
It's Okay to Not Be Okay
-
Ditulis olehNASHWA NAWRA PUTRI
-
Dibuat tanggal
28 Aug 2024
-
Sekolah
SMA NEGERI 4 MATARAM
Buku ini merupakan panduan yang penuh empati dan pencerahan bagi mereka yang sedang mengalami masa-masa sulit dalam hidup. Dengan pesan utama bahwa tidak apa-apa untuk tidak merasa baik-baik saja, penulis menekankan pentingnya menerima dan menghadapi rasa sakit sebagai bagian dari proses pertumbuhan pribadi. Melalui refleksi mendalam, Tjahjo Harry Wilopo mengajak pembaca untuk memahami bahwa luka bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah fase yang harus dijalani untuk menemukan versi terbaik dari diri sendiri.
Buku “It's Okay to Not Be Okay" karya Tjahjo Harry Wilopo menyoroti tema kesehatan mental yang relevan dan penting di era modern ini. Dalam buku ini, penulis mengeksplorasi perjalanan emosional dan mental seseorang menuju penerimaan diri, terutama dalam menghadapi luka-luka emosional dan ketidaksempurnaan yang seringkali menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Tjahjo Harry Wilopo mengajak pembaca untuk berdamai dengan diri sendiri melalui penerimaan ketidaksempurnaan yang ada dan melihatnya sebagai batu loncatan untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana. Salah satu poin penting yang diangkat dalam buku ini adalah konsep Self-Love atau mencintai diri sendiri, yang menurut penulis adalah fondasi penting untuk menjalani hidup dengan penuh makna. Penulis menekankan pentingnya berpikir positif, terutama saat menghadapi emosi-emosi negatif seperti marah, sedih, kecewa, atau terluka.
Bahasa yang digunakan oleh Tjahjo dalam buku ini sederhana namun menyentuh, membuat pesan-pesan yang disampaikan terasa relevan dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan pembaca. Gaya penulisannya yang ringan namun penuh empati membuat buku ini mudah untuk diikuti, bahkan oleh mereka yang mungkin baru mulai memahami konsep kesehatan mental. Dalam salah satu bagiannya, penulis membahas tentang bagaimana individu dapat mengatasi berbagai tantangan dalam hidup dengan menggunakan contoh-contoh tokoh dunia yang telah berhasil mengatasi kegagalan dan rintangan dalam hidup mereka. Salah satu tokoh yang dibahas adalah penyanyi terkenal, Adele, yang dikenal melalui lagunya "Someone Like You". Lagu ini ditulis setelah ia mengalami patah hati akibat ditinggalkan oleh kekasihnya, namun dari rasa sakit itulah ia berhasil menciptakan karya yang memenangkan Grammy Awards. Selain ADELE, ada juga tokoh dunia yang lain yaitu COLONEL HARLAND SANDERS yaitu seorang pendiri restoran Kentucky Fried Chicken atau yang biasa kita kenal dengan sebutan KFC, Selama hidupnya Colonel selalu mengalami kegagalan dalam hidupnya. Pada usia 40 tahun ia memulai kedai ayam goreng, namun sayangnya kedai tersebut harus mengalami insiden kebakaran, sehingga semua ludes terbakar habis. Pada usia 65 tahun ia mengalami kebangkrutan namun, apakah Colonel menyerah? Tentu saja jawabannya adalah TIDAK. Harta berharga yang ia miliki hanya sebuah resep rahasia ayam goreng, Colonel mulai menjual ayam goreng dengan resep rahasianya itu keseluruh restoran yang ada. Namun lagi-lagi ia mengalami kegagalan dengan ditolak sebanyak 1.009 kali. Hingga pada akhirnya satu restoran setuju untuk membelinya. Dari satu restoran inilah, ayam goreng dengan wajah Colonel Sanders berkembang pesat keseluruhan dunia yang saat ini kita kenal dengan KFC. Melalui contoh ini, Tjahjo Harry Wilopo mengajarkan bahwa rasa sakit dan kegagalan bisa menjadi bahan bakar untuk pertumbuhan dan pencapaian pribadi.
#KELEBIHAN
1.Pesan yang Menginspirasi:
Buku ini menawarkan sudut pandang yang positif tentang cara menghadapi masalah hidup, menjadikannya sumber inspirasi bagi pembaca yang sedang merasa terpuruk.
2.Sederhana namun Mendalam:
Meskipun buku ini tidak terlalu panjang, namun setiap bab mengandung pesan yang bermakna dan bisa menjadi pengingat bahwa luka dan kesedihan adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus dihadapi.
3.Desain Visual:
Sampul dan ilustrasi yang ada di dalam buku ini cukup menarik dan relevan dengan tema yang diusung, memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan.
# Kekurangan
1.Penulisan yang Monoton:
Meskipun empati dan inspiratif, gaya penulisan yang sederhana ini bisa terasa monoton bagi sebagian pembaca yang mencari kedalaman narasi yang lebih intens.
#KESIMPULAN
Buku ini bukan hanya memberikan pemahaman baru tentang pentingnya kesehatan mental, tetapi juga menginspirasi pembaca untuk tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan hidup. Setiap bab dalam buku ini mengandung pesan kuat bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian dari manusia, dan dengan menerima serta mencintai diri sendiri, kita bisa menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.. Secara keseluruhan, "It's Okay to Not Be Okay" adalah buku yang sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang kesehatan mental dan pentingnya self-love. Buku ini berhasil menyampaikan pesan bahwa tidak apa-apa untuk tidak selalu merasa baik-baik saja, dan bahwa perjalanan menuju penerimaan diri adalah proses yang harus dijalani dengan penuh kesadaran dan cinta.Saya pribadi sanggat merekomendasikan teman-teman untuk membaca buku ini, apalagi bagi teman-teman yang sedang merasa dalam fase lelah, tidak bersemangat, tidak percaya diri, dan selalu berpikir negatif untuk membaca buku “ It’s Okay To Not Be Okay” karya Tjahjo Harry Wilopo.
0 komentar