
Botchan
-
Ditulis olehAfifah Khairunnisa
-
Dibuat tanggal
22 Sep 2024
-
Sekolah
Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin Balikpapan
Botchan (坊っちゃん) adalah salah satu novel klasik yang berasal dari jepang, dan ditulis oleh Natsume Soseki yang telah menerbitkan banyak sekali buku, seperti Wagahai wa Neko de aru, Kokoro, dan sebagainya. Novel ini ditulis pada tahun 1906 dan diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2009 di Jakarta. Cerita dalam novel ini di buat secara humoris sehingga sangat populer di kalangan tua dan muda di Jepang.
Secara garis besar, bagi para pembaca yang menyukai bacaan sastra terjemahan jepang, novel ini sangat cocok untuk menanbah koleksi mereka. Dengan alur zaman yang telah di tentukan di ceritanya, membuat alur cerita tampak seru dan menarik untuk dibaca hingga akhir.
Novel ini bercerita tentang seseorang yang dipanggil “botchan” oleh salah satu tokoh pembantunya, kiyo serta pemberontakannya terhadap suatu sistem Pendidikan di sebuah sekolah di desa. Pada bab pertama, kisah hidup sang tokoh utama di kilas balik cukup cepat dari masa kecilnya hingga ia memiliki gelar sarjananya. Pertualangannya dimulai sejak ia lulus dengan gelar sarjanya dan niatnya untuk memulai suatu perkerjaan disana.
Sejak awal cerita, tampak bahwa sang tokoh utama digambarkan sebagai sosok yang cukup keras kepala. Ia memiliki seorang ayah dan satu kakak yang tidak terlalu memperdulikan kehadiran botchan di rumah mereka. Sehingga ia tumbuh menjadi seseorang yang sangat teguh pendirian akan suatu Keputusan. Di dalam novel ini juga masih menggunakan beberapa Bahasa Jepang di beberapa babnya, seperti noren, dango, soyu, dan sebagainya.
Setelah ia mendapat gelar sarjananya, ada sebuah tawaran untuknya menjadi seorang guru di sebuah desa yang cukup jauh dari tempat tinggalnya, Tokyo. Botchan menerima tawaran tersebut sehingga ia meninggalkan pembantu setianya, kiyo dan pergi ke desa tersebut. Tapi, tanpa ia sadarai, sekolah di desa tersebut memiliki suatu kebijakan yang licik yang membuatnya harus memberontak dan mencari keadilan untuk para guru yang berkerja disana.
Karena suasana dan alur seperti ini yang dihadirkan dalam ceritanya, dengan sangat baik membuat para pembaca ikut terbawa emosi dan merasa kesal dengan segala kebohongan dan perlawanan yang ada. Dari segi penokohan sendiri, botchan memiliki sifat yang cukup mudah untuk diidentifikasi para pembaca, begitu pula dengan para tokoh yang hadir mengisi cerita dan alur alur yang ada.
Sang tokoh utama menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres menimpa dirinya sejak awal ia mengajar disana. Hal ini membuatnya mencari kesalahan tersebut yang pada akhirnya semuanya terungkap atas kegigihan dan kerja kerasnya dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Tetapi setiap karya, pasti memiliki beberapa kekurangan yang mungkin cukup menonjol dalam pembuatan ceritanya. Para pembaca mungkin akan sedikit kesulitan memprediksi masalah dalam satu suasana dan kondisi karena novel ini menggunakan sudut pandang pertama sehingga apabila suatu masalah hadir, sang tokoh utama mengambilnya secara individu.
Novel ini mengajarkan para pembaca bahwa bersikap bijak apabila sedang dipermainkan dan dibohongi, serta mecari keadilan untuk diri sendiri sehingga orang lain yang telah tertindas dapat dibantu nantinya.
Secara keseluruhan, novel ini dikemas dengan baik karena hadirnya budaya jepang yang menghiasi alur cerita ini, karakteristik para tokoh yang membuat cerita dalam novel ii menarik untuk dibaca, serta Sejarah yang di hadirkan di dalamnya.
0 komentar