Resensi Buku Tentang Kamu karya Tere Liye

Jika Kesabaran Ada Batasnya, Mampukah Kita Melewatinya?

Salah satu karya Tere Liye yang sukses dinikmati oleh khalayak umum yaitu Tentang Kamu, terbit pertama kali pada tahun 2016 oleh Penerbit Republika, yang kemudian berganti cover dan diambil alih oleh Penerbit Sabak Grip pada tahun 2021. Tere liye adalah nama pena yang digunakan oleh penulis bernama asli Darwis yang berasal dari Lahat, Sumatera Selatan. Ia memiliki keterampilan dalam menulis novel berkat hobinya dalam menulis dan memulai debut penulisan pada tahun 2005 melalui novel Hafalan Shalat Delisa. 

Tentang Kamu dapat menjadi pilihan yang tepat bagi pembaca yang menaruh minat pada latar belakang sejarah, persoalan hukum, dan sebuah penyelidikan kasus warisan. Saya menaruh perhatian lebih pada buku ini karena isinya mampu membuat pembaca terpukau dengan setiap bagian yang disajikan oleh penulis, mulai dari konteks sejarah yang diangkat hingga alur cerita yang terkesan tidak biasa melalui dua tokoh utama yaitu Zaman Zulkarnaen dan Sri Ningsih. Adapun konteks sejarah yang diambil dapat menambah wawasan bagi pembaca, yaitu, peristiwa G30S PKI tahun 1965, Peristiwa Malari tahun 1974, dan Bug Y2K tahun 2000.

Menceritakan tentang perjalanan Zaman Zulkarnaen, pengacara lulusan magister hukum di Oxford University yang bekerja di sebuah firma hukum bernama Thompson & Co., yang diamanahkan oleh atasannya untuk menyelesaikan sebuah kasus warisan tanpa wasiat oleh kliennya yang baru saja meninggal di Paris. Sang Klien, berkewarganegaraan sama dengan dirinya yang bernama Sri Ningsih, meninggalkan harta warisan dengan jumlah 1% saham perusahaan besar yang apabila diukur dengan kurs poundsterling, bernilai satu miliar atau setara dengan 19 triliun rupiah. Buku diary sang klien berperan sebagai petunjuk dalam pencarian surat wasiat juga terbilang rapi dan unik, di mana terbagi menjadi 5 juz, sebutan untuk bagian-bagian kisah hidup Sri Ningsih. 

Apakah surat wasiat akan ditemukan, dan apakah warisan itu akan jatuh kepada orang yang tepat? Bagaimanakah sosok Zaman Zulkarnaen dalam menyingkapi kasus pada klien pertamanya ini? Kalian dapat mengetahui semua kisahnya di dalam buku Tentang Kamu karya Tere Liye.

Dalam segi pengembangan karakter, Tere Liye berhasil menghidupkan tokoh-tokoh di dalamnya, terlebih pada kedua tokoh utama, Zaman Zulkarnaen dan Sri Ningsih. Dari sudut pandang Zaman Zulkarnaen, kita diajarkan tentang sikap pantang menyerah dan kejujuran yang mampu membuat kita menjadi pribadi yang hangat dan mampu menghargai hal apa pun di kehidupan ini. Begitu pula dengan sosok Sri Ningsih, yang mengajarkan kita akan hakikat kehidupan dan mampu menginspirasi para pembaca dengan sifat sabar yang dimilikinya. 

Saya mengapresiasi upaya penulis dalam menuangkan beberapa kutipan bijak yang dapat diambil manfaatnya oleh para pembaca, seperti:

“Apakah sabar memiliki batasan? Aku tahu jawabannya sekarang. Ketika kebencian, dendam kesumat, sebesar apa pun akan luruh oleh rasa sabar… Selemah apapun fisik seseorang, semiskin apapun dia, sekali di hatinya punya rasa sabar, dunia tidak bisa menyakitinya.” (hal. 51)

“Terima kasih atas pelajaran tentang keteguhan. Aku tahu sekarang, pertanyaan terpentingnya, bukan berapa kali kita gagal, melainkan berapa kali kita bangkit lagi, lagi dan lagi setelah gagal tersebut. Jika kita gagal 1000x, maka pastikan kita bangkit 1001x.” (hal. 207)

“Karena dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kita kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian” (hal. 280)

Narasi cerita ini menggunakan alur maju-mundur. Segi gaya bahasa yang digunakan terkesan formal, namun masih dapat mengalir bebas di imajinasi pembaca, sehingga Tentang Kamu memang ditargetkan untuk para remaja yang telah berusia lima belas tahun ke atas dan tidak disarankan untuk anak-anak dikarenakan ada beberapa adegan kekerasan di dalamnya. Buku dengan tebal 503 halaman juga dapat membuat anak-anak merasa jenuh jika membacanya. Menelisik dari kelebihannya, buku ini  mempunyai kekurangan tersendiri, yakni dalam penyusunan bab yang sangat disayangkan tidak dilengkapi dengan daftar isi, sehingga bagi para pembaca yang ingin mencari tahu bagian tertentu akan merasa kesulitan dalam mencarinya.

Secara keseluruhan, Tentang Kamu tentunya sangat layak dibaca. Dibuktikan dengan penghargaan yang didapatkan tahun 2017 silam yakni dengan kategori Buku Islami Terbaik Fiksi Dewasa di Islamic Book Award 2017 dalam perhelatan Islamic Book Fair 2017 di Jakarta. Tak jarang buku ini mendapatkan rating yang tinggi dan pujian dari berbagai macam platform di sosial media. Jika kalian menyukai buku dengan alur cerita yang sama seperti Tentang Kamu, buku Janji karya Tere Liye juga mungkin dapat menjadi pilihan yang tepat untuk kalian baca selanjutnya.

Sebagai penutup, ada salah satu kutipan bijak dari Zaman Zulkarnaen yang dapat menjadi  pengingat bagi diri kita, yaitu:

“Ada banyak hal-hal hebat yang tampil sederhana. Bahkan sejatinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan, karena kita terlalu sibuk mengurus sebaliknya” (hal. 252)