
Hujan
-
Ditulis olehSheren Neshiqa
-
Dibuat tanggal
01 Jul 2024
-
Sekolah
SMP KRISTEN PETRA 3
Novel yang berjudul “Hujan” merupakan salah satu karya penulis ternama di Indonesia yaitu Tere Liye. Novel Hujan karya Tere Liye diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2016. Dengan kisah-kisah unik dan cara menulis yang puitis, Tere Liye berhasil menarik perhatian para pecinta buku oleh karya-karyanya. Tere Liye dikenal sebagai penulis yang konsisten dan produktif. Dibalik karya-karyanya, ia memiliki strategi unik yang mendorong pengembangkan karirnya, yaitu dengan menghabiskan banyak waktu dalam membaca berbagai jenis buku dan genre, serta memiliki komitmen tinggi untuk menulis setiap hari. Novel ketiga belas Tere Liye dengan tebal halaman 320 dan ukuran 20 cm ini, meraih gelar bestseller dengan pencetakan ulang sebanyak 30 kali pada April 2019. Novel “ Hujan” ditulis dengan sudut pandang orang ketiga dan beralur maju.
Novel “Hujan” Mengisahkan mengenai Lail, seorang remaja berumur 13 tahun yang menjalani kehidupan sama seperti setiap remaja pada umumnya. Lail hidup bahagia dengan ibunya, sementara ayahnya bekerja di luar negeri. Hingga suatu hari bencana alam yang menguncang dunia melanda, berbagai penghuni terdampak, mulai dari berbagai kota hingga negara terkena dampak dari bencana vulkanik, gunung purba pada belahan benua lain. Letusannya yang terdengar hingga 10.000 kilometer dengan radius 200 kilometer, material vulkanik menyembur setinggi 80 kilometer setinggi 5.000 derajat celcius, 10 skala Ritcher, gempa dahysat. Pada saat bencana tersebut terjadi, Lail serta Ibunya sedang dalam kereta perjalanan pada hari pertama sekolah.
Petugas mengarahkan penumpang pada tangga evakuasi, mengutamakan anak-anak pada baris terdepan. Lail dan ibunya berada pada baris terdepan, disusul oleh penumpang lain. Lail mulai menaiki tangga evakuasi diikuti oleh ibunya, terdapat seorang anak lelaki didepannya yang sudah terevakuasi pada permukaan. Saat Lail merasa lega dapat terevakuasi dengan selamat bersama Ibunya, gempa susulan melanda, retakan dinding tangga evakuasi dapat dilihat dan didengar menimpa ibunya. Lail merasa putus asa, tetapi anak lelaki pada permukaan jalan memaksanya untuk naik, menyelamatkan hidupnya. Pada hari itu ia kehilangan kedua orangtuanya, tetapi ia juga bertemu dengan sosok lelaki yang akan berperan penting di kehidupannya. Mereka kemudian berkenalan dan bertumbuh akrab. Hari-demi-hari, panggilan nama lelaki tersebut adalah Esok. Esok atau dikenal sebagai Soke Bahtera, merupakan seorang lelaki bertanggung jawab, mandiri dengan kepintaran diatas rata-rata. Tetapi sayangnya, mereka harus berpisah dan menghadapi kehidupan masing-masing, Esok yang diadopsi Wali kota dan berstudi di Ibu Kota sedangkan Lail tinggal pada asrama sekolah perawatan.
Sebuah proyek Negara berasal dari ilmuwan, Pelepasan anti gas sulfur dioksida di lapisan stratosfer. Proyek tersebut dilaksanakan untuk memodifikasi iklim. Esok serta beberapa ilmuwan lain menentang proyek tersebut, walaupun dapat menimbulkan efek baik untuk beberapa tahun kedepan, tetapi dalam jangka yang panjang, proyek tersebut dapat merusak lapisan stratosfer sehingga menimbulkan suhu bumi tak terkendali, semakin ekstrem. Sehingga umat manusia harus diselamatkan dari kepunahan, yaitu dengan mengirim beberapa penduduk untuk meninggalkan bumi melalui sebuah model kapal. Esok mendapatkan tiket dari kapal tersebut dan memberikannya kepada Claudia, anak walikota dan saudara angkatnya. Lail mengetahui hal tersebut dan tak dapat menahan rasa sakit perasaanya yang bertepuk sebelah tangan.
Yang dilakukan Lail selanjutnya mengemas buku karya Tere Liye ini. Setiap konflik yang muncul tanpa terprediksi, penulisan menarik, kreatif dan detail dalam buku “Hujan” membuat tulisan Tere Liye memikat pembaca hingga pada halaman akhir. Selain itu dalam membaca novel ini, kita tak hanya dapat menyaksikan kisah cinta Lail tetapi juga dibumbui dengan teori-teori ilmiah. Tulisan Tere Liye pada novel ini puitis, terstruktur dan deskriptif sehingga mengajak pembaca masuk kedalam buku, mengikuti perjalanan Lail melalui suka dan duka.
“Karena kenangan sama seperti hujan. Ketika dia datang kita tidak bisa menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang turun dari langit? Hanya bisa ditunggu hingga selesai dengan sendirinya.”
8 komentar
keren kakk ðŸ‘ðŸ‘ðŸ‘
uwow
keren kak ceritanya 🔥
kerenn, semangat kakk ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Keren banget kakk🗣ï¸ðŸ—£ï¸ðŸ”¥ðŸ”¥
Wow...luar biasa
💗💗💗💗
keren kak aku ngefans 🤩