Resensi Buku Jermal karya Yokie Adityo

Judul Jermal

“Jermal”adalah sebuah judul novel karya tulis oleh Yokie Adityo. Novel “Jermal”diterbitkan langsung oleh PT Bentang Pustaka perusahaan penerbit buku besar di Indonesia. PT Bentang Pustaka yang terletak di Yogyakarta, telah menerbitkan novel-novel dari penulis-penulis Indonesia. Yokie Adityo seorang penulis yang paham akan kehidupan yang ada, mampu menerbitkan novel Jermal dengan peristiwa yang dilihatnya. Novel dengan tebal 142 halaman dan juga lebar 13 cm, tinggi 20,5 cm merangkum tentang kehidupan seorang anak yang berada di sebuah “Jermal”. Novel terbitan tahun 2009 memberikan kesan masa lalu atau masa kehidupan di tahun 2009, kekerasan, pelecahan dan juga pekerja di bawah umur masih seimbang di kala itu.

Yokie Adityo seorang penulis aktif dan telah menulis beberapa buku yang populer dikalangan pembaca. Novel-novel yang pernah ditulis Yokie Adityo diantaranya Detective Diary, Cinta Versi Cinjun, Happy Porter: Penyusup di Sekolah Sihir Homework, dan juga Voli Gam(i)e. Novel Jermal menjadi salah satu Novel pilihan pembaca karena ceritanya yang sangat bagus tentang hidup seorang anak dibawah umur. Sejarah kehidupan yang begitu kelam pada masa si anak masih kecil, banyak kejadian- kejadian yang tidak diketahui oleh dirinya sendiri.

Pangkalan nelayan di tengah laut atau disebut “jermal” tempat menangkap ikan para nelayan yang jauh dari lingkungan hidup sosial masyarakat. Seorang tokoh utama yang masih anak-anak berusia 12 tahun yang dikirm ke ayahnya yang berada di Jermal setelah ibunya meninggal. Ayahnya mempunyai masa lalu yang sangat kelam hingga dia tidak bisa kembali kedaratan dan selalu menyendiri dalam Jermal. Jermal yang penuh dengan pekerja anak-anak dibawah umur yang dikirim dari daratan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Tokoh yang juga ikut terpaksa bekerja disana, dirinya mendapat penolakan pengakuan dari sang ayah bahwa dirinya adalah anaknya. Tokoh mendapat perlakukan yang tidak baik dari pekerja anak-anak disana dirinya dibuat takut dan ingin kembali kedaratan. 

Adaptasi yang begitu cepat, dirinya mempunyai teman namun masih ada salah satu anak yang masih memperlakukannya tidak baik. Tokoh mempunyai kekuatan dan keberanian untuk melawan dirinya menjadi tangguh dan kasar. Ayahnya melihat seperti masa lalunya, dia tidak ingin mempunyai anak dengan masa lalu dan tingkah laku yang sama. Mereka mulai saling mendekat, menceritakan kisah hidupnya satu sama lain yang akhirnya sadar bawa mereka masih terikat oleh masa lalu yang kelam.

Dalam cerita ini Yokie Adityo mampu menyajikan alur dengan sangat baik. Alur yang digunakan merupakan alur maju karena pada cerita dirangkai peristiwa tokoh utama datang untuk menemui ayahnya dan pada akhirnya mereka pulang bersama-sama. Tokoh utama seorang anak yang baik, pemalu, pandai, pekerja keras dan sabar dengan tokoh yang selalu bekerja keras di Jermal tersebut.  Tema yang digunakan juga menangkat isu sosial dalam masyarakat Indonesia. Latar tempat pada cerita ini sebagian besar berada di atas laut atau di jermal. Penggunaan bahasa sehari-hari yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca sehingga pembaca mudah mengikuti alur cerita. Dialog antar tokoh yang mencerminkan anak-anak yang dapat membantu pembaca memahami perasaan dalam cerita.

Novel “jermal” kata yang begitu jarang terdengar telinga pembaca membuat buku ini sangat unik untuk dibaca. Bahasa yang mudah dipahami dengan ciri khas orang-orang pada masa itu menjadi salah satu keunggulan dalam novel ini. Penyajian cerita menarik yang membuat pembaca semakin penasaran di setiap bab karena dapat menggugah emosi pembaca. Terdapat juga pesan moral tentang keberanin, kerja keras yang dapat menginspirasi pembaca untuk menghadapi tantangan di setiap jalan hidup. Namun ada beberapa alur yang disajikan di cerita ini tidak begitu baik banyak cerita yang masih tergantung tanpa akhir. Pengembangan karakter juga terbatas, tidak banyak aksi hanya bertolak pada dialog dan diskripsi saja.

Secara garis besar novel “Jermal” mampu memberikan pesan kepada pembacanya bahwa setiap manusia harus berusaha, bekerja keras untuk mencapai suatu keinginannya. Dari tokoh kita belajar untuk mendapat pengakuan dari ayahnya, tantangan dan rintangan yang dihadapi dirinya mampu ia lewati. Novel “Jermal” sangat layak dibaca oleh orang-orang yang dapat memperoleh nilai-nilai dan norma-norma kemanusiaan yang seringkali muncul dalam kehidupan sehari-hari.