Sinopsis: Dalam cerita Putri di Dalam Hutan, terdapat dua anak kembar bernama Neo dan Nara. Keluarga mereka berencana pergi ke Pulau Samosir, Sumatera Utara, untuk meneliti burung-burung di sana. Neo dan Nara dengan antusias menjelajahi Pulau Samosir dan menemukan berbagai jenis burung, termasuk burung pelatuk. Saat mereka berjalan-jalan, mereka mencium aroma misterius, tetapi mereka mengabaikannya. Setelah pulang ke rumah, Neo dan Nara bertemu dengan seorang anak perempuan bernama Butet. Butet mengajak mereka untuk melihat Putri yang tinggal di dalam hutan. Putri yang dimaksud ternyata hanyalah sebuah pohon yang menyimpan sebuah kisah di dalamnya. Butet kemudian menjelaskan bahwa pada zaman dahulu, hiduplah seorang anak perempuan yang sangat cantik, bersuara merdu, dan berhati baik. Namanya adalah Boru Nangniaga.

Suatu hari, ayah Boru Nangniaga mengalami kerugian dalam berdagang dan terpaksa berhutang kepada seorang bangsawan. Namun, ayah Boru Nangniaga tidak memiliki uang untuk melunasi hutangnya. Ketika sampai di rumah, ia menceritakan masalah ini kepada Boru Nangniaga. Malam itu, Boru Nangniaga berlari ke arah hutan dan menangis sambil menyanyikan sebuah lagu yang berisi permohonan kepada Debata agar dia bisa berubah menjadi sesuatu yang berguna dan mulia. Perdebatan kemudian mengubah Boru Nangniaga menjadi sebuah pohon yang sangat tinggi. Dalam mimpi, Boru Nangniaga mendatangi ayahnya dan berpesan agar ayahnya pergi ke hutan untuk mencari pohon yang sangat tinggi. Getah pohon tersebut dapat dijual dan mendatangkan uang. Meskipun hutangnya telah Lunas, hati ayahnya tetap sedih karena harus kehilangan putri kesayangannya. Ia pun memperlakukan pohon yang disebut haminjon itu seperti putrinya sendiri.

Evaluasi: "Putri di Dalam Hutan" adalah sebuah cerita yang edukatif. Karya Witaru Emi ini memberikan wawasan tentang sejarah masa lalu kepada para pembacanya. Cerita ini mengedukasi tentang sejarah Boru Nangniaga dari Pulau Samosir, Sumatera Utara. Buku ini sangat cocok dibaca oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak sekolah.

Analisis: Buku ini menyajikan cerita menarik tentang sejarah Pohon Getah yang bernilai tinggi. Dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, buku ini berhasil menarik minat pembaca. Witaru Emi berhasil menciptakan cerita yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan edukasi dan pengetahuan. Cerita rakyat ini juga dapat membantu para pembaca mempelajari tradisi budaya lain serta memberikan teladan karakter positif dari tokoh yang diceritakan. Buku ini menjadi sarana pengetahuan sejarah yang bermanfaat bagi para pembaca.

Penutup: Secara keseluruhan, “Putri di Dalam Hutan” karya Witaru Emi adalah sebuah cerita yang menyenangkan sekaligus edukatif bagi anak-anak. Cerita rakyat membantu kita memahami masyarakat, budaya, komunitas, kelompok, dan individu. Mempelajari cerita rakyat juga mengembangkan keterampilan analitis dan kepekaan budaya. Cerita ini cocok untuk dibaca oleh berbagai kalangan dan dapat dijadikan sebagai dongeng yang menghibur dan mendidik bagi anak-anak.