book

Hilmy Milan

0
  • book
    Ditulis oleh
    Kamilla Lubna Ghayata Amalie
  • Dibuat tanggal
    01 Oct 2024
  • Sekolah
    Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta

Novel "Hilmy Milan" karya Nadia Ristivani kini sedang ramai menjadi perbincangan publik. Novel "Hilmy Milan" diterbitkan pada tahun 2021 oleh Bukune di Jakarta. "Hilmy Milan" sendiri merupakan novel yang masih satu semesta dengan novel The Camarro, Hello Cello dan Hello Again Cello. Tak jauh berbeda dengan buku-buku karya Nadia sebelumnya, novel ini juga mulai dikenal masyarakat melalui sosial media lebih tepatnya platform Twitter atau yang kini dikenal dengan X. Cerita yang ia tulis dikemas dalam bentuk Alternative Universe atau AU. Akhir-akhir ini pengemasan cerita dengan metode AU sedang digemari oleh masyarakat atau netizen, terutama di kalangan remaja. Cara Nadia menuliskan karyanya dalam bentuk AU rupanya berhasil menarik perhatian masyarakat untuk membaca serta menelisik lebih dalam mengenai karyanya yang lain. Dengan pengemasan cerita berupa percakapan melalui platform online membuat pembaca lebih mudah memahami alur cerita karena narasi yang tidak begitu mendominasi. Nadia Ristivani juga dikenal dengan nama ijoscript, yang ia gunakan sebagai username akun Xnya. Akunnya selalu ramai, tampak dari kolom komentar yang penuh dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai kelanjutan ceritanya hingga kapan AU yang ia buat akan segera dibukukan. Benar saja, "Hilmy Milan" akhirnya berhasil menarik perhatian penerbit, hingga kini buku "Hilmy Milan" masih setia terpajang di setiap toko buku. Sebuah buku yang mengajarkan bahwa setiap orang layak untuk dicintai dan perbedaan tidak menjadi penghalang untuk  mencintai. 

Melalui novel "Hilmy Milan" Nadia Ristivani menceritakan sebuah alur cerita penuh makna secara tersirat namun menyentuh. Ia gambarkan sosok perempuan yang hidup dikelilingi tekanan dan tuntutan, yang sulit mengekspresikan emosinya di depan banyak orang, lalu ia padukan dengan sosok laki-laki ceria, yang hidup sesuai dengan apa yang ia inginkan, bahkan terlampau santai. Tampak dua kehidupan yang sangat berbanding terbalik, bahkan baru melihat latar belakang kedua tokoh utama saja sudah berhasil menimbulkan keraguan akankah cinta  bersemi diantara mereka. Inilah keunikannya, berhasil  menimbulkan rasa penasaran, hingga tak terasa dapat membaca setiap lembar hingga tiba lembar terakhir.

Novel ini menceritakan tentang seorang laki-laki bernama Hilmy. Ia memiliki kepribadian yang periang, santai namun berprinsip, dan hidup di lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang. Tokoh Hilmy ini dipadukan dengan tokoh perempuan bernama Milan. Ia adalah anak perempuan satu-satunya dari empat bersaudara. Ia memiliki saudara kembar bernama Cello yang juga menjadi teman dekat Hilmy. Milan hidup di keluarga serba berkecukupan yang selalu memberinya tuntutan sebagai anak perempuan, karena masih menganggap adanya perbedaan antara perempuan dan laki-laki. Hal tersebut berhasil membuat Milan menjadi sosok yang keras, seolah menjadikannya perempuan yang tidak memiliki perasaan dan sulit mengekspresikan diri. Milan dipertemukan dengan Hilmy karena mengambil jurusan kuliah yang sama. Keduanya menjadi semakin sering berinteraksi semenjak sering ada dalam satu kelompok kerja yang sama. Tanpa disadari keduanya larut dalam suasana yang menimbulkan rasa nyaman untuk saling terbuka satu sama lain dan bisa menjadi diri sendiri ketika mereka bertemu. Hilmy memang sudah lama menyimpan rasa untuk Milan, namun ia tahu bahwa Milan selalu memasang tembok tinggi pada setiap lelaki yang secara terang-terangan ingin mendekatinya. Oleh karena itu Hilmy dengan seribu gengsinya memiliki cara tersendiri untuk bisa selalu di dekat Milan. Laki-laki yang selalu berpura-pura tidak peduli dipertemukan dengan perempuan yang seolah mati rasa berhasil membuat pembaca penasaran dengan akhir cerita dari Hilmy dan Milan.

Lagi-lagi Nadia Ristivani menuliskan novel yang relate dengan permasalahan remaja saat ini yang dikemas dalam alur cerita asmara. Tokoh Milan menggambarkan sosok yang sulit mengekspresikan diri akibat latar belakang keluarganya, sedangkan tokoh Hilmy digambarkan dengan kepribadian yang berbanding terbalik dan seolah melengkapi kekurangan Milan. Melalui buku ini, Nadia menyampaikan bahwa setiap manusia berhak mengekspresikan diri, tidak perlu terus menerus terlihat kuat, karena setiap manusia pasti memiliki sisi lemah, seperti pada kutipan dialog dalam buku yaitu “Lo gak perlu maksa diri lo jadi wonder woman buat jadi kuat. Cukup jadi manusia yang ngakuin punya sisi lemah dan jangan biarin kelemahan lo itu dipendam sendirian.”.  Kelebihan dari buku ini tampak dari gaya penulisan Nadia yang merujuk pada bahasa gaul membuat pembaca yang rata-rata adalah kalangan remaja menjadi semakin nyaman dalam membaca setiap kalimat. Kalimat-kalimat sederhana yang Nadia tulis berhasil membuat pembaca lebih mudah memahami maksud dari tulisan tersebut. Walaupun di beberapa bagian cerita masih perlu ditulis lebih detail agar makna cerita bisa sampai kepada pembaca. 

Sebuah luka yang disembuhkan perlahan, dan sebuah cinta yang tidak dituntut untuk dibalas. Ternyata berhasil memberikan perubahan dan akhir cerita tak terduga. “Hilmy Milan” hanyutkan pembaca melalui setiap kalimat yang terangkai indah menjadi cerita penuh makna. Novel ini memberikan pengaruh baik melalui afirmasi-afirmasi positif yang dapat membuka wawasan serta memotivasi setiap pembaca. Saran dan solusi yang disampaikan melalui dialog tokoh dapat menjadi renungan untuk memperbaiki diri bagi siapapun yang yang memiliki permasalahan serupa. 

Judul Buku Hilmy Milan
Penulis Nadia Ristivani
ISBN 978-602-220-423-7
Bahasa Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2021
Penerbit Bukune
Jumlah Halaman 300

0 komentar

Buat komentar

Oleh Peserta Sama