
Surga Yang tak Dirindukan
-
Ditulis olehRuvitcha Nurul Navarah
-
Dibuat tanggal
15 Oct 2024
-
Sekolah
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sawahlunto
Asma Nadia merupakan salah satu penulis perempuan Indonesia yang sangat produktif. Ia sudah menghasilkan lebih 49 buku, serta menyusun buku lain yang berkolaborasi dengan pembacanya. Sejak 2009, Asma Nadia menjadi CEO AsmaNadia Pusblishing House dan menerbitkan buku-buku best seller seperti Assalamualaikum Beijing, Sakinah Bersamamu, No Excuse!, Salon Kepribadian, New Catatan Hati Seorang Istri, dan The Hijab Traveler. Novel ini berfokus pada masalah rumah tangga dan dinamika keluarga dan kondisi sosial budaya seperti yang ada di Indonesia. Novel ini dilatarbelakangi oleh berbagai pertanyaan yang dilontarkan ketika seseorang melihat kasus poligami.
Novel Surga Yang Tak Dirindukan ini menceritakan kehidupan keluaga kecil gadis asal Jawa yang selalu mengkhayal dan menginginkan kehidupan seperti di negri dongeng yang akhir ceritanya selalu mendapatkan kebahagiaan namun kenyataannya berbanding terbalik dengan khayalan tersebut.
Kisah cerita ini berawal dari Arini si putri dongeng berkhayal mendapatkan pangeran tampan yang melamarnya dan hidup Bahagia bersamanya. Khayalan tersebut menjadi kenyataan Ketika Arini dipertemukan kembali dengan pangeran bermata coklat dalam pertemuan ketidaksengajaan di sebuah anak tangga di masjid Al-Ghifari. Andika Prasetya yang merupakan teman masa kecil Arini dan kakaknya akhirnya menikahi Airin. Setelah 10 tahun berjalan pernikahan Arini dan Pras berjalan mulus dan harmonis, mereka dikarunia tiga orang anak yang baik, pintar dan penyayang. Hari demi hari dilewati oleh keluarga kecil yang harmonis itu, hingga suatu kejadian mempertemukan Pras dengan Mei Rose, Gadis keturunan Cina yang tinggal berdua dengan Aienya, hidup dengan penderitaan dan berbanding terbalik dengan Arini yang hidup Bahagia. Pras dipertemukan dengan Mei Rose pada suatu kecelakaan lalu lintas. Pada saat itu mei Rose yang beranggapan bahwa akhir dongeng dari hidupnya Bahagia sudah punah, rasa kecewa telah ditipu mengakibatkan Mei Rose putus asa dan mengalami kecelakaan. Pada saat itu Mei Rose sedang mengandung. Pras yang melihat kejadian tragis itu tanpa pikir panjang memutuskan untuk menolong Mei Rose. Awalnya Pras hanya berniat untuk menolong saja, namun naluri laki laki tidak dapat dihilangkan. Melihat kondisi Mei Rose yang seperti itu, Pras merasa kasian melihatnya. Mei Rose yang berniat mencari suami untuk menjadi bapak angkat dari anak yang di kangdungnya memanfaatkan rasa kasian pras padanya untuk menikah lagi. Inilah awal dari kehancuran rumah tangga Pras dan Arini. Sayangnya Arini menganggap rumah tangganya baik baik saja.
Pada mulanya, Pras menutupi keberadaan Mei Rose dari Arini. Lambat laun, kebohongan itu terungkap. Arini mengetahui hal itu seketika hancur. Dongeng indah tentang pernikahan yang ia impikan harus dirusak oleh kehadiran Mei Rose. Arini merasa rumah tangganya dengan pras bukan lagi bentuk dari surga yang dirindukan. Di sisi lain Arini merasa sangat tertampar dengan kenyataan bahwa hidup ini bukan negri dongeng yang ia dambakan.
Naratif dalam novel ini disajikan melalui alur yang berpindah-pindah, memberikan sudut pandang yag berbeda-beda yang akhirnya melebur menjadi satu kesatuan cerita yang koheren dan menyentuh. Asma Nadia juga memberikan kesan dengan menyelipkan kalimat kalimat puitis pada lembaran awal di setiap berganti bab atau sub judul pada novel.
Dalam segi Bahasa, Asma Nadia mengunakan Bahasa sehari hari yang cukup sederhana namun dapat menghantarkan emosi dan makna yang dalam dari cerita kepada pembacanya. Konflik yang diangkat pada novel ini beranjak dari lingkungan yang adanya poligami sehingga dapat menelantarkan anak-anak mereka.
Diakhir novel Asma Nadia juga meletakan beberapa komentar yang disampaikan oleh asmanadians (Penggemar buku-buku Asma nadia-red) yang membuat para pembaca memahami pandangan orang lain Ketika kita melakukan poligami.
Pengembangan karakter yang diberikan oleh Asma Nadia sangan detail. Asma Nadia mampu memberikan latar belakang tokoh yang sangat jelas, membuat para pembaca memahami dan merasakan kehidupan yang dilalui tokoh. Novel ini menceritakan kehidupan sosial, budaya, agama di lingkungan kita membuat para pembaca merenungkan cinta sejati dan surga.
“Surga Yang Tak Dirindukan” telah menjadi salah satu novel best seller yang telah di tulis oleh Asma Nadia serta novel ini telah diangkat ke layar lebar dan menjadi film terlaris tahun 2015 dan meraih dua penghargaan di Festival Film Bandung 2015. Kerumitan konflik yang menjadi kesan baik terhadap novel ini bisa dianggap sebagai sebuah keunggulan, karena diantara 49 buku karya Asma Nadia, buku inilah tahap penyusunannya paling lama. Alur cerita yang menarik dengan penggunaan Bahasa yang sederhana mampu membuat pembaca terhanyut dan ikut merasakan gejolak emosi yang ada.
Asma Nadia merangkai tokoh yang tidak berpusat pada satu tokoh saja, melainkan dua tokoh yang tak ada titik temu di awal kisah, dibuka dengan tahap demi tahap yang mengundang penasaran para pembaca. Asma Nadia memberikan inspirasi, pesan dan kesan bagi para pembacanya hingga ke lubuk hati dan fikiran. Sampul yang membungkus buku ini menarik dengan pemilihan warna yang tepat.
Disamping keunggulan keunggulan itu, novel Surga yang tak dirindukan juga memiliki kekurangan. Alur cerita tidak begitu jelas sebab perpindahan sudut pandang yang kurang jelas membuat pembaca sulit menangkap arah jalan cerita. Serta ending dari ceritanya yang menggantung dan kurang mengesankan.
Novel revisi ”Istana Kedua” ke ”Surga Yang Tak Dirindukan” direkomendasikan dibaca oleh remaja, maupun dewasa. Terlebih lagi pasangan suami istri baik sudah lama menikah maupun umur pernikahan yang masih muda. Karena penggunaan hahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Namun alangkah baiknya novel ini tdak diberikan pada anak- anak di bawah umur tanpa pengawasan orang tua karena dikhawatirkan mampu mendewasakan pikiran anak- anak tersebut. Novel ini sangat memberikan inspirasi, pesan dan kesan yang dapat mengalir kelubuk hati pembacanya.
0 komentar