku, dan dalam proses penulisan buku keenamnya ia dipertemukan dengan Cello, laki-laki yang ia anggap memiliki kepribadian jauh berbeda dengannya, laki-laki yang tidak pernah terbesit di benaknya untuk sekedar berkenalan. Namun ketidakmungkinan itu ditepis realita, ternyata Cello, adalah laki-laki yang berhasil menuntun Helga menemukan kembali jati diri dan kepercayaan dirinya, laki-laki yang mengubah hidupnya serta laki-laki yang mencintainya begitu tulus. "Hello, Cello" juga menceritakan sudut pandang Cello, tokoh yang sudah dilabeli oleh orang-orang dengan sebutan "Buaya Tampan", melalui novel ini pembaca berhasil dibuat kagum dengan kehidupan Cello yang sebenarnya dibalik label "Buaya Tampan". Keduanya sama-sama berproses, bersama-sama merubah diri dan kehidupannya, serta bersama-sama memberikan cinta yang setara.
Novel ini bukan hanya sekedar novel asmara, dalam novel ini banyak afirmasi positif yang dapat menjadi motivasi terutama tentang cara mencintai diri sendiri. "Karena, nomor satuin orang lain di atas diri sendiri cuma nyambut cikal bakal luka." itu merupakan kutipan dialog pada novel yang memberi pesan untuk menomor satukan diri sendiri diatas orang lain. Pembaca dihanyutkan dalam cerita romansa namun sesungguhnya ada banyak pelajaran hidup yang bisa diambil. Nadia pandai mendeskripsikan latar belakang setiap tokoh yang jauh dari dugaan pembaca. Alur cerita yang tidak monoton menjadikan alasan untuk ingin terus melanjutkan bacaan hingga lembar terakhir. Masalah-masalah dalam cerita juga relate atau sesuai dengan isu-isu terutama isu mental remaja pada saat ini. Walaupun beberapa bagian cerita masih perlu ditulis secara lebih detail agar pemabaca lebih pahan dengan maksud penulis.
Novel ini adalah novel yang mengemas permasalahan remaja pada saat ini dengan cara unik dan menarik. "Hello, Cello" dapat memberikan pengaruh positif bagi pembaca terutama remaja yang membacanya. Jadi, secara keseluruhan novel "Hello, Cello" sangat direkomendasikan untuk dibaca. Melalui alur cerita dan berbagai afirmasi positifnya dapat menjadi bahan renungan serta dapat memotivasi seluruh orang yang memiliki permasalahan serupa.
0 komentar