
Let’s Make A Wish
-
Ditulis olehElbastyan Nugraha Putra Indradi
-
Dibuat tanggal
16 Oct 2024
-
Sekolah
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 MATARAM
Hidup adalah anugerah, namun takdir kadang berkata lain. Dalam komik "Let's Make a Wish", karya Sao Takebayashi mengajak kita menyelami kisah yang mengharukan tentang dua orang anak yang harus berjuang melawan penyakit yang mereka derita. Di tengah keterbatasan usia, mereka memilih untuk merangkai mimpi dan harapan terakhir melalui program "Make a Wish". Sebuah kisah yang menyentuh hati tentang keberanian, persahabatan, dan arti hidup yang sesungguhnya.
Harapan, impian dan cita-cita adalah energi dahsyat yang mampu memberikan kekuatan dan keberanian pada siapapun juga. Lalu bagaimana jika kita hanya punya sedikit waktu untuk mewujudkan semua itu? Akankah kita akan bersemangat menggapainya atau justru malah bersedih menangisinya? Kisah Daiki dan Mio ini akan membantu kita dalam menemukan jawabannya.
Kisah pertama, menceritakan kehidupan Daiki yang merupakan anak ke-empat dari empat bersaudara. Disini dia masih berumur lima tahun, memiliki hobi berenang. Namun pada musim dingin Daiki mengeluh bahwa kakinya sakit. Ketika diperiksa di rumah sakit, ternyata Daiki mengidap kanker yang menyerang sel syaraf pada anak-anak. Penyakit Daiki sudah stadium 4, maka Daiki akan dirawat dengan menjalani kemoterapi di rumah sakit. Kehidupan Daiki 100% berubah total, dia harus dikemoterapi hampir setiap harinya. Kehidupan yang Daiki alami awalnya berat, namun berubah ketika dia mulai bersekolah yang dikelola rumah sakit dan di sana memiliki banyak teman seperjuangan.
Ketika tengah dirawat di rumah sakit, ibu Daiki mendapat informasi bahwa Daiki sudah tidak dapat diobati lagi, karena transplantasi sumsum tulang belakang tidak dapat dilakukan karena tidak ada anggota keluarga yang cocok untuk ditrasplantasikan.
Daiki diikutkan pada program Make A Wish, dimana program itu bisa mewujudkan impiannya. Daiki memiliki impian untuk menjadi pemimpin hotel, sehingga dia menjadi direktur utama sehari di hotel Sheraton. Disana, dia mengusulkan agar pada atap hotel, diberikan logo paus pada musim panas dan logo salju pada musim dingin. Ide tersebut diterima dengan reaksi yang positif oleh pihak hotel.
Kisah kedua, menceritakan kehidupan Mio Shimizu yang aktif dan ceria. Namun di akhir musim panas, Mio menderita penyakit leukimia akut. Mio Shimizu yang awalnya tidak menerima kenyataan bahwa dia tidak akan bertemu teman-temannya lagi, berusaha menerima keadaan itu dan berjuang untuk sembuh. Ketika keadaan Mio mulai pulih, dia diperbolehkan ikut sekolah bersama teman-temannya. Namun, pada bulan Mei penyakitnya kambuh lagi dan menjalani kemoterapi lebih berat lagi.
Di tengah keadaan seperti itu, dia diikutkan kegiatan Make A Wish dimana dia memiliki impian untuk membikin cerita bergambar. Dia dibimbing oleh para relawan ilustrator sehingga berhasil membuat cerita bergambar tersebut. Pada buku itu, Mio membuat pembatas buku yang bertuliskan :
‘Yang menderita bukan hanya dirimu. Mari berjuang bersama.
Kita berpegangan tangan, mensyukuri anugerah kesehatan’ – Hal. 199
Buku cerita bergambar itu akhirnya dirilis di berbagai toko buku di Jepang. Buku yang dibuat menceritakan tentang berbagai hewan yang bekerja sama untuk mencari harta karun.
Let's Make a Wish" adalah sebuah komik yang berhasil menyentuh hati pembaca dengan kisah mengharukan tentang harapan, kehidupan, dan kematian. Melalui kisah Daiki dan Mio, pembaca diajak merenungkan arti hidup dan pentingnya menghargai setiap momen kehidupan. Meskipun akhir cerita sudah bisa ditebak, namun tetap terasa mengharukan bila kita mampu menghayati kisahnya.
Beberapa bagian cerita memang terasa kurang detail, sehingga pembaca ingin lebih mengetahui kehidupan Daiki dan Mio. Namun secara keseluruhan, "Let's Make a Wish" adalah sebuah komik yang layak dibaca. Tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi dan pelajaran hidup yang berharga. Komik ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja yang ingin merenungkan arti hidup dan mencari makna dibalik setiap peristiwa yang terjadi.
30 komentar
ceritanya bagus, semoga kita jg tabah menghadapi segala cobaan
membaca resensi ini malah ikut sedih
Terharu bacanya
alur ceritanya menarik
Menarik
Menarik resensinya
Resensinya sangat keren
Nice
tetap terus berkarya, karena ananda berbakat untuk kegiatan ini
lanjutkan karyamu nak,..
👍👍❤❤
bagus resensimu bro walaupun sedih :{
amazing
Keren
bagus banget resensinya - ini kisah nyata kah?
bagus ceritanya
semangat bas, teruslah berkarya!
resensinya bagus
ini karya yg kerreeennnn bro!
bagus ... bagus .... mantap
Keren
Keren
mantap
👍
keren
bahasanya mudah dipahami