Resensi Buku Malioboro at Midnight Karya Skysphire
Judul Resensi: Malioboro menciptakan sebuah kenangan yang indah, benarkah?

Novel “Malioboro at Midnight” merupakan sebuah karya yang ditulis oleh Skysphire. Skysphire adalah seorang penulis Alternate Universe (AU) yang ceritanya diunggah di akun media sosial Twitter Skysphire. Dari sekian banyaknya cerita AU yang telah ia buat, beberapa telah dijadikan sebuah novel termasuk Malioboro at Midnight yang merupakan buku kelima yang awalnya berasal dari cerita AU dan diterbitkan sejak ia aktif menulis dua tahun lalu. Skysphire lahir di Jakarta pada 27 september 2001. Novel “Malioboro at Midnight” diterbitkan oleh PT. Bukune Kreatif Cipta pada tahun 2023 dengan cetakan pertama dan buku ini memiliki halaman sebanyak 430 lembar, dengan genre romantis berbahasa inggris yang sangat populer.

Novel “Malioboro at Midnight” menceritakan tentang malam hari disebuah kota Yogyakarta yang indah, tengah malam adalah waktu terbaik untuk beristirahat dan tidur lelap. Tetapi tidak untuk Serana Nighita yang hampir mengakhiri hidupnya karena depresi, dan baginya waktu yang tepat untuknya menangis pada dinginnya malam dan meratapi hubungannya dengan sang kekasih, seorang penyanyi terkenal, Jan Ichard. Popularitas membawa Ichard jauh darinya di Jakarta, dan meningalkannya di Jogja. Baginya tengah malam adalah waktu yang sangat menakutkan.

Namun, semua berubah setelah Malioboro Hartigan tidak sengaja masuk kekamar Sera dengan mendobrak pintu kamarnya pada sebuah malam yang tidak terduga oleh Sera. Malio datang dan menawarkan pertemanan agar Sera tidak merasa sendiri dan bisa berbagi cerita agar dapat meluapkan seluruh kesedihannya pada Malio.

Novel ini, menyajikan sebuah kisah dari kehidupan Sera dan Malio dengan menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh pembaca kaum muda karena menggunakan bahasa non-formal kekinian. Tetapi dinovel ini terdapat typo yang ditemukan, hal ini juga sudah terjadi dibuku dibuku sebelumnya.

Cerita ini cocok dibaca bagi remaja yang berusia 16-20 tahun, karena cerita dalam novel ini sangat sederhana yang dapat membuat pembaca tertarik akan genre romantis yang diciptakan oleh Malio, terutama untuk para remaja yang sedang merasakan jatuh cinta.

Alur dalam cerita ini menggunakan alur maju mundur, yang dimana pembaca dibawa alur maju diawal cerita kemudian dipertengahan cerita banyak flashback yang merupakan masa lalu para tokoh. Namun, alur cerita dalam buku ini sengaja dibuat maju mundur agar dapat menarik perhatian pembaca.

Penulis berhasil menciptakan dan membuat karakter setiap para tokoh sesuai dengan alur cerita tersebut. Tokoh Sera digambarkan sebagai perempuan yang selalu terbawa sedih, emosi, maupun ceria yang dapat membuat ia unik dalam buku ini, akan tetapi kehadiran Malio dapat mengubah hidup Sera hanya dengan karakter Malio yang baik, perhatian, dan lembut yang dapat membuat kesedihan sera menghilang.

Dari novel “Malioboro at Midnight”, tema cerita cinta segitiga yang dapat membuat para pembaca emosi saat membaca, hal tersebut membuat cerita generik, sehingga mudah untuk ditebak dan pada percakapan terakhir membuat para pembaca seakan akan digantung pada akhir cerita. Penulis dengan sengaja membuat akhir cerita seperti itu agar pembaca dapat menebak nebak akhir dari kisah Sera dan Malio.

Banyak komentar positif dari cerita ini yang dapat kita ketahui bahwa tidak semua hal yang kita anggap menyenangkan dan indah dapat membuat kita merasakan bahagia. Akan ada saatnya kita merasakan jatuh hati yang sangat menyedihkan untuk mencapai suatu kebahagiaan yang tiada tara.