
Butterflies
-
Ditulis olehNabila Amelia putri
-
Dibuat tanggal
04 Oct 2024
-
Sekolah
SMP NEGERI 4 BEKASI
Novel setebal 268 ini memiliki cover yang sangat indah. Baik dari segi warna, sampai objek fokus yang digunakan. Warna ungu dengan perpaduan hitam menghasilkan kesan yang indah. Sama dengan alur cerita yang di tulis oleh penulis. Kupu-kupu yang menjadi objek fokus atau sebagai gambaran dari alur novel ini, seakan mengisyaratkan pembaca bahwa novel ' Butterflies ' ini memiliki cerita yang indah disertai konflik yang ringan. Selain itu, pembaca juga akan dibuat baper seolah olah terdapat kupu-kupu yang menggelitik perut mereka.
Karakter utama dalam novel ini digambarkan dengan sangat baik. Abel dan Amara. Kedua tokoh utama yang sama sama memiliki sifat lembut. Abel juga Amara sama seperti air, sama-sama menghanyutkan pembaca dalam suasana kedekatan keduanya. Amara yang senang sekali dengan novel atau apapun yang berkaitan dengan membaca, dipertemukan oleh Abel. Laki-laki yang juga memiliki hobi membaca dan bahkan ketika bertemu Amara, hobinya bertambah kala dirinya mendengar cerita tentang sebuah novel yang sudah dibaca Amara.
Berawal dari tugas sekolah, yang mengharuskan Amara dkk mewawancarai salah seorang pengusaha atau pekerja. Dan dari situlah Amara bertemu Abel di sebuah Cafe bernama ' K '. Akan tetapi, saat pertama kali Amara masuk ke dalam cafe itu, dirinya dibuat jatuh pesona pada isi dari cafe itu. Dimana ada banyak koleksi buku-buku yang sangat di gemari oleh Amara. Bahkan bisa dikatakan, Amara ialah fans no 1 dari penulis novel tersebut.
Namun, lama kelamaan perasaan itu tumbuh. Pandangan yang semula biasa, menciptakan semburat cinta di antara kedua nya. Ternyata, membaca juga dapat membuat seseorang jatuh cinta ya?... Tak menutup kemungkinan, Abel juga merasakan perasaan itu. Meski awalnya Abel tak memiliki kepercayaan untuk bisa memiliki Amara, akhirnya dia berhasil untuk mengambil keputusan atas nasihat ibunya.
Sesuai dengan objek fokus nya yakni kupu-kupu, konflik yang ada tidak seberat itu. Dimana, pada akhir cerita Abel dan Amara harus menjalani fase LDR dalam hubungannya, karena Abel yang harus melanjutkan pendidikan nya pada universitas yang ia impikan sejak dulu di negri orang.
Alur novel ini berjalan dengan sangat baik, mulai dari pengenalan tokoh-tokoh, sebuah plot twist yang menarik, hingga pengenalan konflik nya yang ringan. Meski di akhir, pembaca dibuat sedikit sedih akan perjalanan LDR sepasang kekasih tersebut. Dan dari gaya bahasa, penulis menciptakan bahasa yang sederhana namun mampu memberikan perasaan yang kuat dalam menghayati cerita nya.
Novel ini sangat direkomendasikan bagi pecinta cerita yang memadukan cinta dan konflik ringan. Mulai dari cover, karakter utama, gaya bahasa hingga alur yang menarik, menjadikannya bacaan yang sulit untuk tidak dibaca hingga halaman terakhir.
0 komentar