
Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Ditulis olehHandayani Aulia
-
Dibuat tanggal
07 Sep 2024
-
Sekolah
Madrasah Aliyah Negeri 5 Aceh Besar
Resensi Buku Habis Gelap Terbitlah Terang Karya Armijn Pane
Judul: Lika -Liku kehidupan
“Habis Gelap terbilah terang” merupakan sebuah karya sastra kahs Indonesia yang ditulis oleh Armijn Pane dan diterbitkan oleh Balai Pustaka di Jakarta. Buku ini memiliki jumlah halaman 267. Buku ini diterbitkan pada tahun 2008.
Dalam “ Habis Gelap Terbitlah Terang” menceritakan cita-cita RA Kartini yang ingin melanjutkan Pendidikan ke luar negeri namun tidak mendapat restu dari ayahnya, karena di gampung RA Kartini, Wanita yang telah memasuki usia remaja tidak boleh keluar rumah dan berjumpa Masyarakat khususnya laki-laki, karena adat mereka anak Perempuan harus dipingit dirumah, dan anak Perempuan tidak dibolehkan untuk melanjutkan Pendidikan yang tinggi. RA Kartini tidak bisa menerima keadaan tersebut. RA Kartini juga seringberbaur dengan Masyarakat yang bercita-cita ingin merubah kehidupan yang lebih baik. RA Kartini selalu mengajak Masyarakat khususnya kaum Perempuan untuk berjuang dan meraih semua mimpi yang ingin digapai. RA Kartini bercita-cita ingin merubah kehidupan yang mana kaum Perempuan sama derajatnya dengan kaum pria. RA Kartini selalu memperhatikan bahwa dia lain dengan gadis Eropa karena gadis Eropa memiliki derajat yang sama kaum lelaki, sedangkan gadis Jawa yang terpaku pada adat dan hanya bisa menuruti semua peraturan adat. Waktu dipingit telah datang hati RA Kartini sangat sepi, untuk menghilangkan rasa sunyi itu ayahnya pun mengizinkan Kartini berjumpa dengan seorang pria dan menikah sehingga mereka pun menikah. RA Kartini merasa pernikahannya itu bisa menggapai cita-citanya merubah derajat kaum Wanita.
Tokoh yang ada didalam cerita ini adalah RA Kartini, jalan perjuangan Kartini sama dengan jalan perjuangan gerakan Perempuan. Dalam mencapai cita-citanya, mestilah Kartini berjuang dahulu dengan “Musuh di dalam”, demikian pula gerakan Perempuan. Dalam berjalan hendak maju, bertemu dia denghan bermacam-macam halangan dan rintangan, serta pula wajib menjelaskan beberapa soal dan kesukaran yang khusus, tersangkut dengan keadaan negerinya sendiri, tapi harus diselesaikan dahulu supaya dapat maju.
Buku ini menjadi buku yang menberi bukti, bahwa bukan Kartini saja yang mengandung cita-cita semacam cita-cita Kartini itu, melainkan ada juga orang lain. Dalam hal-hal yang lain begitulah pula. Dalam masanya itu, malahan sebelum dia, sudah ada Perempuan bangsawan Jawa yang mencoba mengubah memperbaiki Masyarakat Bumiputra dalam lingkungan yang kecil. Mereka itu bercita-cita supaya anak-anak dididik menurut pengajaran Barat. Di Kerajaan Paku Alam Perempuan sudah mulai bercita-cita bebas. Ada beberapa orang Perempuan bangsawan yang sudah berpelajaran Barat.
Buku ini memberikan pemahaman melalui makna usaha dan perjuangan, dan ada tiga perkara yang membuat itu penting dan patut menarik perhatiannya, ialah: pertama: cita-cita, kedua: perjuangan di jiwanya dan perjalanan rohaninya yang berubah lambat laun, ketiga: gaya bahasanya yang dapat kita pahami dengan jelas.
Jangan pernah membedakan laki-laki dan Perempuan untuk menuntut ilmu, perembuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat, karena menuntut ilmu itu wajib setiap laki-laki dan Perempuan, karena Perempuan adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya.
Kelebihan dari buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” adalah kisah yang nyata dan penuh semangat perjuangan, RA Kartini yang bisa dijadikan Pelajaran untuk kita terutama Perempuan dalam menuntut ilmu. Kekurangannya buku ini adalah gambarnya yang tidak berwarna dan kertasnyaagak buram, efeknyanya waktu kita membaca ada tulisan yang kurang jelas.
0 komentar