
Katak Hendak Jadi Lembu
-
Ditulis olehHaura Dayyini Syaqila
-
Dibuat tanggal
10 Jul 2024
-
Sekolah
Sekolah Menengah Atas Yari School
Pendahuluan
Novel "Katak Hendak Jadi Lembu" merupakan novel legendaris dan populer semenjak novel ini dirilis hingga saat ini. Novel dengan cetakan pertama kali terbit pada tahun 1935 ini menjadi salah satu novel yang ditulis oleh sastrawan terkemuka dari Indonesia yakninya Nur Sutan Iskandar. Nur Sutan Iskandar menjadi seorang penulis dan sastrawan Indonesia pada masa pra kemerdekaan. Beliau dikenal dengan karya-karya yang mengangkat tema-tema sosial dan budaya serta seringkali menggunakan alur cerita rakyat dengan tujuan pesan-pesan moral yang ingin beliau sampaikan rakyat pun tercapai. Penulis kelahiran 1893 ini tercatat sebagai sastrawan terproduktif di angkatannya.
Sinopsis
Novel ini mengisahkan tentang kehidupan seorang tokoh bernama Suria yang merupakan sosok yang menjabat sebagai manteri di suatu kota. Atas didikan ayahnya, Suria menjadi sosok yang manja dan tinggi hati. Selain itu, ia tidak pandai manajemen waktu, skala prioritas, dan memiliki gengsi yang tinggi. Manteri tersebut menikah dengan Zubaidah, anak dari sahabat karib ayahnya yang sebetulnya Zubaidah tidak menginginkan pernikahan tersebut. Tak lama setelah pernikahan berlangsung, Haji Zakaria yang merupakan sosok ayah dari Suria meninggal dunia. Semua harta diturunkan pada tangan Suria. Hal tersebut, membuat Suria menjadi senang yang berlebihan, ia menggunakan harta ayahnya untuk berfoya-foya bahkan ia rela meninggal istrinya yang baru saja melahirkan.
Nasib kemudian menimpanya dengan seluruh harta ayahnya habis tak tersisa. Di tengah penderitaannya, ia kembali ke rumah Zubaidah dan meminta maaf. Setelah kembali ke rumah, ia bekerja menjadi manteri. Anehnya, gaji yang ia terima sebagai manteri tidak pernah dinikmati oleh istri dan anak-anaknya. Muncullah perselisihan antara dua pasangan tersebut atas perbuatan Suria yang sangat mengganjal dan tidak selayaknya perlakuan suami. Berkali-kali istrinya memberinya peringatan atas kelalaiannya tersebut, namun tak pernah diacuhkan.
Kemudian pada akhirnya Abdulhalim, sang anak sulung yang dibiayai oleh kakeknya telah sukses dan menikah. Abdulhalim memperkenankan kedua orangtuanya untuk tinggal bersama di rumahnya. Namun, keangkuhan Suria tak pernah memudar, ia mencela istri Abdulhalim dan seringkali menimbulkan pertengkaran pada rumah tangga yang baru saja terbentuk. Melihat hal itu, Zubaidah menjadi sedih yang berlarut-larut akhirnya meninggal dunia. Semenjak sepeninggal ibunya, Abdulhalim menjadi sakit hati dan mengusir Suria dari rumahnya. Sepeninggalnya dari rumah Abdulhalim, Suria baru merasakan kenyataan hidup yang sangat pahit, betapa susahnya mencari uang, bahkan ia tidak bisa tinggal di tempat yang layak.
Analisis
Banyak sekali pelajaran yang dapat di ambil dalam kisah pada novel ini, setiap bagian novel memiliki poin penting. Diantaranya, jika berfoya-foya maka dampak buruknya sangat besar untuk masa depan, hendaklah bergaya hidup yang sederhana jika ingin menjadi orang sukses, tanggung jawab itu hal yang sangat penting dalam kehidupan, hendaklah mengatur skala prioritas dan manajemen waktu serta nafsu yang semata, sangatlah penting dalam mendengar saran dan masukan bahkan hinaan dari orang lain. Selain hikmah yang dapat diambil, novel ini meningkatkan literasi dan pemahaman kita dalam penggunaan bahasa melayu, diksi, serta ungkapan. Novel ini sangat disarankan, terutama untuk kalangan anak muda dengan gaya hidupnya penuh foya-foya, serta untuk yang hobi menulis karena bisa menambah istilah serta kosa kata.
Evaluasi
Novel legendaris ini menggunakan gaya bahasa yang sangat unik dikarenakan bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia yang baru saja diadaptasi dengan bahasa Melayu. Selain itu, sangat banyak bahasa diksi dan ungkapan yang digunakan dalam penulisan novel ini. Alur yang digunakan juga unik, para pembaca seakan-akan kembali pada 90 tahun yang lalu. Tema yang digunakan juga sangat sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi pada era saat ini walaupun novel tersebut merupakan novel yang sudah lama dirilis dan layak dibaca oleh semua umur. Namun, cover buku pada novel ini kurang menarik, karena terkesan klasik dan terlalu sederhana. Selain itu, terlalu banyak penggunaan pengantar diksi dan ungkapan yang berlebihan membuat cerita ini terkesan dibuat-buat, terutama pada kalangan pemula serta yang tidak begitu paham sastra.
Penutup
Secara garis besar, novel "Katak Hendak Jadi Lembu" yang terkesan klasik ini memiliki gaya bahasa yang unik, memiliki beribu pelajaran, dan cocok untuk dibaca untuk semua umur, namun disarankan untuk yang hobi membaca buku sastra, sastrawan, atau penulis yang bisa untuk inspirasi dalam mengolah kebahasaan.
13 komentar
Keren bgtt gila
Nice review. Thank you for reviewing this novel. Im going to read the novel 😃
Thank you atas resensinya karena sangat membantu dalam pembacaan
Terimakasih atas resensinya..
Good job Haura 🥰 Terimakasih resensi novel nya, sinopsisnya aja bagus dan menarik ðŸ‘
Resensi yang menarik, karena mudah dipahami dan membuat saya juga ingin membaca buku yang diresensikan ini. Ditunggu resensi buku selanjutnya ya :)
Nice, Pemilihan bahasanya keren, nggak membosankan
Keren, resensinya sangat membantu pembaca
resensinya sangat bagus dan menarik, terimakasih atas bantuannya.
amazing,, resensinya sangat membantu sekali, novelnya bagus sekalii, thank you rekomendasinya
Bravo, referensi yang sangat bagus sekali untuk dibaca😘
Bagus sangat
Bagus kak