Komik Dr.Sutomo Komikers studio :Petualangan Dr.Sutomo menjadi dokter di jaman penjajahan.

Identitas Buku:

Judul: Dr.Sutomo.

Pengarang: Komikers studio.

Penerbit: PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO

Tahun Terbit: 2006

Halaman: 103

Bahasa: Bahasa Indonesia

 

Pembukaan:

Komikers Studio adalah penulis yang menghasilkan berbagai karya, seperti novel, biografi antologi, komik, dan buku panduan. Kini kembali dengan sebuah komik yang menceritakan kisah Dr.Sutomo yang ingin menjadi dokter di saat zaman penjajahan Jepang.

 

SInopsis:

Namaku Sutomo, tempat tinggalku di Desa Ngepal, Nganjuk, Jawa Timur, di saat aku masih anak-anak aku bermain bersama anak-anak desa. Aku memiliki kucing bernama Telon. Tiba-tiba aku melihat kakek  membawa sesuatu dan aku memangil kakek dan menanyakan apa yang dibawa kakek, ternyata itu bibit bunga dan aku menanyakan darimana bibit itu, ternyata bibit itu berasal dari Pujon, kakekku memesannya dua minggu lalu. Setelah bibit bunga itu di tanam, aku bertanya kepada kakekku,”Kek kenapa bapak dan ibu nggak datang”? “Bukankah setiap bulan mereka datang”? Lalu kakekku bertanya kepadaku,”Ada apa kamu sudah kangen sama bapak ibu”? Aku menjawab, “Iya kek apa mereka sibuk banget ya” kakek menjawab ,” Sudah pastikan bapak mu itu seorang wedana cuk” aku bertanya kepada kakek “Wedana itu apa kek” kakek menjawab “Wedana itu kepala daerah” Nama bapakku Raden Suwiji. Keesokan harinya kakekku menyuruh aku untuk memanggil teman temanku guna merayakan ulang tahunku. Keesokan harinya kakekku mengajak aku  ke Bangil untuk bersekolah di sana. Sudah beberapa hari aku bersekolah di sana saat aku sedang berjalan tiba-tiba ada satu wanita yang di ganggu oleh sekumpulan pria, aku pun menolong wanita tersebut tetapi aku malah di pukul hingga babak belur. Keesokan harinya aku bertemu bapak ibuku, bapakku bertanya kepadaku, aku mau meneruskan sekolah kemana, aku menjawab dokter, tetapi bapakku tidak setuju malah aku diminta untuk menjadi pangreh praja, aku tidak setuju.

Akhirnya aku sekolah di STOVIA sekolah kedokteran, aku tinggal di asrama. Di sekolah tersebut aku bersama teman-teman mendirikan sebuah organisasi yang bernama Budi Utomo dibimbing oleh Dr. Wahidin.

Sutomo akhirnyaa menikah dengan nyonya Burning yang adalah susternya. Sutomo mendapat kesempatan melanjutkan kuliah di luar negeri dan kembali ke Indonesia untuk mengabdikan dirinya menjadi dokter dan pemersatu bangsa. Tanggal 28 Oktober 1928 diperdengarkan lagu satu nusa satu bangsa dan ditetapkan lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya.

Sutomo yang sangat mengabdikan dirinya pada nusa bangsa kurang memperhatikan kesehatannya dan akhirnya wafat pada 30 Mei 1938. Dr.Sutomo sudah wafat tetapi semangat perjuangannya terus bergaung.

 

ANALISIS:

Kelebihan:

1. Cerita perjuangan seseorang yang teratur ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti.

2. Urutan ceritanya teratur sehingga pembaca mudah mengikutinya.

 

Kekurangan:

1. Penggambaran cerita yang teratur sehinggs mudah tertebak pembaca.

2. Kurang membuat rasa penasaran bagi para pembacanya.

 

PENUTUP:

Dr. Sutomo, komik ini sangat baik dan saya merekomendasikan kepada masyarakat terutama generasi muda untuk membaca buku ini sebagai salah satu sumber inspirasi perjuangan yang gigih.