book

Candi Nuswantara

0
  • book
    Ditulis oleh
    Sheren Neshiqa
  • Dibuat tanggal
    30 Jul 2024
  • Sekolah
    SMP KRISTEN PETRA 3

Candi Nuswantara merupakan sebuah buku bergenre sci-fi karya Victoria Tunggono. Victoria Tunggono lahir pada tanggal 17 Maret 1984 pada kota Ende, Nusa Tenggara Timur. Ia menekuni ilmu pada Universitas Bina Nusantara, Jakarta dan Universitas Kristen Maranatha di Bandung. Buku berhalaman 306 ini, diterbitkan tahun 2021 oleh Penerbit Buku Kompas. Buku edisi cetakan pertamanya diterbitkan pada tanggal 19 Februari 2018, sementara cetakan kedua pada 20 Mei 2021.

Novel ini menceritakan perjalanan kisah Bima untuk menyelamatkan adek sepupunya yaitu Rani, yang tak sengaja tersesat pada dunia kahyangan. Bima memulai perjalananya dengan destinasi pertama yaitu Bandung, disana ia bertemu teman teman baru yang siap membantu dalam perjalanannya. Merkeka bernama Iwan dan Dixie. Berlanjut pada destinasi selanjutnya yaitu Yogyakarta, disana Bima bertemu Mahaprabu Eyang Panembahan Senopati dan Maharaja Mbah Tunggul. Bima bertemu mereka melalui sembayang. Dalam pertemuan mereka, Bima mendapatkan petunjuk untuk mencari Sri Baduga Maharaja pemegang kunci portal. Selanjutnya mereka menuju Bogor untuk menemui Sri Baduga. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Bogor, mereka berkunjung ke Jakarta untuk menemui Eyang Pangeran Jayakarta. Beliau memesankan Bima untuk mencari Budak Janggotan, salah satu tokoh pada serat uga wangsit siliwangi.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kisah tersebut, mereka dikenalkan oleh Dixie kepada om Bayu yang memiliki wawasan luas mengenai sejarah Jawa. Lebak artinya 'lembah' dan Cawene berarti perawan, kisah tentang perempuan perawan Bunda Maria di agama Katolik, Joan d'Arc di Perancis. Perancis di Pulau Jawa adalah Bandung. Di Serat Uga Wangsit Siliwangi, disebut bahwa Budak Janggotan akan kembali pada Lebak Cawene. Dapat diartikan sebagai lembah yang menyerupai cawan. Kota Bandung dikenal sebagai kota dengan bentuk identic dengan cawan. Di zaman Kerajaan Majapahit, penasihat Sang Raja Prabu Brawijaya dikenal sebagai Sabdo Palon dan Naya Genggong. Pada saat Prabu Brawijaya menyatakan bahwa ia akan meninggalkan agama Buddha-agama Budi atau agama Weda, Sabdo Palon menyatakan akan meninggalkan tanah Jawa selama 500 tahun. Sebelum pergi, Beliau meninggalkan banyak sumur. Jika diperhatikan, di Bandung banyak sekali daerah yang memakai nama air-cai dalam bahasa Sundanya dan dapat disingkat menjadi ci- : Cibaduyut, Cikudapateuh, Cibiru, dan seterusnya. Konon, ketika seorang ksatria berhasil mengumpulkan petunjuk yang ditinggalkan di sumur-sumur ini, maka Sabdo Palon akan kembali dan bersatu bersama adiknya.

Sehingga mereka mengikuti petunjuk tersebut serta mengambil air-air  suci. Pada sumur cimahi, cikapundung, dan curug luhur. Bima juga meminta restu pembukaan portal pada beragam penguasa daerah. Dewi kentringmanik menghadiakan sebuah batu, Kanjeng Ratu Kidul menghadiahkan sebuah bros emas, dan Mbok Tri Buwana Tungga Dewi, menghadiahkan sebuah cincin emas.

Sesuai rencana, keesokan harinya mereka beristirahat pada kota Bandung sebelum bertemu dengan Om Bayu pada kota Cirebon. Pada hari istirahat tersebut mereka memutuskan untuk berwisata pada sebuah museum, disana barang pusaka yang Bima dapatkan diambil secara paksa oleh beberapa pria yang familiar. Mereka disebut Pak Adit dan Edi. Bima dan teman-teman pun diperangkap dalam sebuah ruangan. Apakah mereka dapat membebaskan diri dan meraih misi utama mereka?

Novel ini mengajarkan kita untuk pantang menyerah dan saling bantu-membantu. Bima pantang menyerah dalam mencari portal kahyangan demi menjemput kembali adik sepupu yang dikasihinya. Semua perjuangan tersebut tak akan kunjung selesai tanpa bantuan dari teman-teman dan orang tua yang telah membantu dan memfasilitaskan. Buku ini membahas banyak tentang sejarah Jawa dan tokoh-tokoh penguasa daerahnya. Buku ini mengingatkan kita untuk selalu melestarikan dan menjaga Budaya negeri Indonesia dengan baik. Tak luput dari kekurangan, terdapat kekurangan dalam kejelasan latar tempat tokoh.

Buku ini sangat cocok dibaca untuk remaja yang menyukai sejarah serta pertualangan. Buku ini mengingatkan kita kembali bahwa negeri Indonesia memiliki berbagai macam budaya yang harus dilestarikan, tidak hanya menganut budaya dari negeri luar.

Judul Buku Candi Nuswantara
Penulis Victoria Tunggono
ISBN 9786233460187
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2018
Penerbit Penerbit Buku Kompas
Jumlah Halaman 306

0 komentar

Buat komentar