Pendahuluan

Harry Potter merupakan judul novel sekaligus karakter fiksi yang sangat mendunia. Novel yang ditulis oleh J.K. Rowling ini telah terbit dalam 7 serial yang mengisahkan tentang kehidupan dengan berbagai tantangan yang dihadapi oleh Harry Potter. Pada buku ini, cerita yang disajikan bukanlah berupa novel seperti pada kisah sebelumnya. Namun berupa kumpulan skenario dalam drama karya Jack Thorne. Perspektif kisah ini disorot dari aksi-aksi yang dilakukan oleh salah seorang anak Harry Potter, yakninya Albus Severus Potter. Berbeda dengan 7 serial lainnya yang menyorot dari aksi yang dilakukan oleh Harry Potter.

Sinopsis

Kisah dari buku ini berawal dari tekanan yang dihadapi oleh putra bungsu Harry Potter yang bernama Albus. Hidup dengan latar belakang memiliki seorang ayah yang kisahnya begitu melegenda dan sangat membanggakan. Semua penyihir mengetahui bahwa ayah, ibu, dan kakak Albus merupakan penghuni Gryffindor, dan mereka semua juga mengetahui bahwa masa lalu Harry Potter sangat tidak harmonis dengan Draco Malfoy. Sementara kehidupannya berbanding terbalik, ia ditakdirkan menjadi penghuni Slytherin, bahkan bersahabat dengan Scorpius Malfoy yang merupakan anak dari Draco Malfoy. 

Albus merasa kecewa karena tidak ditakdirkan untuk menghuni Gryffindor seperti ayah, ibu, dan kakaknya. Tekanan tersebut semakin bertambah dikarenakan ia dikucilkan oleh teman-temannya karena ia berbeda dari keluarganya. Sementara itu, Scorpius Malfoy juga dikucilkan oleh teman-temannya karena terdapat rumor yang mengatakan bahwa ia keturunan si Pangeran Kegelapan. Hal ini membuat Albus dan Scorpius menjalin persahabatan yang kuat.

Hingga pada suatu hari, Albus dan Scorpius mendengar kementerian menemukan mesin pembalik waktu. Mereka terjebak pada sebuah ide gila, yaitu keinginan untuk pergi ke masa lampau dan memperbaiki sesuatu yang tidak diinginkan pada saat itu. Ide ini terbersit di benak mereka saat Amos Diggory menginginkan anaknya untuk tetap hidup dan meminta tolong Harry Potter untuk kembali ke masa lalu dan menyelamatkan anaknya. Namun, Harry Potter menolaknya. Mendengar hal tersebut, Albus dan Scorpius dengan sukarela melakukan pergerakan secara diam-diam, dengan mencuri mesin pembalik waktu, dan melakukan aksi-aksi yang sangat membahayakan dunia sihir.

Mereka tidak mengetahui resiko menggunakan mesin pembalik waktu tersebut. Dengan mengubah secuil kejadian masa lampau, sangat berdampak untuk masa kini. Mereka melenyapkan sebuah kisah yang diceritakan pada buku-buku sebelumnya, dan menciptakan sebuah kisah baru dengan kegelapan baru.

Analisis
"Siapakah Si Anak Terkutuk?" pertanyaan yang pertama kali keluar dari mulut orang-orang apabila membaca judul buku ini. Hal yang berbeda dari buku ini dari serial yang sebelumnya yakni tokoh utama yang ditunjukkan. Dari judul bukunys sangat jelas bahwa kisah yang dipaparkan bukan hanya tentang Harry Potter, namun juga menunjukkan kisah si anak terkutuk. Buku yang dikemas dengan latar campuran ini cukup mengobati rasa rindu dengan kisah Harry Potter dan membuat para Potterhead senang dengan diterbitkannya lanjutan kisah Harry Potter setelah memiliki keluarga.

Evaluasi

Meskipun pengemasan buku yang berbeda dengan kisah yang sebelumnya, hal ini tidak menjadi penghambat bagi pembaca setia novel Harry Potter untuk membaca buku ini yang hanya berupa kumpulan skenario drama. Bahasa yang digunakan sangat padat dan penuh imajinasi sehingga tidak membedakannya dengan penyajian kisah yang ada pada novel. Tidak hanya itu, banyak karakter baru yang ditunjukkan tidak mengganggu kemewahan kisah ini. Namun, setiap buku tentunya memiliki kekurangan tersendiri, yaitu kertas pada buku ini memiliki kualitas yang lebih buruk ketimbang dengan buku-buku terbitan gramedia lainnya. 

Penutup

Sebagai penulis resensi saya berharap agar penulis buku dapat selalu berkarya dan melanjutkan kisah Harry Potter hingga kapanpun. Kemudian, saya berharap agar tulisan saya menjadi bermanfaat untuk pembaca.