Seribu Wajah Ayah

Tak ada alasan untuk tidak mengasihi orangtua kita. Itulah pesan penting yang hendak disampaikan oleh Azhar Nurun Ala, yang dikenal dengan nama pena Nurunala, dalam bukunya “Seribu Wajah Ayah”  

Buku dengan tema mengenai orang tua ini  merupakan sebuah novel yang menggunakan penulisan dengan  sudut pandang  pertama. Novel ini menceritakan mengenai sosok "Kamu" yang mengenang memori indah bersama ayahnya yang telah tiada melalui sebuah album foto. Terdapat sepuluh lembar foto dalam album tersebut yang merujuk pada sepuluh bab pada buku. Kesepuluh lembar foto itu menceritakan sepuluh fase kehidupan sosok “Kamu dari kecil hingga dewasa. Kisah ini diawali dari lahirnya sosok "Kamu" sebagai seorang piatu, karena ibunya yang telah meninggal saat melahirkannya. Sehingga sosok ayah dari "Kamu" juga merangkap peran sebagai seorang ibu.

Di dalam buku tersebut, diceritakan relasi erat antara "kamu" dengan ayahnya. Betapa sang ayah dengan segalah usaha terbaiknya berusaha membuat sang anak (kamu) merasa nyaman dan berhasil menjadi anak yang pintar. Keinginan sang ayah hanya satu, ingin ditemani sang anak di masa tuanya. Namun seiring berjalannya waktu, relasi tersebut meregang. Sang anak yang mengejar impian, pendidikan dan kekasih pada akhirnya meninggalkan ayahnya. Kekecewaan sang ayahpun digambarkan sangat dalam.  Pada saat ayahnya sudah meninggal barulah sosok "Kamu" pulang ke rumah. Dan akhirnya menyesal akan perilakunya yang kurang mengapresiasi ayahnya yang selalu berjuang demi dirinya.

Buku ini kembali mengingatkan kita untuk selalu berpikir panjang, dan tak lupa untuk berbakti, mengasihi, dan merawat orang tua kita yang telah berjuang dalam membesarkan kita. Karena kasih orangtua itu sepanjang masa. Tulisan dalam buku ini juga menyediakan solusi dan motivasi untuk kita bijak dalam menjalani dan memilih langkah yang tepat dalam kehidupan kita, dan selalu mendasarkan setiap langkah kita dari firman Tuhan.

Nurunala mendeskripsikan situasi dan dialog antar tokoh dengan sangat baik, sehingga pembaca dapat ikut terbawa emosi dalam setiap situasi dalam buku tersebut. Penulis juga membawa pembaca seakan-akan kitalah yang menjadi tokoh utama lewat “kamu”. Ceritanya ringan, singkat, jelas dan inspiratif. Tidak banyak buku-buku yang mengangkat tema orangtua, sehingga buku ini bisa kita jadikan rujukan bacaan yang bermutu.  

"Seribu Wajah Ayah." Adalah karya  Azhar Nurun yang ke 8 yang akan membawa kita larut dalam kenangan dan mengarungi rasa penyesalan yang tiada akhir atas tindakan anak yang tidak memuliakan ayahnya.

“Karena cintanya adalah pancaran cahaya, tak ‘kan berhenti hanya karena kau menutup jendela”

- Azhar Nurun Ala