
Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang
-
Ditulis olehRicco Farel
-
Dibuat tanggal
06 Jul 2024
-
Sekolah
SMAN SUMATERA SELATAN
"Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang" merupakan salah satu karya Sabrina Woro Anggraini Litsyo atau yang akrab disapa Sabrina Ara, buku ini diterbitkan oleh Syalmahat Publishing pada tahun 2021 dengan tebal halaman sebanyak 170 dan ukuran buku 14x20. Sabrina Ara lahir di Balikpapan pada Januari 1986, Sabrina telah menyelesaikan studinya dengan jurusan akuntansi disalah satu universitas di Semarang. Selama masa kuliahnya, Sabrina memulai karier kepenulisannya dengan menulis untuk berbagai penerbit di Yogyakarta. Pengalamannya sebagai pegiat literasi di kota tersebut telah menjadi bekal penting yang membantu Sabrina mengembangkan keterampilannya dalam menulis hingga menjadi penulis yang berkompeten. Beberapa karya Sabrina mendapatkan sambutan positif diantaranya "Rahasia Bersikap Tenang Dalam Kondisi Apapun”, “Menjadi Manusia Istimewa", “Berdamai Dengan Rasa Cemas” dan “Slow Living”. Buku "Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang" ditulis dengan latar belakang banyaknya orang yang merasa terjebak dalam keinginan untuk selalu menyenangkan orang lain, sehingga sering kali mengorbankan kebahagiaan dan kesejahteraan diri sendiri. Bahkan jika dilihat dari sisi sosial dan budaya, banyak orang sering kali menuntut kesempurnaan dan konformitas, buku ini hadir untuk memberikan panduan praktis dalam menemukan kembali dan menghargai diri sendiri.
Pernahkah kamu membayangkan sosok peri yang berkeliling rumah setiap pagi, menaburkan sihir kantuk dari teko kecil mereka? Peri-peri itu melayang di bawah langit-langit, membagikan kantuk yang mereka bawa dari negeri peri, memastikan setiap manusia mendapat jatahnya. Mungkin peri itu sekecil teko teh keramik, dan jatah kantuk yang kami terima tidak lebih dari isinya. Semua keluarga mendapat bagian yang sama, adil dan merata. Anak-anak biasanya mendapat lebih banyak kantuk, sementara orang dewasa hanya secukupnya. Namun, terkadang kenyataan berbanding terbalik: anak-anak sulit tidur sementara kantuk menyerang orang tua mereka.
Ketika seorang ibu menidurkan anaknya, sering kali ibu tertidur lebih dulu, sedangkan anaknya malah kabur bermain. Atau sebaliknya, ketika sang ibu ingin menemani anaknya tidur, kantuk justru lenyap saat anaknya mulai terlelap. Dari situ aku mulai berpikir sendiri. Mungkin jatah sihir kantuk dalam teko keluarga kami memang tinggal sedikit. Seperti secangkir sihir, jika ibu meneguk habis, anaknya tidak kebagian. Tapi, jika dinikmati bersama, wajar efek kantuknya hanya sebentar. Entah kenapa, aku tidak suka pada orang yang terlalu banyak tidur. Bukan karena mereka tampak malas, tetapi karena mereka seolah mencuri jatah kantuk anggota keluarga lainnya. Apakah kamu termasuk orang yang suka mencuri jatah tidur milik keluargamu?
Buku ini dibagi menjadi beberapa bab yang mengangkat tema yang berbeda-beda, dimulai dengan pengenalan tentang pentingnya self-love sampai bagaimana cara mengatasi masyarakat yang sering kali menekan individu untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Gaya penulisan Sabrina Ara yang santai namun mendalam membuat pembaca merasa terhubung dan terinspirasi. Tema utama yang diangkat adalah pentingnya menghargai diri sendiri dan menemukan kebahagiaan sejati yang tidak bergantung pada penerimaan orang lain. Cerita-cerita yang disampaikan juga sangat relatable, membuat pembaca mudah memahami dan mengaplikasikan pelajaran yang diberikan. Selain itu, buku ini menyertakan tabel refleksi diri disetiap akhir bab yang dapat membantu pembaca dalam proses perubahan.
Gaya penulisan Sabrina Ara sangat mudah dipahami, memudahkan pembaca dari berbagai latar belakang untuk mengikuti pesan yang disampaikan. Penggunaan contoh nyata dan studi kasus yang relevan membantu mengaitkan konsep dengan situasi kehidupan nyata. Setiap bab dilengkapi dengan tabel refleksi praktis, memungkinkan pembaca mengaplikasikan konsep self-love dan batasan pribadi secara langsung dalam kehidupan mereka. Struktur buku yang terorganisir dengan baik juga membantu pembaca untuk mengikuti alur pemikiran dan proses belajar dengan mudah. Namun, beberapa pembaca mungkin merasa bahwa pendekatan yang digunakan terlalu umum, sehingga kurang memberikan solusi spesifik untuk masalah pribadi. Selain itu, ada beberapa topik yang kurang dibahas secara mendalam, yang bisa membuat pembaca yang mencari analisis lebih detail merasa kurang puas.
"Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang" adalah buku yang menginspirasi dan memberikan panduan praktis untuk menemukan dan menghargai diri sendiri. Dengan gaya penulisan yang hangat dan penuh kasih, Sabrina Ara berhasil menyampaikan pesan penting tentang self-love dan pentingnya menetapkan batasan dalam hubungan sosial. Buku ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin memperbaiki kualitas hidup dan menemukan kebahagiaan sejati. Jangan ragu untuk membaca dan membagikan buku ini kepada orang-orang terdekat yang mungkin membutuhkan dorongan untuk lebih mencintai diri sendiri.
1 komentar
resensi penulis sudah baik membuat pembaca “memahami bahwa tidak apa untuk menghargai diri sendiri”