
Janji
-
Ditulis olehNur Anggraeni Sejahtera
-
Dibuat tanggal
18 Sep 2024
-
Sekolah
Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin Balikpapan
Didunia ini kita adalah pengembara, ada yang kaya pun ada yang miskin, ada yang terkenal, ternama, berkuasa, pun juga ada yang bukan siapa-siapa. Ada yang seolah bisa membeli apa pun yang diam mau, dan ada yang bahkan bingung besok harus makan apa.
Sejatinya, dimanakah sesungguhnya kebahagian itu hinggap? Di manakah hakikat kehidupan itu tersembunyi? Apakah seperti yang kita lihat di luar? Inilah kisah tentang janji. Kisah yang akan membuat kita takjub dengan ke tangguhan sang tokoh, serta membuat kita menitikkan air mata saat tiba di ending cerita ini.
Sebagai pengembara di dunia, kita terus menjalani hari ke hari, dari satu tempat ke tempat lain, dari kejadian satu kejadian lain, terus mengembara. Dan sebagai pegembara, ada satu janji yang pasti akan kita genapkan, kematian.
Novel yang pertama kali terbit pada 21 juli 2021 dengan 488 halaman ini di persembahkan, untuk semua pejuang covid 19 yang telah pergi, untuk dokter, perawat dan tenaga Kesehatan yang terus berjuang di garis terdepan, untuk semua yang telah bahu-membahu Bersama untuk melewati pandemi ini.
Kisah ini menceritakan tentang kenakalan tiga sekawan di suatu sekolah agama, dilatar belakangi oleh keluarga mereka yang ‘berantakan’, mereka melakukan berbagai macam kenakalan. Selama tiga tahun bersekolah di sekolah agama itu, ada saja kenakalan yang mereka lakukan agar bisa di keluarkan, namun Buya, guru pendiri sekolah agama itu tak pernah menyerah mendidik mereka. Di suatu waktu, kenakalan yang mereka lakukan mencapai batas nya, namun lagi-lagi Buya tidak menyerah, jika seluruh hukuman yang selama ini di berikan tidak berguna bagi tiga sekawan, kali ini Buya memberikan hukuman yang berbeda, yang jika tiga sekawan berhasil menyelesaikan nya, mereka berhak memilih untuk lulus lebih dulu dari sekolah agama itu.
Hukuman yang diberikan oleh Buya adalah tugas mencari seseorang yang menjadi satu -satu nya santri yang di keluarkan dari sekolah agama itu, oleh ayah dari Buya yang sekarang. Bertahun-tahun ayah dari Buya yang sekarang mencari seseorang itu, pun dengan Buya yang sekarang. Sayangnya, tak ada dari mereka yang berhasil menemukannya. Beberapa menit lalu saat mengetahui kenakalan yang tiga sekawan lakukan, ide itu terbesit, mungkin ini lah cara terbaiknya. Menyuruh tiga sekawan yang kenakalan nya hampir serupa dengan seseorang itu untuk mencarinya.
Seseorang itu adalah Bahar, jika tiga sekawan melanggar hampir semua peraturan di sekolah agama itu, Bahar lebih dari itu. Dalam jangka waktu setahun, Bahar telah melanggar seluruh peraturan sekolah agama, bahkan melampaui nya, ia pernah kabur dan Kembali dalam keadaan mabuk dan habis berjudi, seluruh guru di sekolah agama itu menyerah, namun ayah dari Buya yang sekarang tidak menyerah, hingga kejadian itu terjadi.
Malam itu, Bahar yang mabuk entah di sengaja atau tidak membakar salah satu Gedung asrama sekolah agama itu, menewaskan satu temannya yang kesulitan keluar saat api mulai membesar. Saat itu, ayah dari Buya yang sekarang akhirnya menyerah, menyuruh Bahar pergi, dengan satu janji yang harus Bahar tepati. Suatu tindakan yang kemudian disesalinya hingga saat ini.
Tiga sekawan yang telah mendengar kisah itu akhirnya menyanggupi, maka di mulai lah perjalanan itu, perjalanan yang tanpa mereka sadari akan mengubah jalan hidup mereka. Selama tiga hari tiga malam mereka menulusuri perjalanan hidup Bahar, yang disetiap perjalanan nya selalu berpindah tempat, dari satu tempat ke tempat yang lain dan di tiap-tiap tempat itu tersimpan berbagai kenangan, kenangan yang akan selalu teringat, kenangan-kenangan terbaiknya. Di setiap episode kehidupan Bahar selepas pergi dari sekolah agama itu, Bahar memegang teguh janji nya dengan ayah dari Buya yag sekarang, menggunakannya bahkan menjadi nafas nya sehari-hari. Yang terkadang membuat semua orang yang di temui nya bertanya-tanya, heran dengan tindakannya.
Kisah ini menceritakan perjuangan hidup Bahar yang berusaha mencari jawaban tentang jalan hidupnya, kisah tentang penyesalan hidupnya, kisah tentang akhlak yang luar biasa, kisah tentang kejujuran, ketabahan, kemarahan dan keikhlasan yang diluar nalar. Dan kisah tentang tiga sekawan yang saling melengkapi. Di akhir perjalanan mereka, tanpa mereka sadari juga telah menjawab pertanyaan yang hinggap di kepala mereka.
Kelebihan dari novel ini salah satu nya adalah tata Bahasa yang sangat mudah di mengerti dan berhasil menyentuh hati pembaca, juga alur cerita yang menarik dan tentunya terdapat banyak sekali Pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita ini, seperti kejujuran, keikhlasan, dan ketabahan.
Dari segi kekurangan, novel ini tidak memilikinya. Alur cerita nya dikemas sebaik mungkin hingga pembaca tidak bosan dalam membacanya. Namun, ketebalan novel mungkin membuat para pembaca terlebih dulu merasa malas untuk membacanya.
Jangan memandang buku hanya dari ketebalan nya saja, mulai lah membaca dan kalian akan berteriak karna cerita berhenti hanya sampai disitu saja, karena novel ini akan menguras air mata kalian saat sampai di akhir cerita. Buku ini amat saya rekomendasikan, selain karena alur ceritanya yang bagus, kalian juga akan di buat takjub dengan perilaku Bahar, terheran-heran dan mungkin akan muncul pertanyaan di benak kalian, masih adakah manusia seperti Bahar di negara ini?.
0 komentar