book

Rantau 1 Muara

5
  • book
    Ditulis oleh
    Carissa Mutia Rahimi
  • Dibuat tanggal
    21 Jul 2024
  • Sekolah
    Madrasah Tsanawiyah Negeri 6

Merantau merupakan kebiasaan orang Minangkabau. Namun, apakah tinggal di perantauan berarti meninggalkan muara asal yang sebenarnya? Apakah hidup di perantauan jauh lebih baik daripada di negeri asal? Nah, “Rantau 1 Muara” akan menjawab semua pertanyaan mengenai perantauan.

Rantau 1 Muara adalah novel ketiga dari Trilogi Negeri 5 Menara bercerita tentang kehidupan Alif Fikri pada masa pencarian tujuan hidup, pencarian pekerjaan, pencarian belahan jiwa, dan pencarian Muara.

Alif merupakan salah satu lulusan Pondok Madani yang kini menjalani hidup dengan berbagai cobaan mulai dari utang sampai kehilangan orang terkasihnya. Namun, dengan mantra islami Man Saara Ala Darbi Washala membuat Alif mampu melewati cobaan tersebut.

Awalnya Alif merasa uang untuk membiayai amak dan 2 adiknya tidaklah cukup. Lalu, Bang Togar memberitahukan bahwa media yang mempublikasikan karyanya akan memberikan upah atas jasanya tersebut. Tulisan-tulisannya menghantarkan Alif menjadi wartawan di Derap, Jakarta. Di sana alif berjumpa dengan seseorang yang bernasib sama dengannya yang bernama Pasus. Beberapa bulan setelah bekerja di Derap, Alif berjumpa seorang gadis yang dikenalnya. Gadis itu bernama Dinara yang bekerja di kantor yang sama dengan Alif. Bahkan dengan bantuan Dinara, Alif mampu mendapatkan beasiswa kuliah di kota impiannya, Washinton DC.

Sesampainya di bandara kota Washington DC, Alif bertemu Mas Garuda. Mas Garuda mengatakan bahwa Alif mirip sekali dengan adiknya yang telah tiada, dan menganggap Alif seperti adiknya sendiri. Di Washington, Alif mengikuti pengajian Ustadz Fariz mengenai pernikahan. Setelah selesai Alif langsung melamar Dinara walaupun hanya melalui telepon. Namun ayah Dinara belum menyetujui lamaran tersebut.

Alif mencoba segala cara hingga akhirnya Ayah Dinara menikahkan mereka. Setelah menikah, Alif tinggal disebuah apartemen kecil bersama Dinara. Setelah menyelesaikan kuliahnya, Alif dan Dinara bekerja sebagai wartawan. Selama bekerja, mereka dikenal dengan nama “Dynamic Duo”, karena prestasinya. Namun, pada tanggal 11 September 2001 di Washington DC terjadi tragedi dimana pesawat menabrak menara-menara Washington DC yang menewaskan banyak orang termasuk Mas Garuda. Selain itu, Dinara juga menginginkan untuk pulang ke Indonesia, namun Alif belum menyepakati hal tersebut. Tetapi setelah mendengar teman-temannya akan pulang ke Indonesia, Alif menuruti keinginan istrinya. Disaat benar-benar siap, Alif mendapat tawaran kerja di London. Tetapi, Alif benar-benar menolak tawaran kerja tersebut. Alif lebih memilih pulang ke satu muara, kampungnya di Maninjau.

Novel karya Ahmad Fuadi ini memiliki kedalaman dalam pengembangan karakter, memiliki berbagai pesan dan nilai yaitu nilai agama, sosial, budaya dan moral, memiliki gaya penulisan yang baik dan berkualitas. Penulis mampu menggambarkan situasi dan suasana dengan rinci serta dengan tema yang lebih beragam dan lebih relevan yang dibumbui dengan mantra islami yang melengkapi dua mantra sebelumnya. Penggunaan sampul buku pada novel ini sudah mewakili seluruh isi buku dan terlihat sangat menarik.

Namun, penulis terlalu tergesa-gesa menggambarkan bagian terakhir dan berbeda dengan bagian awal, penulis menggambarkan cerita terlalu lambat sehingga plotnya kurang seimbang. Bahkan, beberapa bagian cerita terkesan mudah ditebak. Selain itu, kurangnya penjelasan istilah asing dapat mengganggu pembaca dalam memahaminya. 

 Novel ini pantas dibaca oleh remaja dan dewasa. Dengan membaca novel ini akan memberikan inspirasi kepada kita tentang tujuan hidup yang sebenarnya, mengajak kita berusaha agar impian tercapai serta mengajak kita untuk pulang ke-1 muara yaitu tanah kelahiran walaupun telah sukses diperantauan. Novel ini juga mengajak kita untuk merantau sejauh-jauhnya demi mencari ilmu yang lebih luas dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Namun, juga mengingatkan kepada kita untuk tidak lupa pulang ke tanah kelahiran mengamalkan ilmu yang dibawa dari negeri orang dan membangun negeri sendiri menjadi negeri yang maju serta lebih baik.

Judul Buku Rantau 1 Muara
Penulis A.Fuadi
ISBN 978-979-22-9473-6
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2013
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman 401

21 komentar

  1. Yudhi Firmansyah :

  2. suci muchtariza :

  3. Karima Bararah :

    Baguss

  4. mike zaimy :

    Baca reviewnya, jadi tertarik buat baca 😊

  5. Novi Nayyarah Nur :

    Kisah yang dilengkapi dengan hikmah yang bagus

  6. Bunga Permata :

    sangat menginspirasi dan mengangkat tema budaya

  7. Dian Evira :

    Mantap

  8. Azmaineti Fadila :

    Baguuuuss

  9. Reza Mardhiyah :

    Direview dengan sangat bagus

  10. ADITYA ALQAMAL Alianta :

    Pernah baca buku ini, tapi belum selesai. Perlu dilanjutkan nih setelah baca resensi ini.

  11. Revo Jenifirza :

    bukunya keren

  12. Randy Refnandes :

    sangat menginspirasi yak

  13. Sukmi Pratami :

    Resensi penulis menggambarkan isi buku dengan baik. Penasaran dengan isi buku keseluruhannya.

  14. Resi Yunita :

    Bagus, dan cerita menarik

  15. Selma Sadiya :

    Keren carissa

  16. Sry Sartika :

    Resensinya membuat kita ingin membaca buku ini, keren

  17. Soraiya Abdullah :

    Mantaaap,jadi pengen baca bukuny

  18. Ziezo Zya :

    bagus banget reviewnya, keep it up carrisa

  19. Ame Lisa :

    Alur ceritanya bagus jadi tertarik untuk membaca karen

  20. Endah Wulandari :

    Sangat Bagus Sekali..

  21. ayiq cahya :

    Alur yang informatif dan terstrutur. Pesan moral untuk kita ingat kampung halaman sesukses apapun kita dirantau

Buat komentar