Resensi Buku Menebar Ssalam Menuai Sayang karya Syaikh Dr. Sa;ad Al-Murshifi

Judul : Akhlak Mulia

“Menebar salam menuai sayang” merupakan sebuah karya yang ditulis oleh Dr. Sa’ad Al-Murshifi dan diterbitkan oleh penerbit Pustaka Al-Kautsar di Jakarta pada tahun 2007. ISBN 978-979-592-393-0. Bukundengan ketebalan 120 halaman ini membahas berbagai etika dan tata krama dalam berinraksi dengan sesame, khususnya melalui cara memberi salam (sebuah bentuk ajaran yang sangat dianjurkan dalam islam) dan ada juga beberapa Hadist Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya menyebarkan salam.

Sebagian kita hanya berani membudayakan  salam pada moment religi, pengajian , arisan, dll. Padahal, diluar itupun, sebenarnya kita selalu diperintah untuk menebar salam, itu artinya kita sedang mentranfer kedamaian. Kesejahteraan serta ketenangan. Bahkan, sedang menebar do’a.

“Kalian tidak masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak beriman sampai kalian saling menyanyangi. Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu yang jika kalian melakukannya, maka kalian akan saling menyanyangi? Tebarkan salam (Hr. Muslim dari Abu Hurairah) begitukah kata Rasullah suatu Ketika. Tentu, Rasullah sedang tidak bercanda. Justru, beliau hendak mengajari umatnya bahwa menebarkan As-Salam adalah mediator ampur untuk menghilangkan sekat-sekat pembatasan yang terjadi di antara manusia. Bahkan, beliau mengaitkan antara menebarkan As-Salam dengan masuk Surga, kadar keimanan dan saling menyanyangi. Malam itu adalah malam yang agung yang dipilih Allah untuk permulaan turunnya Al-Qur’an, menyinari semua yang ada, menebarkan salam yang dapat menyirami jiwa seseorang dan kehidupan manusia, dengan disertai apa yang dikandung oleh Al-Qur’an yang berupa akidah, paham, syari’ah dan etika menebarkan salam di bumi dan jiwa. Dan juga turunnya malaikat terutama malaikat Jibril, dengan seizin Tuhan mereka, serta menyebarnya para malaikat di antara langit dan bumi.

Karenanya As-Salam dengan seluruh maknanya menjadi sebuah kata yang patut direnungkan. Betapa tidak, di abad modern seperti sekarang ini, keakraban, saling menyanyangi dan cinta (dengan maknanya yang suci) adalah aktivitas langka yang terdampar di pinggir-pinggir peradaban. Dengan alasan zaman moderisasi dan globalisasi, banyak orang cenderung hidup cuek, sibuk dengan urusan masing-masing. Sifat ego dan hasad pun menjad-jadi. Karena pula, buku “ Menebar Salam Menuai Sayang” ini menjadi penting untuk dibaca.

Karakter utama dalam buku ini adalah individu musim yang berupaya mengamalkan ajaran islam dengan penuh cinta dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.

Naratif dalam buku ini adalah naratif yang menggambarkan pentingnya menjaga hubungan sosial yang harmonis berdasarkan ajaran islam. Buku ini menekankan bagaimana salam, dan wujud kasih sayang kepada sesame muslim.

Memiliki gaya Bahasa yang cenderung sederhana namun penuh makna, dan gaya Bahasa yang mudah dipahami, penuh kelembutan dan membuat menyentuh hati pembaca.

Amanat yang diambil dari buku ini adalah tentang pentingnya menyebarkan salam sebagai bentuk kebaikan dan kasih sayang kepada sesame manusia, terutama dalam komunitas muslim.

Secara keseluruhan “Menebar salam menuai sayang” sangat penting dan layak untuk dibaca, karena menyampaikan pesan tentang pentingnya salam sebagai bentuk kasih sayang, kedaimaan, kehangatan dalam hubungan antar sesame dan Rahmat dari Allah. Maka bertakwalah kalian kepada Allah, yang mana kalian semua saling berjanji dengan menggunakan nama-Nya dan saling bersumpah satu sama lain dengan nama-Nya. Bertakwalah kalian kepada-Nya dalam persoalan di antara kalian yang berupa hubungan dan mu’amalah. Takwa kepada Allah telah mafhum karena sering di ulas di dalam Al-Qur’an. Adapun memelihara hubungan silaturrahim maka hal itu merupakan ungkapan yang mentakjubkan.