
Tentang Kamu
-
Ditulis olehALIFYA FAIZAH CAHYA PUTRI
-
Dibuat tanggal
03 Sep 2024
-
Sekolah
SMK NEGERI 1 SURABAYA
Tere Liye penulis berprestasi kembali dengan mencetak novel yang sangat luar biasa. Salah satu karyanya adalah “Tentang Kamu” buku bergenre fiksi yang digolongkan termasuk dalam buku yang penuh misteri atau dektektif ini sangat menakjubkan karna menceritakan sebuah perjalanan hidup dari sang tokoh utama bernama Sri Ningsih. Buku ini di terbitkan oleh PT. Sabak Grip Nusantara yang bertempat di Depok, Jawa Barat dengan ketebalan 503 halaman. Beberapa Karya Tere Liye pernah diangkat ke layar lebar salah satunya yang paling terkenal adalah Hafalan Shalat Delisa.
Alasan saya ingin meresensi buku ini adalah karena saya ingin semua orang tahu bahwa salah satu tokoh di dalam novel Tere Liye yang sangat menginspirasiku. Sebagai pembaca saya benar-benar takjub dengan buku ini karena tiap lembarnya benar-benar penuh dengan kejutan seperti rasa haru, rasa kecewa dan berbagai perasaan lainnya yang akan tertuang di buku ini. Ingin tahu perjalanan hidup Sri Ningsih? Yuk, kita cari tahu bersama #SobatPustaka!
Zaman Zulkarnaen seorang mahasiswa asal Indonesia yang menjalankan studinya di Universitas Oxford bekerja sebagai junior associate pada sebuah firma hukum yang kerap menangani bidang hukum elder law, Thompson & Co di Belgrave Square, Kota London. Di masa 2 tahun ia bekerja sebagai lawyer ia sudah diberi kepercayaan oleh sir Thompson untuk menyelesaikan sebuah kasus besar dari seorang klien yang berusia 70 tahun yang bernama Sri Ningsih dimana belasan akhir terakhir tinggal pada sebuah panti jompo di kota Paris, Perancis. Pada hari kematiannya ia mewariskan aset berbentuk kepemilikan saham senilai Satu Miliar Pound Sterling atau setara dengan 19 Triliun Rupiah.
Untuk menyelesaikannya, ia harus bisa memecahkan teka-teki di balik saham tak mempunyai surat wasiat tersebut. Zaman memulai perjalananya menjadi seorang detektif dengan mengunjungi tempat tinggal terakhir wanita tersebut yaitu pada panti jompo, di tempat ini dia diberi sebuah diary oleh penjaga panti yang bernama Aimée. Dari diary tersebut dapat diketahui jika Sri Ningsih adalah seorang jawa asli yang lahir di Sumbawa tepatnya di pulau kecil yaitu pulau Bungin di tahun 1940-an. Tak mudah menelusuri perjalanan hidup seseorang ia menjelajahi tiga negara, lima kota, dan ribuan kenangan. Dengan pegangan sebuah diary dapat sebuah petunjuk dari isi buku tersebut yang berisikan 5 bagian juz.
Pada juz pertama ini menceritakan banyak hal di tempat kelahirannya yaitu Pulau Bungin. Sri adalah anak piatu karna ibunya yang bernama Rahayu meninggal saat melahirkan dirinya. Nugroho, ayah Sri yang bekerja sebagai seorang pelayar menikah lagi dengan Nusi Maratta. Tak lama ayahnya meninggal setelah adik tiri Sri lahir. Hingga suatu hari rumah yang mereka tinggali mengalami kebakaran dasyat, tersisalah Sri Ningsih dengan adik tirinya bernama Tilamuta.
Selanjutnya bagian juz kedua di tahun (1961-1966) tentang persahabatan sejati Sri Ningsih dengan kedua sahabatnya Bernama Nur’aini dan Sulastri selama berada di Madrasah Kiai Ma’sum di Jogjakarta. Hingga 5 tahun kemudian Sulastri berubah ia bersama suaminya mengikuti partai komunis Indonesia (PKI) yang menjarah di berbagai kota termasuk Surakarta, Jawa Tengah.
Bagian Juz ketiga (1967 – 1979) keteguhan hati Sri Ningsih yang sangat luar biasa disini pembaca bisa belajar dari pengalaman beliau dari nol harus jatuh bangun hingga berhasil membuat perusahaan besar. Tak hanya itu para pembaca juga akan mengenal berbagai peristiwa yang terjadi di Jakarta pada tahun 90-an.
Juz keempat tentang Cinta (1980-1999) perjalanan kisah cinta Sri Ningsih dengan kekasihnya saat bertemu di halte bus yang bernama Hakan Amir, pria berdarah Turki yang mempunyai perusahaan IT, ia bertemu dengan Sri dimana saat itu masih menjadi seorang supir bus yang selalu mengantarkan dirinya ketika akan berangkat bekerja.
Juz kelima tentang memeluk semua rasa Sakit (2000) memulai kehidupan barunya di sebuah panti jompo yang berada di Paris, pemilik saham 1% itu berusaha memeluk semua rasa sakit yang telah ia lalui di tiap proses hidupnya ia berusaha berdamai memilih melanjutkan hidupnya dengan sebaik mungkin. Hingga pada akhirnya surat wasiat berhasil ditemukan, isi yang disampaikan melalui surat tersebut sungguh menyentuh hati.
Saya sebagai pembaca benar-benar takjub Tere Liye mampu membawa latar belakang pada tiap babnya sesuai dengan kehidupan nyata loh seperti Pulau Bungin yang berada di Sulawesi Selatan, Pondok Pesantren Kiai Ma’sum yang berada di Surakarta, profesi Sri saat menjadi supir bus yaitu London bus Cricklewood 16, Kantor Thompson & Co. yang berada di Belgrave Square-London. Banyak sekali plot twist yang tersimpan terkadang membuat bingung pembaca tetapi banyak juga pelajaran yang bisa diambil dari kehidupan Sri Ningsih yang sangat luar biasa, #SobatPustaka juga bisa mengambil pelajaran berarti dari novel ini yaitu kebaikan dari seseorang walaupun sekecil apapun harus diingat dan membalasnya dengan sepenuh hati. Overall dari buku ini cocok banget buat para remaja terutama Gen-Z jaman sekarang yang sedikit-sedikit mudah mengeluh, putus asa. Dari “Tentang Kamu” #SobatPustaka belajar tentang kehidupan orang-orang terdahulu yang tak mengeluh dan selalu gigih. Tetapi sayang sekali tidak dijelaskan pada buku ini bagaimana aSdik Sri Ningsih bernama Tilamuta masih hidup, dan pengambilan suatu masalah yang berbelit-belit antara suatu peristiwa dengan tokoh yang dikaitkan. Recommended dan selamat membaca ya #SobatPustaka!
0 komentar