
Kecil-kecil Punya Karya: Diari Arcita
-
Ditulis olehMawardah
-
Dibuat tanggal
07 Sep 2024
-
Sekolah
Madrasah Aliyah Negeri 5 Aceh Besar
Resensi buku Kecil-kecil Punya Karya: Diary Arcita Karya Nada Nadzira Ayasya Kamal
Judul: Catatan Kehidupan
“Diari Aracita” merupakan sebuah karya sastra khas Indonesia yang ditulis oleh Nada Nadzira Ayasya kamal dan diterbitkan oleh Dar Mizan di Bandung, Sebagai seorang Jurnalis yang berpengalaman di Majalah Tempo, Nada mengantarkan pembaca ke dalam dunia literasi yang kaya akan tema karya, keyakinan, cita-cita, dan kebaikan. Fiksi ini berjumlah 105 halaman ini merangkum peristiwa penting dan penuh pengalaman yang mengungkapkan bahwa karya harus dimanfaatkan bukanlah dipendam. Dengan ISBN: 978-602-242-219-3
Dalam “Diari Arcita, fiksi ini menceritakan Arcita adalah anak yang ceria. Dengan penuh suka cita, Arcita menerima permintaan Umi dan Abinya untuk mondok di Pondok Pesantren Ibadurrahman di Banten. Arcita memang bercita-cita menjadi hafizah alias seorang Wanita yang hafal Al-Qur’an. cita-cita Arcita yang lain adalah menjadi penulis. Sayangnya, jalan untuk menjadi penulis dan hafizah tidak semulus bayangan Arcita, ada banyak rintangan menghadang. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah SWT semua bisa terlalui dengan baik. Arcita juga tidak pernah menyerah dan sealu berusaha dengan apa yang dia inginkan dan selalu meminta Abi dan Uminya berdo’a untuk dia supaya Allah SWT memudahkan apapun yang terjadi dalam kehidupan dia. Dia juga tidak pernah lupa untuk menulis di buku catatan hariannya apaun yang dialami dalam hidupnya, baik itu kejadia menyenangkan atau pun menyedihkan. Dan karena ketekunan selalu untuk beribadah kepada Allah SWT, dan selalu menceritakan tentang kehidupan anak-anak yang shaleh dan shalihah untuk bisa dijadikan panutan dalam hidunya.
Karakter utama dalam cerita ini adalah karya, Arcita seorang anak yang menjadi tokoh utama dan dia dimasukkan ke Pondok Pesantren dan dia mempunyai bakat terpendam lalu ada seorang Ustadz yang mengungkapkan kebenarannya.
Naratif dalam fiksi ini disajikan dalam alur yang berpindah-pindah memberikan suidut pandang yang sama, yang akhirnya menjadi suatu cerita yang menyentuh, menangkap perasaan pembaca saat membacanya dan dialog yang mengharukan. Selanjutnya, buku ini juga menghadirkan acuhan dalam kakak beradik, dan juga Arcita sempat kesal kepada kakaknya, mengizinkan penonton melihat dampak negative dari kejadian tersebut.
Dari segi penggambaran karakter, Nada berhasil menghidupkan tokoh-tokoh yang kompleks dan berlapis, setiap karakter diberikan latar belakang yang jelas dan motivasi yang kuat, membuat pembaca bisa memahami dan merasakan suasana serta kecerdasan Arcita dalam hal apapun.
Cerita dalam buku ini sesungguhnya adalah kisah nyata dari diri penulis sendiri dan adiknya yang masuk pondok pesantren. Pernak Pernik kehidupan di pondok pesantren di kisahkan dengan lugas dan tentunya ditambah imajinasi penulis yang cukup kreatif, namun tetap bersahaja dengan tutur kata bahasa anak-anak. Fiksi ini telah menjadi buku yang lumayan terkenal, yang membawa pengatahuan tentang karya, selain itu, penggunaan Bahasa yang kaya untuk mengikuti alur cerita dengan baik.
Buku ini memberikan pemahaman bahwa jangan pernah malu untuk menulis kegiatan harianmu. Siapa tahu catatan itu yang akan mengantarkanmu kepada Impian indahmu.
Secara keseluruhan cerita “Diari Arcita” sangat baik untuk dibaca apalagi di usia masa anak-anak, karena buku ini memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anak untuk menggapai cita-citanya tanpa membangkak sama orang tua, tetap menjadi anak yang selalu berbakti kepada orang tua dan selalu tunduk dan patuh terhadap perintah Allah SWT. Kekurangan buku ini gambarnya yang tidak berwarna sehingga untuk usia anak dini kurang menarik untuk mata mereka.
0 komentar