Ilmuan itu tidak melulu berada di laboratorium, terkadang ilmuan itu berada di tebing tepi laut, atau malah menemukan penemuan terbesarnya di perpustakaan. Membuka buku ini, membuat pembaca berkenalan dengan 20 ilmuan, baik yang sangat terkenal, maupun , yang baru kita kenal ketika mulai membaca buku ini. Mereka yang melewati hidup dengan penuh perjuangan, bahkan sejak semasa anak-anak hingga mereka berhasil menemukan hal bermanfaat yang akan membawa mereka untuk mengubah dunia.

Cerdas Sejak Kecil merupakan karya Nury Vittachi, seorang jurnalis yang kini bermukim di Hong Kong. Vittachi, lahir di Sri Lanka dari seorang ibu beragama Buddha dan Ayah seorang Muslim. Selain menjadi wartawan yang kerap mengkritik pemerintahan Tiongkok, beliau juga menulis karya fiksi, yang paling terkenal adalah serial The Feng Shui Detective, beliau juga banyak menulis buku anak. Dalam satu dekade terakhir beliau juga merupakan bagian dari The Hong Kong Young Writers Award. Penghargaan ini mendorong dan mempromosikan karya sastra di kalangan anak usia 6 hingga 18 tahun dengan latar belakang dan gaya belajar di Hong Kong, Macau, dan Tiongkok.

Setelah membaca buku ini, saya mengetahui apa saja yang telah dilakukan oleh para ilmuan di dalam hidupnya, sebelum menjadi termasyur seperti sekarang. Dari buku ini saya menangkap gagasan utama penulis, bahwa setiap ilmuan yang dikisahkannya. Seperti, pertama para ilmuan ini banyak yang lahir dengan latar belakang dengan banyak keterbatasan secara materi. Akan tetapi, hal itu bukanlah penghalang selama mereka memiliki dukungan dan kasih sayang penuh baik dari keluarga, komunitas, maupun orang yang peduli pada mereka. Barangkali, Ada Lovelace Byron merupakan pengecualian, dia sukses dengan cara yang berbeda tapi tetap menginspirasi.

Kedua, kecerdasan adalah anugerah, akan tetapi ini tidak hanya didapatkan begitu saja, karena kecerdasan harus tetap dinyalakan, dirawat, dikembangkan dengan usaha penuh kesungguhan. Dan ketiga ternyata, para ilmuan adalah mereka yang hidup dengan tujuan jelas dan tak egois, tahu apa yang mereka lakukan dan tujuan demi kepentingan banyak orang bukan hanya bagi dirinya sendiri.

Hal ini terlihat atau terbaca jelas dari keterbatasan Mary Annings yang ditakdirkan mati muda, rumah keluarganya lembab, sering banjir dan berada di medan berbahaya. Dukungan gereja dan komunitas memberi Mary kecil pendidikan yang membantunya menjadi seorang Paleontolog. Atau Srinivasa Ramanujan anak lelaki miskin yang selalu kelaparan di India, dia berhasil memecahkan masalah matematika yang membuatnya menjadi bagian dari Royal Society dan menciptakan banyak rumus matematika yang berguna. Kelak tanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Matematika di negaranya.

Wu Chen Shiung (Madame Wu) seorang perempuan yang sedari kecil belajar hingga larut malam sebelum menjadi Presiden Wanita Pertama American Physical Society. Terima kasih kami, dari yang menikmati teknologi hari ini berkat usaha tanpa putus asa dari Michael Faraday, anak lelaki dengan banyak pertanyaan di kepalanya yang berasal dari keluarga miskin dan harus berjuang agar bisa sekolah.

Syukurlah Michael muda melawan keterbatasannya dan berjuang untuk menciptakan penemuan yang memudahkan kehidupan manusia modern, seperti tenaga listrik, mobil, pesawat luar angkasa. Singkatnya banyak perangkat teknologi.

Ketidakegoisan dan pengorbanan juga ditunjukkan oleh dedikasi tinggi Maria Skolodowska yang kemudia dikenal sebagai Madame Currie, di awal kehidupannya yang keras dia banyak berjuang hingga menemukan sinar X dan paparan radioaktif selama bertahun-tahun justru membuatnya meninggal dunia.

Dalam membaca buku ini saya tak menemukan kesulitan berarti, penulis memiliki cara bercerita yang mengalir seperti menulis fiksi yang memikat pembaca untuk tak berhenti membaca. Hal ini juga berkat keluwesan sang penerjemah Eka Budiarti dan Lana Puspitarini sebagai editor. Selain itu, ilustrasi dari Step Cheung menjadi penyempurna buku ini.

Akan tetapi, ada sedikit kekurangan yaitu penggunaan istilah sains yang kadang menyulitkan saya atau pembaca di usia yang lebih muda, sehingga sebaiknya buku ini juga perlu dilengkapi halaman glosarium, saya pribadi menulis daftar istilah dan kemudian mencari artinya. Selain itu penggunaan kertas glossy yang menarik secara fisik justru membuat kegiatan membaca di malam hari sedikit terganggu karena pantulan cahaya lampu yang kadang menyilaukan. Sehingga paling baik membaca buku ini di pagi hingga sore hari.

Secara keseluruhan buku ini disajikan secara cermat, sejumlah 92 halaman dengan cerita yang dimasukkan ke dalam empat kategori bidang keilmuan para tokoh. Setiap tokoh mendapat bagian proporsional 3 hingga 4 halaman yang dilengkapi dengan ilustrasi dalam nuansa pastel lembut. Ilustrasi di sini bukan sekadar aksesori tetapi penguat isi buku dan penambah nilai artistik. Buku ini tak hanya menarik, tetapi juga inspiratif. Kisah-kisah dalam buku ini sangat motivatif.

Buku ini sangat berharga bagi saya dan sebagai siswa yang tengah menempuh pendidikan kadang saya kehilangan motivasi dan membaca buku ini seperti suntikan semangat untuk tidak mudah menyerah. Jika ada satu hal yang ingin saya minta tambahkan untuk ada dalam buku ini. Saya ingin sekali mengetahui bagaimana tips dan trik belajar para ilmuan ini juga cara mereka dalam menghadapi kegagalannya.

Saya merekomendasikan buku ini kepada semua orang yang butuh untuk mendapatkan bukan hanya informasi tetapi juga inspirasi. Bacaan ini ringan tetapi banyak pelajaran yang bisa diterapkan. Saya baru saja melewati pengalaman membaca yang menyenangkan dengan buku ini. Saya harap orang lain yang membaca buku ini akan mendapatkan pengalaman serupa atau bahkan lebih. 4 bintang setengah adalah penilaian yang saya berikan untuk buku ini.