
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin
-
Ditulis olehKEANU ZEAN RAMADHAN
-
Dibuat tanggal
15 Sep 2024
-
Sekolah
Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Insan Cendekia Boarding School Payakumbuh
Resensi novel karya Tere Liye
Judul:Hidup harus di jalani dan di terima apapun yang terjadi
seperti daun yang jatuh tak pernah membenci angin
Tere Liye merupakan nama pena dari Darwis, merupakan salah satu dari penulisan terkenal di Indonesia, karya-karya nya telah mencuri perhatian jutaan pembaca dari berbagai kalangan. Banyak sekali prestasi membanggakan yang ia dapatkan salah satunya yaitu: Anugerah Pembaca Indonesia(2007,2008,2010), Khatulistiwa literary Award(2005), dan Indonesian Book Award(2008,2009,2010). Salah satu novel yang pernah di tulisnya adalah novel ini yang berjudul “daun yang jatuh tak pernah membenci angin” novel ini merupakan novel yang sudah lumayan lama, di terbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2010. Dan telah berganti cover sebanyak 3 kali.
Hidup menjadi pengamen yang bau, kotor, dan tidak beralas kaki berkeliling kesana kemari dari satu bus ke bus lain nya demi mendapatkan uang. 3 tahun mengalami nasib itu, bekerja dari bangun pagi hingga larut malam namun semua kehidupannya berubah saat “Dia” datang ke kehidupannya dan menjadi malaikat bagi keluarga mereka. Tania dan Dede dua orang pengamen bersaudara yang telah berubah drastis menjadi lebih baik sejak malaikat itu datang, namun perasaan dalam diri Tania tumbuh mekar terhadap “Dia” akankah Tania mampu berdamai dengan perasaanya, berdamai dengan hatinya, berdamai dengan kehidupan dan keadaan, menjadi seperti “Daun yang jatuh tak pernah membenci angin”.
Buku ini memakai bab yang unik yaitu dengan memakai waktu pada jam beserta dengan judul bab nya, ukuran tulisan yang pas untuk di baca serta mudah di pahami,serta buku ini banyak memakai tulisan yang terlalu emosional dan juga banyak jenis tulisan yang sering berubah-ubah tergantung keadaan cerita. Buku ini mengusung genre romantis mempunyai alur campuran kadang alur mundur kadang maju, memakai tema yang sangat memotivasi yaitu penerimaan dan ikhlas dengan segala hal yang dialami. Di novel ini semua karakter memiliki kepribadian yang sangat positif dan memotivasi bagi pembaca seperti Tania yang memiliki sifat yang peduli, bersahabat, tekun, dan rajin walaupun ada beberapa sifat tidak baik seperti tidak mudah ikhlas, pencemburu, dan dengki serta cuek tapi sifat Tania akan berubah seiring waktu atau kak Ratna yang memiliki sifat yang sangat tulus, bersahabat, dan penyayang atau seperti om Danar yang rela bekorban demi keluarganya, dermawan, dan berwibawa. Terakhir ada Dede yang di sifati mempunyai kepintaran dan ingatan yang hebat namun tidak sombong serta selalu berusaha jujur terhadap siapapun.
#KELEBIHAN BUKU
Buku ini memiliki alur cerita yang menarik walupun novel ini bergenre romantis, banyak sekali nilai-nilai positif dan amanat serta nilai moral yang terkandung dalam novel ini. 3 hal pesan moral yang paling di tonjolkan di novel ini yaitu bahwa hidup ini harus bisa menerima dengan penerimaan yang indah, harus mengerti dengan pengertian yang benar, dan harus memahami dengan pemahaman yang tulus. Novel ini juga mampu memainkan emosi para pembaca baik itu saat tersenyum, tertawa dan menangis.
#KEKURANGAN BUKU
Ending yang di berikan di novel ini kurang di sukai karena memberikan ending yang kurang bahagia. Terdapat beberapa kata yang kurang di pahami dan kurang familiar membuat pembaca sedikit tidak nyaman saat membaca nya. Dan juga ada beberapa hal yang membuat pembaca kurang nyamana membaca novel ini yaitu perasaan cinta antara Tania dan Danar yang cukup jauh umur nya.
Secara keseluruhan novel ini menarik dan banyak memberikan hal-hal postif yang patut di contoh oleh pembaca. Cocok bagi pembaca yang ingin mencari novel yang memberikan pesan moral tentang mejalani kehidupan ini. Tere Liye sangat ingin menyampaikan nasihat dan pesan dia melalui novel ini agar para pembaca dapat termotivasi dengan membacanya.
0 komentar