Resensi Buku Angin Hutan Pinus karya Albertha Ivana

Judul Angin Hutan Pinus

“Angin Hutan Pinus” merupakan novel karya dari seorang penulis bernama Arbertha Ivana. Novel ini diterbitkan oleh Scritto Books Publisher, yang bergerak di bidang industri penerbitan, pencetakan dan pemasaran. Penerbit Scritto Books Publisher yang terletak di Sleman, Yogyakarta telah banyak memasarkan buku-bukunya di seluruh toko buku di Indonesia. Arbertha Ivana menulis buku menceritakan kisah hidup yang sangat penuh liku dari percintaan dan persahabatan. Buku dengan 236 halaman, dan ukuran buku 13 kali 19 terbitan tahun 2019 ini, sangat penuh penghayatan dengan ceritanya dibuat seperti hidup di dunia asli.

Arbertha Ivana seorang penulis, pencipta lagu, dan juga penyanyi yang telah merilis lagu hingga 12 lagu ciptaaannya. Album pertamanya dengan judul Alunan kisah pada tahun 2016, dan juga pernah berkolaborasi dengan Bojes AFI di single “ sigit base jam”. Dia juga berhasil menerbitkan buku ini yang penuh tentang cerita kehidupan anak remaja dengan seorang pemuda, meringkas cerita pertemanan, persahabatan dan juga percintaan.

“Angin Hutan Pinus” jika dibayangkan akan terasa sejuk, dan juga dingin di sekitarnya dengan hamparan kebun teh seperti dipegunungan. Tokoh sangat mempercayai bahwa kejadian-kejadian seperti merebut cinta yang ia miliki tidak akan terjadi. Perjalanan lika-liku yang setiap kata yang diucapkan tokoh sangat dipikirkan setiap saat dan waktu. Konflik yang datang dari sekitar membuat semakin terpukul, tokoh yang menemukan penghianatan yang datang dari orang yang sangat disayangi. Setiap lembaran cerita, tokoh selalu penasaraan apa yang ia bisa dapatkan, rasa sabar, ikhlas dan tegar dinantikan.

Bagaimana bahwa cinta cinta yang tulus datang dari orang yang tidak pernah tokoh bayangkan, cowok yang kelihatan hanya sayang sebgai sahabat bisa hadir sebagai seorang pendukung dalam hidupnya. Dari kekuatan cinta yang membuat itu tak mungkin menjadi mungkin, sebuah rasa keajaiban yang dikabulkan. Serta segala hal yang diluar nalar yang tokoh temukan dalam kisah cintanya.

Alur cerita ini yaitu alur maju dalam penceritaannya dibuat menyatu kembali dan bahagia diakhir menjadikan cerita ini sangat runtut. Latar yang berpindah- pindah membuat pembaca tidak bosan untuk membuka setiap lembaran kertasnya, tata bahasa menggunakan bahasa indonesia yang dapat dimengerti banyak orang karena bahasanya seperti bahasa sehari-hari, penggunaan bahasanya juga sangat halus tidak ada kata-kata yang berlebihan. Sudut pandang yang digunakan penulis merupakan sudut pandang orang pertama dimana penceritaannya menggunakan kata “aku”. Tokoh juga tidak terlalu banyak yang membuat ceritanya hanya dikehidupan disekitar saja, pengembangan karakter juga dibuat lebih tegas memiliki rasa penyayang, penyabar, dan sopan.

Gaya bahasa yang sangat halus menjadikan novel ini unggul kepada pembaca, seperti ada serpihan-serpihan kata yang membuat semakin penasaran. Tokoh yang memiliki perkembangan karakter yang menarik memberikan kedalaman setiap narasi. Latar tempat cerita seperti hutan pinus membuat pembaca membayangkan itu adalah tempat yang menyenangkan membuat selalu bahagia dengan hawa yang sejuk dan dingin. Alur cerita membuat pembaca semakin penasaran dengan lembaran kertas berikutnya. Namun ada juga poin cerita yang kurang tegas dalam penceritaanya, dialog yang kurang natural mengurangi keaslian interaksi yang dilakukan tokoh. 

Kisah yang pengajarkan kepekaan bahwa cinta mungkin dapat dirasakan ketika dengan orang yang saling mencintai, namun cinta itu kadang bisa timbul dengan orang yang mengungkapkan di akhir. Novel yang layak dibaca ini dapat memberikan pesan yang dapat disimpulkan bahwa pertemanan, persahabatan dan juga percintaan bisa hadir selamanya atau sementara, kita sebagai manusia hanya bisa menjalani itu dengan kesenangan dan kebahagian. Cerita ini juga menyampaikan jangan terlalu nyaman dengan orang pendatang karena orang lama lebih mengerti apa yang kamu rasakan.