Novel The Seven Angels karya Adel: Persahabatan Untuk Selamanya

Identitas Buku:

Judul:  The Seven Angels

Pengarang: Adel

Penerbit: DAR!Mizan

Tahun terbit: 2016

Halaman: 112

Bahasa: Bahasa Indonesia

 

Pembukaan :

Adellia Shaka Fitria, atau Adel, lahir di Magelang, 8 Desember 2002. Ia bercita-cita sebagai dokter, penulis dan desainer. Hobinya adalah "internet-an", menari, membaca buku, menulis cerita, menari, menyanyi, bermain gitar, dan banyak lagi. Ia juga telah menulis satu novel lagi yakni Atlet Idola, yang terbit pada September 2016.

 

Sinopsis:

Berkisah tentang Farah, Xily, Zizy, Hany, Dirly, Gina, dan Tia, 7 siswi SD kelas 5 yang tergabung dalam The Seven Angels, kelompok pertemanan mereka. Mereka telah melakukan banyak kegiatan bersama, suka maupun duka, mereka lewati bersama. Saat ada bencana banjir, mereka menyumbangkan bantuan untuk korban banjir, mereka juga aktif di sekolah. Tapi ternyata ada satu kelompok yaitu The Girls, yang beranggotakan Grace, Oki, Jessy, Nirma, Katty, Manda, dan Cessy, sangat membenci mereka. Tetapi, ada suatu kejadian yang menimpa Grace, sehingga ia pun menghilang tanpa kabar! Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimanakah nasib Farah dan teman-temannya nanti? 

 

Analisis:

Kelebihan 

1. Alur cerita tidak membosankan. Walaupun novel ini notabenenya adalah kategori anak-anak yang ceritanya pasti berfokus pada tokoh utama yang menang dari gangguan tokoh antagonis, namun pada novel ini disajikan topik cerita yang lebih daripada itu. Contohnya, pada beberapa topik, ada beberapa tokoh yang ikut menjadi pusat perhatian kita, berbeda dengan cerita anak-anak yang terlalu ringan dengan hanya menampilkan kemenangan tokoh utamanya saja. 

 

2. Terdapat pelintiran alur alias "plot twist". Pelintiran alur merupakan hal baru yang saya temukan dari buku anak-anak, karena saya mengira betapa beraninya Adel dalam menulis novel ini. Pelintiran alur terkadang pasti punya cerita yang panjang dan kadang sulit dipahami anak, itulah mungkin alasan kenapa cerita anak-anak memiliki cerita yang  kadang membosankan tetapi sangat ringan. Dan karena hal tersebut, karya pertama Adel ini berhasil membuat saya tertarik akibat penasaran.

                                                                    

Kekurangan:

1. Terdapat karakter yang tidak punya banyak dialog. Hal ini memang cukup baru bagi saya bila membaca buku anak-anak karena menurut saya, tiap buku anak-anak selalu punya sedikit tokoh dan mereka semua memiliki dialognya masing-masing, kecuali untuk tokoh yang kurang jelas deskripsinya seperti nama. Namun, pada novel satu ini, saya menemukan karakter yang hanya menumpang nama saja, namun tidak diceritakan lebih lanjut maupun hanya berbicara 1 dialog pendek. Andaikan tokoh-tokoh tersebut diceritakan, pasti novel ini lebih menarik lagi.

 

2.  Ilustrasi yang agak membingungkan. Ada beberapa halaman yang berisi gambar-gambar yang mengacu pada adegan di dalam cerita, tapi saya malah dibuat bingung dengan gambar orang-orang yang ada disana, apalagi dengan ilustrasi 6 sahabat Farah. Bila kamu melihat gambar pada kover, lalu melihat lagi pada halaman ilustrasi, mungkin kamu akan frustasi menentukan siapakah Xily, Dirly, Hany, Zizy, Gina maupun Tia. Dan kalaupun kalian sudah berspekulasi, kalian pun tetap saja akan kesulitan karena tidak terdapat warna pada ilustrasinya, sehingga deskripsi pada karakter pun menjadi kurang, dan ilustrasi pun akhirnya membingungkan bahkan tidak berguna. Dan tidak hanya membingungkan, terkadang malah beberapa karakter yang tidak diperlakukan baik seperti diberi banyak dialog, pun tidak diilustrasikan, sehingga kita para pembaca menganggap bahwa Adel tidak bisa mengurus novel ini dengan detail.

 

Penutup:

Kesimpulannya, novel The Seven Angel ini saya rekomendasikan untuk kalian, apalagi untuk kalangan anak-anak yang merupakan pecinta novel mula-mula. Cerita novel ini kompleks tapi mudah dipahami, dengan curahan adegan yang seakan-akan mengendalikan emosi pembaca, menguras rasa penasaran, dan juga dengan ditambahkannnya sebuah pelintiran alur yang dikemas sangat rapi di akhir cerita. Kalau baca novel ini, sebaiknya abaikan saja ilustrasinya, cobalah untuk membayangkannya saja agar tidak kebingungan. Jadi, tunggu apa lagi, dapatkan buku keren ini segera! Selamat membaca, semoga terhibur!