
Pulang-Pergi
-
Ditulis olehZulaikha Dhea Ratu Purnama
-
Dibuat tanggal
19 May 2024
-
Sekolah
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22
Resensi Buku Pulang-Pergi Karya Tere Liye
Judul: Bagaimana Jika Takdir Bersama Ternyata Harus Diawali Dengan Pertarungan Yang Mematikan?
Identitas:
"Pulang-Pergi" adalah sebuah karya sastra dari Indonesia yang ditulis oleh Tere Liye serta diterbitkan oleh penerbit PT Sabak Grip Nusantara di Depok, Jawa Barat. Sebagai seorang jurnalis yang berpengalaman, Tere Liye mampu menghadirkan para pembaca ke dalam dunia literasi yang penuh dengan tema-tema perjuangan, cinta dalam hidup dengan takdir diawali dengan pertarungan mematikan dan penuh aksi lainnya. Novel dengan ketebalan 414 halaman ini mampu mendeskripsikan secara keselurahan kisah cinta Bujang sebagai tokoh utama dengan putri Otets yaitu Maria, menggunakan sudut pandang orang ketiga sebagai jalan cerita diiringi alur yang menegangkan dan berbagai latar tempat negara, diantara nya: Rusia, Inggris, Jepang, Filipina, Hongkong, Indonesia hingga Spanyol.
Pendahuluan:
Novel "Pulang - Pergi" adalah sebuah novel lanjutan dari cerita hidup Bujang sang Babi Hutan di novel yang lalu, dengan judul "Pulang" dan "Pergi" , novel ini memberikan orientasi atau pendahuluan awal cerita yang memperkenalkan tokoh utama yaitu Bujang sedang memandangi makam mamak dan bapaknya di Talang, sebelum hal mengejutkan ketika tombak panjang dilepaskan tepat ditanah yang memberikan pesan dari Otets agar Bujang segera menerima lamaran pernikahan dengan putri nya, Maria. Semua itu adalah awal bagian dari novel ini yang akan diisi dengan penuh aksi oleh Tere Liye, menghadirkan kisah cinta yang tidak biasa dan penuh pertarungan yang mematikan.
Sinopsis:
Dalam novel "Pulang-Pergi" , Tere Liye berhasil mendeskripsikan secara keselurahan kisah cinta Bujang dengan Maria diawali dengan tiga ronde pertarungan hidup dan mati antara Bujang dengan Maria yang pada akhirnya dimenangkan oleh Bujang. Dengan seluruh persyaratan yang diajukan Maria kepada Bujang yaitu ketika Bujang menang, maka Bujang harus menikahi Maria walaupun bukan itu sebenarnya hal yang menjadi tujuan Bujang dalam pertarungan itu. Sisanya Tere Liye juga menghadirkan banyak perjuangan Bujang selama penolakan menikah dengan Maria dan membuat Otets marah karena hal itu dan mengirimkan perperangan pada keluarga Shadow Economy yang lain, membuat Bujang terpaksa menikah dengan Maria untuk menghindari perperangan antar keluarga Shadow Economy tersebut.
Analisis:
Novel "Pulang-Pergi" naratif disajikan dengan alur yang berpindah-pindah, diawali dengan alur yang terus maju hingga menempatkan di alur mundur meskipun pada akhirnya alur tersebut diperbanyak dengan alur bolak-balik yang rinci dan mudah dipahami.Memberikan sudut pandang orang ketiga yaitu menggunakan nama tokoh itu sendiri yang menyatu dengan sempurna dan menangkap berbagai ketegangan terhadap emosional pembaca. Novel ini menempatkan banyak pertarungan yang menegangkan dan menceritakan kisah cinta Bujang dengan Maria yang dipertemukan oleh pertarungan tiga ronde sederhana dalam konteks besar dan dialog serta monolog yang detail dan otentik. Dalam segi pengembangan karakter, Tere Liye mampu menghadirkan tokoh-tokoh yang kompleks dan unik dan memberikan latar jalan hidup yang jelas dan rinci sehingga pembaca mampu memahami setiap bagian cerita dengan baik.
Evaluasi:
Novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca bagi kalangan remaja maupun dewasa karena adegan aksi yang diselipkan selalu membuat adrenalin terpacu saat membacanya. Petualangan Bujang kerap dikelilingi berbagai negara yang berbeda-beda juga dan dapat menambahkan berbagai kosakata asing bagi pembaca, banyak dialog yang menggunakan kosakata asing yang kaya dan terasa baru serta berbeda saat dibaca. Gaya bahasa dan bercerita Tere Liye masih mampu menyihir pembaca melalui kesederhanaan, renyah dan indah untuk dibaca. Tere Liye bisa membawakan ceritanya yang melalui tulisan yang tidak menunjukkan membaca Tapi sebaliknya membantu pembaca untuk menikmati dan memahami setiap bagian cetaknya seolah-olah Tere Liye bisa menghipnotis membaca dengan setiap pilihan kata yang ia gunakan dalam kalimatnya. Sementara itu kekurangan dalam novel ini terdapat pada kosakata asing yang tidak memiliki arti secara langsung jadi pembaca harus mencari arti kosakata itu sendiri.
Penutup:
Secara keseluruhan, novel "Pulang-Pergi" sangat layak dibaca untuk umum baik pada usia remaja maupun orang-orang dewasa. Dengan narasi yang mendalam dan penuh aksi novel ini tidak hanya menghibur tapi juga menggambarkan rasa solidaritas yang kuat yang dimiliki kelompok sehingga menjadi sumber kekuatan yang besar. Selain itu makna dan pesan moral yang dapat dipetik dari novel "Pulang-Pergi" adalah bagaimana kekompakan dan solidaritas yang kuat yang diperlihatkan oleh Bujang, Maria, Salonga, Thomas, Junior dan kawan-kawan nya. Mampu menghadapi persoalan apapun bahkan penjahat terkuat sekalipun.
4 komentar
Resensi nya bagus untuk saya sebagai referensi, saya beri bintang lima
saya menghargai cara penulis resensi ini memberikan tanggapan yang seimbang, dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan novel tersebut. Ini membantu pembaca untuk mendapatkan pemahaman yang lebih holistik tentang karya tersebut
Saya menghargai penulis yang mengungkapkan isi buku secara rinci. Saat saya membacanya sangat mudah di pahami , ini dapat mempengaruhi pembaca untuk membaca buku itu hingga akhir.
Resensi yang jelas dan dapat dipahami, cocok dijadikan sebagai pedoman untuk membaca buku Pergi ini