Resensi Buku Lemonade Granny Karya Hyun I Rang 
  Judul: Dengan Segelas Limun, Selesaikan Investigasi Ini!

Identitas:

"Lemonade Granny" adalah sebuah karya sastra yang berhasil ditulis oleh Hyun I Rang yang diterbitkan oleh penerbit PT Elex Media Komputindo pada tahun 2023. Novel ini memiliki ISBN: 978-623-00-3740-5 dengan dimensi: 13,5 cm dan 20 cm dengan jumlah halaman sebanyak 194 halaman. Novel "Lemonade Granny" sendiri ditulis oleh salah seorang masyarakat asli Korea dan berhasil diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Dian Susanti. Di dalam novel ini Hyun I Rang mengangkat genre yang penuh misteri dengan didasari berbagai bentuk kritik sosial kepada masyarakat yang sering terjadi.

Pendahuluan:

"Lemonade Granny" atau disebut dengan nenek limun adalah seorang lansia demensia yang berkedudukan sebagai tuan tanah tempat dibangunnya Desa Doran. Keadaan Desa Doran yang biasanya tenang tiba-tiba menjadi mencekam karena terdengarnya teriakan dari salah seorang asisten rumah sakit perawatan lansia yang mengidap penyakit demensia diluar Desa Doran. Suara teriakkan asisten itu membuat suasana menjadi mencekam ketika asisten itu beberapa menit yang lalu menemukan seorang bayi dalam keadaan meninggal terbungkus didalam plastik yang dibiarkan secara sengaja ditinggalkan di lokasi pembuangan sampah rumah sakit.

Sinopsis:

Suasana Desa Doran yang biasanya tenang, sekarang menjadi MENCEKAM! Dari luar, Desa Doran, rumah sakit perawatan lansia dimensi itu, tampak tenang. Suatu hari, terdengar teriakan dari tempat pembuangan sampah. Seorang bayi yang sudah meninggal ditemukan terbungkus plastik tanpa diketahui siapa pelaku pembunuhannya. Kasus itu bahkan sempat diselidiki, tapi pada akhirnya dibiarkan berlalu begitu saja karena kurangnya perhatian pada kasus tersebut dan barang bukti yang cukup lama untuk ditemukan. Sebagai pemilik tanah tempat dibangunnya Desa Doran, Nenek Limun hendak melacak insiden tersebut. Bersama partnernya, si Bocah Asisten, Nenek Limun tidak hanya berhasil menemukan pelaku pembunuhan, tetapi juga praktik korupsi lain yang tersembunyi di Desa Doran.

Analisis:

Naratif dalam novel "Lemonade Granny" adalah disajikan dengan alur yang berpindah-pindah dengan sudut pandang yang dideskripsikan oleh penulis sendiri dan kemudian kepada beberapa karakter yang akhirnya menyatu menjadi sebuah cerita yang memperkenalkan emosional pembaca terhadap perpindahan setiap alurnya. Hyun I Rang berhasil membuat emosional pembaca terpaku terhadap seluruh isi cerita yang dia rangkai semenarik mungkin. Didalam novel "Lemonade Granny" sendiri, Hyun I Rang menghadirkan banyak bentuk kritik sosial kepada masyarakat yang sering terjadi dan tidak ada penyaringan kata-kata yang tidak terlalu amatir. Kritik sosial yang dibahas di novel ini begitu rancu dan tajam, diantaranya hal-hal sensitif yang terjadi di kehidupan nyata, kekerasan dalam berumah tangga, kekerasan pada anak dibawah umur dan kesenjangan sosial antara masyarakat yang kaya dan masyarakat yang hidup pas-pasan. Novel ini mendeskripsikan dengan rinci dan menyeluruh tentang misteri dan berbagai plot twist yang tidak bisa ditebak dengan mudah. Sementara itu dari segi pengembangan karakter, Hyun I Rang sendiri mampu menghidupkan tokoh-tokoh dengan berbagai peran yang mampu menghidupi sepanjang alur cerita novel ini, tokoh-tokoh yang unik dan memiliki sifat yang berbeda membuat kesan novel ini terlihat lebih berbeda.

Evaluasi:

Novel "Lemonade Granny" yang ditulis oleh Hyun I Rang memiliki beberapa kelebihan yang membuat nya lebih menonjol diantara semua genre buku misteri lainnya, salah satunya terdapat pada desain cover yang menarik dan unik yang merupakan daya tarik pertama bagi pembaca untuk membeli novel ini. Sampul buku yang menarik perhatian biasanya dianggap oleh sebagian orang sebagai bentuk gambaran yang terpendek dari isi novel itu nantinya. Deskripsi yang jelas tentang genre misteri yang dibawakan oleh Hyun I Rang juga benar-benar berbeda dari banyaknya genre buku misteri pada umumnya, dan kepiawaian Hyun I Rang dalam membuat suasana menegangkan dan begitu mencekam membuat pembaca terlarut dalam ceritanya dan terus dijaga agar tetap terlibat dalam setiap halaman yang kompleks. Salah satu yang menjadi kelebihan mungkin tidak bagi seluruh orang tetapi dengan jumlah halaman yang terbilang lebih sedikit dari pada novel-novel bergenre misteri lainnya, hal ini menjadi daya tarik bagi beberapa orang yang tidak memiliki banyak waktu untuk membaca. Diantara banyaknya kelebihan dalam novel "Lemonade Granny" ini, terdapat juga beberapa kekurangan yang dapat mempengaruhi pembaca, diantaranya adalah novel ini membawakan cerita yang sila bergantian antara narator dan sudut pandang pertama karakter dalam cerita. Hal ini dapat dengan mudah membuat pembaca kebingungan dan harus mengulang-ulang untuk membaca agar memahami dengan jelas siapa yang sedang membawakan cerita tersebut. Alih-alih begitu juga dengan gaya penulisan dalam novel ini yang terlihat kurang mengesankan dan terlihat lebih amatir. Isi cerita dan penyampaian alurnya yang seharusnya menjadi menarik dan unik menjadi tidak menarik karena gaya penulisan dalam novel ini karena kurang ekspresif, selain itu novel ini juga menyelesaikan misteri nya yang terkesan lebih tergesa-gesa. Dengan beberapa kritik sosial yang terjadi pada dunia nyata dan berbagai kesenjangan sosial yang memicu hal-hal yang mulai terbilang menjadi lebih sensitif karena kurangnya penyaringan kata demi kata yang jauh lebih tipis sehingga memberikan kesan yang tidak nyaman bagi pembaca dan tidak dianjurkan bagi usia dibawah 20 tahun.

Penutup:

Secara keselurahan, novel "Lemonade Granny" ini tidak terlalu layak untuk dibaca bagi kalangan remaja yang berusia 12-15 tahun karena batas usia minimal para pembaca adalah 17 tahun keatas. Alasan tidak diperbolehkan bagi remaja membaca novel ini adalah karena banyak nya membahas hal-hal yang terbilang cukup sensitif dalam kehidupan nyata dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pembaca. Buku novel "Lemonade Granny" ini juga membuat kita lebih peka lagi terhadap lingkungan di sekitar kita, terutama dalam memperlakukan lansia yang menderita demensia dengan sikap lebih tabah dan lebih bijak lagi dalam bergaul untuk menjauhi hal-hal negatif dan hal-hal yang terasa mulai menjadi isu-isu sensitif.