book

Laut pasang, 1994

0
  • book
    Ditulis oleh
    Afifah Khairunnisa
  • Dibuat tanggal
    22 Sep 2024
  • Sekolah
    Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin Balikpapan

“laut pasang, 1994” merupakan suatu karya yang dibuat oleh Airinda Nanda Suryadi atau lebih sering dikenal dengan Lilpudu sebagai nama penanya. Terinspirasi dari peristiwa tsunami di Banyuwangi pada tahun 1994 lalu, membuat lilpudu menuangkan imajinasinya ke dalam novel ini. Dengan bekal awal ia menulis di platfrom wattpad sampai berhasil membuat sebuah buku yang berhasil menuai banyak prestasi dan apresiasi orang orang, membuat buku ini popular dan disarankan untuk dijadikan sebuah bacaan yang menyenangkan.

Novel ini ditokohkan oleh sebuah keluarga dengan 7 anak dan 1 kakek. Dengan cerita awal mengenai keharmonisan hubungan antar anak anaknya dan situasi hangat yang selalu mengisi malam mereka. Namun lambat laun, sesaat setelah sang ibu meninggal dunia karena Riwayat penyakit TBC yang di deritanya, semuanya berubah karena tokoh sang ayah yang berubah jauh menjadi seseorang yang asing di mata anak anaknya.

Apabila kita membaca novel ini, bersiaplah dengan suasana sendu yang akan terus hadir di setiap babnya. Ada tangisan yang tercipta karena sebuah pertengkaran dan kesalahpahaman, serta kebahagiaan yang kian hadir karena adanya rasa saling melengkapi dan menyayangi antar anak anak tersebut yang mengisi rumah yang tua itu. Selain situasi sendu dan Bahagia dalam cerita ini, penulis turut menghadirkan kisah romansa yang hanya sementara, mulai dari karena suatu keluarga atau adanya keyakinan yang harus dijaga oleh tokoh yang hadir. Alur keluarga dengan hangat mengisi alur cerita yang maju mundur di dalam novel ini, dan petualangan petualangan lainnya yang dijalani oleh masing masing tokoh. Sang penulis berhasil membuat para membaca merasakan kebahagiaan, kesedihan, rasa sakit, dan ketakutan yang dialami para tokoh.

Dari segi penokohan, penulis menggambarkan ciri khas mereka masing masing dengan sangat baik sehingga para pembara mampu membedakan tokoh mana saja yang berperan menjadi kakak dan adik dalam suatu situasi. Bukan hanya tokoh anak saja yang berhasil digambarkan oleh sang penulis, tetapi tokoh sang ayah juga berhasil digambarkan sebagai orang yang tangguh, keras dan gengsi terhadap anak anaknya, serta mengisi hidup hidupnya dengan perbuatan sesuka hati setelah kejaidan memilukan yang menimpanya. Begitupula dengan tokoh “simbah” yang digambarkan sebagai seseorang yang penyayang terhadap cucu cucunya.

Tak jauh berbeda dengan gaya bahasa yang dihadirkan oleh penulis dalam novel ini. Disusun dengan baik dan menarik sehingga para membaca dapat mengingat dengan cukup bai kapa saja yang dihadirkan dalam ceritanya. Selain itu, karena latar dari novel ini ada di Banyuwangi, makan penggunaan Bahasa jawa cukup marak dipakai oleh para tokoh Ketika berbincang dengan tokoh lainnya.

Penyesalan dari cerita ini kerap muncul di beberapa bab. Tetapi penyesalan paling besar dituangkan oleh sang penulis pada beberapa bab terakhir dari novelnya. Sang ayah yang telah menyesali perbuatannya selama ini, berubah menjadi seorang ayah yang lambat laun adalah seorang ayah yang dikenal oleh anak anaknya dahulu. Sebelumnya, beberapa gempa telah terjadi di sekitar rumah, tetapi gempa terakhir lah yang menjadi pemicu terjadinya tsunami singkat di tempat tinggal mereka. Sang ayah, memiliki penyesalan terbesarnya karena tsunami yang secara tiba tiba tersebut menyapu habis sebagian besar darah dagingnya serta menantunya, beberapa anaknya ditemukan tidak benyawa setelah kejadian tersebut.

Secara keseluruhan, penulis telah mengemas ceritanya dengan baik dengan latar belakang yang terinspirasi dari sebuah bencana. Mengemas alur dengan baik karena dapat membawa para pembaca dalam alur kilas baliknya dan alur sekarang. Sangat disarankan untuk hadir menjadi teman baca dan mengisi yang bukumu.

Judul Buku Laut pasang, 1994
Penulis Lilpudu
ISBN 9786235953366
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2024
Penerbit AKad x Tekad
Jumlah Halaman 320

0 komentar

Buat komentar