BIBI GILL
Oleh Alexandra Vidia Kirana

   Bibi Gill merupakan novel ke-12 dari Serial BUMI sekaligus kelanjutan dari novel Si Putih. Diterbitkan pertama kali pada tanggal 18 Agustus 2021 oleh PT Sabak Grip Nusantara. Penulis novel ini tak lain adalah Tere Liye, seorang novelis Indonesia yang termasuk produktif mengeluarkan karya sastra yang diminati oleh berbagai kalangan.

   Novel Bibi Gill berkisah tentang pertualangan seorang wanita, pria tua dan seekor kucing putih di sebuah sub-klan dari Klan Polaris, yaitu Klan Polaris Minor. Wanita itu berusaha mencari jawaban atas sebuah pertanyaan. Jawaban dari pertanyaan yang telah dicari beratus-ratus tahun lamanya, akan terjawab dalam novel kali ini. Bersama seorang pria tua dan seekor kucing, ia pergi berkelana mencari Klan Polaris Minor untuk menemukan jawaban tersebut.

   Karakter utama dalam novel ini bernama Gill, seorang wanita yang menyimpan kutukan mengerikan di dalam tubuhnya. Serta seorang kakek yaitu Pak Tua yang ternyata memiliki kekuatan langka dunia paralel. Juga Si Putih, nama seekor kucing. Bukan kucing biasa, lebih tepatnya petarung hebat jikalau ia melakukan bonding dengan seseorang. Mereka bertiga akan menjadi petualang yang dikenang para penghuni Klan Polaris Minor.

   Pernahkah kalian berpikir, bagaimana menjadi petarung terkuat di dunia paralel? Dengan latihan panjang dan pengorbanan. Termasuk kehilangan dan kesedihan. Inilah kisah tentang Bibi Gill, yang sejak kecil berusaha mengalahkan ‘monster’ dalam hidupnya. Apakah dia bisa menemukan jawaban yang selama ini dia cari? Mari kita bahas.

   Gill memiliki sebuah kekuatan langka sekaligus mematikan. Dia bisa memanipulasi bongkahan es sesuka hatinya. Namun, ia tidak mengerti. Mengapa orang-orang di distriknya, Distrik Malam & Misterinya, menganggap hal itu sebagai sebuah kutukan terlarang. Kutukan yang hanya dimiliki satu orang setiap dua ribu tahun sekali. Itu pun belum tentu.

   Kekuatan yang dimilikinya telah dipercaya sebagai kutukan melalui sebuah kisah lama. Kisah yang selalu diceritakan turun-temurun. Dan ternyata bukanlah sekedar cerita kosong belaka. Gill menyaksikan sendiri, sosok gelap itu mengambang di depannya. Gelap, seperti asap. Menggumpal, membentuk sosok mengerikan setebal dua meter. Tidak memiliki mata, tapi Gill bisa merasakan tatapannya. Tidak memiliki hidung, tapi dia bisa merasakan dengus napasnya. Dekat dan dingin sekali. Kisah itu bukan sekedar cerita untuk membuat anak-anak segera tidur. Kekuatannya memang bisa memanggil masalah yang serius sekali.

   Siapakah sosok gelap itu? Sosok yang telah membunuh seluruh orang-orang yang disayanginya sepanjang perjalanan hidupnya. Maka Gill memutuskan untuk mencari sosok itu, sosok yang tak kunjung muncul dalam beratus-ratus tahun lamanya. Hingga Gill bertemu dengan Pak Tua dan Si Putih, yang menemaninya menuju Klan Polaris Minor. Bertarung dan bertahan hidup bersama orang-orang yang tinggal di dalamnya. Klan yang selama ini ia cari-cari. Klan yang menyimpan hewan-hewan purba yang hebat. Dia ingin melakukan bonding dengan mereka untuk mengalahkan sosok gelap tersebut. Tapi apa yang akan terjadi di akhir cerita? Apakah Gill berhasil menemukan jawaban tersebut? Maka bacalah novel ini untuk menjawab rasa penasaran kalian.

   Menurut saya, novel ini sangat bagus dan setara dengan novel Si Putih yang telah saya bahas. Pertarungan-pertarungan yang disajikan sangatlah menantang dan seru untuk dibaca. Misteri sosok gelap dalam novel Bibi Gill juga menambah daya tarik cerita. Namun, ada beberapa bagian membosankan yang diulang-ulang dalam novel dan kalian perlu membaca kesebelas novel Serial Bumi lainnya untuk mengerti jalan cerita dalam novel ini.

  Secara keseluruhan, novel Bibi Gill layak untuk dibaca oleh para pencinta novel genre fiksi terutama para remaja. Pertarungan, pengorbanan, kehilangan dan kesedihan adalah bagian yang membuat isi novel ini semakin menarik. Saya sendiri juga merekomendasikan novel ini untuk kalian semua. Selamat membaca! (Jangan baca yang bajakan, modal sedikit tidak akan membuatmu bangkrut.)