Novel terbitan Bukune, lagi lagi menarik perhatian para reader yang masih menginjak fase remaja. Yang mana, tak sedikit novel terbitan Bukune banyak menggunakan genre romance. Termasuk novel ini, 'Malioboro at Midnight'. Dari judul novel nya saja, pembaca sepertinya dapat mengira, seperti apa kira-kira alur yang akan di ciptakan penulis. Apalagi dengan latar yang digunakan. Satu persatu rasa penasaran para pembaca dapat terpecahkan.

  Novel ini, merupakan novel kelima yang diadaptasi dari cerita AU atau singkatan dari 'Alternative Universe' yang seringkali di upload di sosmed Skysphire. Karena pembuatan AU yang menarik, tak jarang pembaca seringkali meminta pada si penulis supaya karya nya di publish dalam bentuk novel. Bahkan terkadang, seuatu penerbit melemparkan tawaran khusus pada sang penulis, untuk menerbitkan karya nya pada mereka.

  'Malioboro at Midnight' bukan hanya tentang jalan Malioboro. Tapi juga tentang perjalanan kisah cinta 2 manusia di dalamnya.

  Malam itu di sebuah apartemen. Seorang gadis hampir saja melakukan tindakan bunuh diri dengan cara melompat dari balkon kamar nya. Gadis itu merasa dia berada di titik paling rendah dalam perjalanan hidupnya. Dia adalah Sera, gadis yang merasa frustasi karna dia merasa tidak memiliki rumah untuk bersandar. Untung saja saat itu, tetangga Sera bergender laki-laki menyelamatkannya. Malio namanya. Alih-alih langsung menolong. Malio justru membuat sandiwara seolah-olah dirinya sedang mabuk dan salah memasuki kamar. Hal itupun yang membuat Sera terkejut. Dirinya langsung saja memarahi tetangga nya yang ia anggap tak tau diri itu, karena sembarang memasuki kamar. Malio sendiri tidak masalah jika harus kena semprot oleh Sera, toh dirinya berhasil menyelamatkan 1 nyawa yang ingin melayang.

  Kini Sera merasa tambah frustasi. Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan manusia se menyebalkan 'Malio'. Tiap hari, pasti ada saja ulah yang di buat tetangga apartemen nya itu. Tetapi dari sisi Malio sendiri, dirinya bertekad akan melindungi dan menjadi rumah ternyaman bagi Sera semenjak kejadian malam itu. Salah satunya dengan selalu mengajak Sera keluar malam ke jalan Malioboro, mengajak gadis itu bercerita, juga sedikit jahilan yang ia berikan pada Sera. Caranya berhasil. Tapi membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan tempramen dari gadis itu.

  Sera juga tidak sadar, bahwa semakin hari dirinya semakin dekat dengan Malio. Dirinya bahkan sekarang dapat tertawa lepas. Dan itu jarang terjadi atau bahkan tidak pernah terjadi saat ia berkomunikasi dengan kekasihnya. Ngomong-ngomong soal kekasih. Sera memang sudah memilikibya. Sera dan kekasihnya kini sedang menjalani LDR, dimana di kota luar, cowok yang ia anggap kekasihnya sedang berusaha keras menata karir nya di dunia musik. Lambat laun, Sera sadar bahwa kekasihnya kini nampak lebih sibuk dan tidak peduli dengannya. Dan itu menjadikan alasan, mengapa waktu itu Sera hampir ingin bunuh diri.

  Malio tahu bahwa Sera sudah memiliki kekasih. Bahkan bisa dibilang, kekasih Sera dengan Malio selevel. Bagaimana tidak. Malio sendiri adalah seorang atlit di dunia taekwondo. Tak peduli apapun latar belakang Sera, ia selalu mendukung gagis itu. Bahkan, saat Sera berada dalam fase hubungan toxic dengan pacarnya. Malio tak segan-segan menjadi garda terdepan untuk Sera dan membantu Sera untuk mengakhiri hubungan nya dengan pri itu.

  Pada akhirnya, yang setia akan menjadi pemenangnya. Malio, berhasil menyatakan perasaan sebenernya pada Sera. Tak mudah memang, jika dipikir-pikir. Setelah banyaknya konflik berat yang dihadapi kedua nya. Dan kini, mereka bisa bersatu dalam 1 jiwa dengan raga yang berbeda. 

  'Jalan yang indah dengan orang yang sama indahnya'. Itu adalah sepenggal kalimat yang selalu terngiang di kepala Sera saat bersama Malio. la merasa bersyukur sekali bisa dipertemukan dengan 1 insan yang mampu memberi warna di hidupnya. Sampai kapanpun, bagi Sera, Malio adalah pelangi dalam hidupnya...

  Novel ini menggunakan latar belakang jalan Malioboro, salah satu jalan yang paling populer di Yogyakarta. Jalan yang membuat banyak orang tertarik untuk mendatangi nya. Yogyakarta, disebut-sebut sebagai Kota Istimewa, memang benar adanya. Mulai dari istiadat, budaya, jalan Malioboro, dan seseorang di dalamnya.

  Suasana malam di jalan Malioboro bahkan dijadikan, ilustrasi dari cover novel ini. Yang memberikan kesan tenang, dan damai. Kata Malio, jika sedang banyak pikiran, pergilah ke jalan ini. Karna di jalan Malioboro akan ada sesuatu yang pasti akan menghibur dan menghilangkan jenuh mu. Menurutku, Novel ini termasuk ke salah satu novel yang tipe 'judul dapat menggambar isi alur'. Saat awal aku melihat novel nya, aku sudah menebak beberapa pecahan alur yang akan terjadi didalamnya. Itu semua karna covernya. 

  Dan, tampaknya novel ini sudah pas untuk dibaca bagi remaja berusia 13+ ke atas. Meski genre nya romance, tetapi tidak ada hak yang aneh-aneh di dalamnya. Hanya melibatkan perasaan tokoh- tokoh. 

  Hikmah yang menjadi poin utama berasal dari scene Sera saat akan bunuh diri. Perlu diketahui, bahwa bunuh diri bukanlah jalan keluar yang bagus. Dengan cara mengakhiri hidupnya, kita justru akan menambah dosa, bukan menyelesaikan masalah yang terjadi. Tenangkan diri, beribadah dengan taat pada- Nya, dan yakinkan diri bahwa semua hal pasti memiliki jalan keluarnya.