
Kita, Kami, Kamu
-
Ditulis olehEsha Nur Habibah
-
Dibuat tanggal
09 Jul 2024
-
Sekolah
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SETELUK
“Hai nak!”
Saya serasa mendengar suara Meps, yang sering terdengar ketika scroll reels di instagram.
Tak menyangka di perpustakaan sekolah saya menemukan sebuah buku yang berisi tulisan beliau dengan putri semata wayangnya, Soca Sobhita. Reda Gaudiamo atau dalam buku ini dipanggil Meps, mungkin lebih dikenal sebagai pemusik. Musikalisasi puisi beliau selalu menarik, saya belum sempat membaca buku Hai Nak, salah satu tulisannya yang juga ada dalam cuplikan reels instagramnya. Suatu saat saya berharap membaca tulisannya. Hingga buku kuning mungil ini berada dalam genggaman saya.
Ya, Kita, Kami, Kamu merupakan buku hasil kolaborasi karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo. Buku yang menceritakan keseharian Soca yang masih duduk di bangku SD bersama Meps dan Beps yang menarik dan asyik sehingga membuat pembaca ikut larut dalam cerita yang disajikan.Peran Meps dan Beps sebagai orang tua Soca sangat berperan penting dalam pertumbuhannya sebagai seorang anak.
Buku ini berisi cerita, tentang keseharian di keluarga Soca. Hal-hal ringan sebatas makanan favorit, binatang kesayangan, hal-hal sehari-hari dalam hidup keluarga kecil yang terdiri atas Soca, Meps, dan Beps. Interaksi melalui percakapan antara Soca dan orang tuanya kadang membuat iri, karena tak semua anak memiliki hubungan seseru itu dengan orang tuanya, tetapi bagian menyenangkan dari buku ini adalah terdapat bagian yang memuat cara menulis cerita. Ini cara yang interaktif untuk menarik minat pembaca anak-anak. Dan seru untuk diikuti oleh orang dewasa, untuk nanti bisa diajarkan pada anak-anaknya. Buku ini cocok dijadikan sebuah referensi parenting.
Ini memang buku anak-anak yang ringan saja, dapat dibaca hanya dengan sekali duduk. Akan tetapi, buku ini juga bisa menarik perhatian orang-orang dewasa untuk bisa merasakan kembali nostalgia masa kecilnya. Dengan tampilan sampul buku yang kuning cerah dan segar begitu menarik perhatian pembaca. Membaca buku ini pun dapat membuat pembaca bisa merasakan sensasi senang sampai tertawa geli, atau sekadar kembali bernostalgia, tetapi tak sedikit berandai-andai bila kelak di masa depan bisa menjadi seorang ibu seru seperti Meps. Memiliki keluarga seasyik itu. Celotehan-celotehan dalam buku ini menggemaskan sekaligus menghangatkan. Ini bisa menjadi daya tarik, yang menjadikan buku ini memiliki daya tarik tinggi, dan berbobot dari segi isi. Apalagi jika ingin dipikirkan lebih jauh.
Dalam segi bahasa yang disampaikan di dalam buku tidak terlalu berat ataupun monoton, melainkan cenderung terkesan santai seperti membaca buku harian seorang anak (bagi saya Soca anak yang cerdas dan asyik). Sehingga menyampaikan kesan santai dan membuat pembaca nyaman dan betah berlama-lama duduk untuk melanjutkan ceritanya. Dan mungkin, ada beberapa bagian cerita yang harus dibaca lebih dari sekali karena sulit dimengerti. Karena, buku ini merupakan sekuel dari buku sebelumnya, Aku, Meps, dan Beps.
Sementara untuk ilustrasinya pula tak kalah menarik, menggemaskan dan jenis ilustrasi sederhana tapi menyenangkan karena bisa memperkuat isi buku. Ilustrasi yang dibuat oleh Cecillia Hidayat menggambarkan desain karakter yang simpel dan lucu bisa membantu pembaca berimajinasi sekaligus memberikan kesan ramah pada buku ini. Pembaca juga disajikan dengan tampilan ilustrasi yang beraneka macam setiap lembar halamannya yang memberi kesan menghibur dengan cara yang menyenangkan.
Saya merekomendasikan buku ini bagi pembaca yang pernah menjadi anak-anak, yang ingin memiliki keluarga seru dan asyik, serta siapa saja yang ingin menghibur diringa dengan bacaan ringan segar, tapi tetap memberikan pembaca nilai luhur dalam lembaran cerita.
4 komentar
Tetap semangat GANESSA MUDA dalam membagikan rekomendasi buku berkualitas!
Menarik kak, resensinya 🤩
Menarik kak, resensinya.
"bagi saya Soca anak yang cerdas dan asyik" sepakat, Esha! Saya juga merasa begitu. Bukunya asyik!