
Eccedentesiast
-
Ditulis olehVhanisya Rachmanda
-
Dibuat tanggal
02 Sep 2024
-
Sekolah
SMP NEGERI 4 BEKASI
Novel ini menceritakan tentang kisah hidup seorang Canva Narendra yang mempunyai satu Cita Cita, yaitu memeluk Orang tuanya yang tak pernah kembali lagi. Canva dulu dijanjikan sebuah mainan pesawat terbang oleh ibunya, namun sekarang Canva sudah dewasa ia sudah tidak butuh mainan pesawat itu lagi, yang hanya ia mau adalah mama papanya yang kembali ke rumah dan memeluknya hangat. Saat itu Canva Berusia 5 tahun, ia menatap ibunya dengan sedih, Ibunya pergi meninggalkan Canva dan memilih menyusul Papa Canva ke luar negeri dengan sebuah janji palsu. Dari Semenjak itu Canva dititipkan kepada neneknya, yaitu Nenek Kamila.
Sekarang Canva telah berusia 15 Tahun, Selama di SMP Canva selalu dibully habis habisan oleh temannya, ia dianggap selalu mencari perhatian guru guru karena kepintarannya. Canva diarungi Kesepian semenjak Nenek Kamila yang tutup usia. Canva kini hidup Sendiri dan menjadi anak laki laki yang mandiri, Saat itu Canva Selalu Lelah mencari nafkah untuk hidupnya sendiri, hingga ia mulai pemeriksaan dan di vonis mempunyai Gagal Ginjal Kronis yang siapapun tidak mengetahuinya. Canva lulus dari masa masa SMPnya yang menyedihkan, kini ia memasuki Jenjang SMA . Disana ia memiliki teman yang menemani susah senang kedepannya, ia membuat anggota gang berisi 7 orang yang diketuai oleh Samuel dan di wakili oleh Areksa.
Canva Juga mempunyai Kisah Cinta dengan seorang gadis yang tak sengaja ia temui di halte bus yang diterpa oleh air hujan yang deras, gadis itu ditinggal sendirian disana. Namanya Aily, dia adalah gadis Tunanetra atau Gadis yang buta. karena pertemuan itu Canva mengantar Aily pulang kerumah dan penasaran oleh gadis itu.
Canva memulai perjalanan hidupnya dari sana, dari masa masa SMA, ia belajar mati matian, selalu memenangkan Olimpiade dan selalu belajar dengan giat, berharap orang tuanya bisa kembali memperhatikannya dan kembali serta membanggakan anak tunggalnya. Canva Belajar hingga lupa waktu, karena itu penyakitnya semakin parah, yang mengetahui penyakit itu hanyalah Marvel, sahabat Canva yang paling dekat dengannya, Canva selalu bolak balik cuci darah bersama Marvel hanya berdua. Bisakah Seorang Canva Narendra mewujudkan mimpi-mimpinya? Atau, Penyakit lebih dulu merenggut apa yang ia citakan?
0 komentar