book

LELAKI YANG MEMBELAH BULAN

5
  • book
    Ditulis oleh
    Muhammad Syahid Al-Haqi
  • Dibuat tanggal
    06 Aug 2024
  • Sekolah
    SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

Bagaimana rasanya berada di alam ambang antara dua dunia ?

Mungkin anggapan awal kita jika menemukan sebuah buku cerpen, rata-rata cendrung memiliki pola yang serupa dan tema yang berulang. Namun berbeda dengan kumpulan cerpen yang berjudul “Lelaki yang Membelah Bulan” karya Noviana Kusumawardhani ini, kita akan menemukan dunia-dunia fantasi yang dibangun dengan sangat kuat namun tetap menyatu dengan realitas kehidupan sehari-hari dalam setiap ceritanya. Sungguh saya ingin menyebutnya sebagai sebuah karya “mahal” yang jarang saya temukan dalam cerpen pada umumnya. Buku kumpulan cerpen ini dibuat oleh perempuan asal Yogjakarta yang selalu gemar dalam hal menulis. Menurut beliau yang dapat memahami dirinya adalah dirinya sendiri bersama tulisnnya. Noviana, atau yang akrab disapa Bude Novi ini terbilang sangat sering dipercaya menjadi kontributor pada media ternama dan beberapa majalah periklanan. Berkat kegemaran Bude Novi menulis,cerpennya sudah empat kali terpilih sebagai salah satu finalis cerpen terbaik Kompas.

Salah satu buku kumpulan cerpen Bude Novi “Lelaki yang Membelah Bulan”, terdiri atas delapan cerpen. Yaitu ; Rongga, Perempuan Senja, Lampion Merah Bergambar Phoenix, Lelaki yang Membelah Bulan, Peti Mati, Penari Hujan, Sebuah Pagi dan Seorang Lelaki Mati serta Pemburu Air Mata. Sangat singkat bukan? Buku inipun hanya terdiri dari 82 Halaman, dimana orang akan berfikir bahwa menyelesaikan buku ini tidak akan memerlukan waktu yang lama.Tetapi jika melihat cerita dalam buku ini, mungkin kamu akan lebih lama dalam mencernanya dari yang kamu kira karena kumpulan cerpen ini adalah kategori cerpen sastra yang butuh waktu sedikit lama ketika memahaminya. Jika boleh diibaratkan saya biasa menyebut karya karya seperti ini adalah tulisan tingkat dewa. Mengapa?sebab menurut saya sangat jarang sekali orang orang bisa memahami tulisan seperti ini secara gamblang. Sebagian besar cerita yang ada dalam buku ini juga termasuk cerpen-cerpen yang pernah tayang di Kompas Minggu. Jadi sangat wajar mengingat cerpen-cerpen yang pernah tayang disana kebanyakan adalah jenis-jenis cerpen yang bahasanya tingkat tinggi.

Tetapi sebagai seorang pembaca aktif, selama saya menelusuri kumpulan cerpen ini, saya merasa bahwa ternyata memahami sastra itu asyik juga.Salah satu cerpen yang saya sukai diantara karya Bude Novi dalam buku ini adalah “Rongga” sebab cerpen dibagian awal halaman ini sepertinya satu-satunya cerita yang lebih sederhana dari yang lainnya. Mengisahkan tentang sebuah desa dimana sebuah “kesedihan” tidak boleh diceritakan dan hanya “kebahagiaan” yang diperbolehkan ada disana.

Dunia adalah kebahagiaan, begitulah jargon yang berlaku, Kesedihan adalah kejahatan. Sebuah rasa yang kalau perlu harus dimusnahkan (hal 20)

Konflik didalam cerpen ini berpaku pada tokoh bernama Kemplu, sampai pada akhir cerita yang menurut saya sangat menyentuh hati. Ini salah satu alasan mengapa saya menyukai cerpen-cerpen dalam buku ini karena memiliki makna yang sangat dalam dan pesan moral yang baik untuk para pembacanya. Bahkan saya kagum dengan cara Bude Novi menggambarkan suasana yang detail, sehingga membuat para pembaca semakin masuk kedalam imajinasi yang diciptakan. 

Semua mematuhi peraturan desa itu tanpa kecuali. Termasuk Kemplu, jagoan desa itu. Dia bahkan begitu gencar menggaungkan kampanye bahwa kesedihan adalah kejahatan besar. Air mata harus ditekan habis-habisan. Bahkan ketika badai besar menerbangkan keluarganya entah kemana, Kemplu tertawa gembira, diadakannya pesta besar dan dijamunya hampir seluruh penduduk desa. Tak lama kemudian dia kawin lagi dan beranak pinak. Benar-benar hidup harus berjalan katanya. Ditertawakannya orang-orang yang berongga di lehernya. Orang-orang yang lemah. Begitulah cemoohnya. (hal 3)

Bude Novi juga menulis cerpen cerpennya dengan  berbagai kiasan yang sangat baik, seperti arti kata “rongga” dimana hal tersebut adalah suatu ruang atau celah di dalam tubuh organisme yang berfungsi sebagai tempat perlindungan, pergerakan, dan perkembangan organ-organ internal, Bude Novi ingin kita tahu, Bahwa jika air mata atau kesedihan bisa membuat “Rongga” dalam diri kita dan bila tidak ditutupi hal itu akan menimbulkan kesakitan yang luar biasa pada diri kita sendiri.

Ketika saya memahami buku ini, pada akhirnya saya tarik benang merah bahwa sebagian besar kisahnya menceritakan tentang kesedihan dan air mata. Wajar saja karena bahkan dalam catatan awalnya, Bude Novi menyebutkan, “Orang sering takut untuk menangis dan menganggap air mata adalah sebuah bentuk kelemahan emosi yang tidak pantas untuk jiwa". Karena itu saya memaknai tulisan saya ini sebagai upaya agar menerima air mata dan sisi gelap itu sendiri serta sebagai bentuk pembelajaran untuk lebih mencintai hati dan diri.” Pada intinya Bude Novi ingin kita sebagai pembaca untuk menggunakan air mata sebagai alat untuk memperbaiki diri kita.

Saya ingin mendaulat bahwa seluruh cerpen dalam buku ini sangat luar biasa. Buku ini sangat recommended  untuk dibaca terutama untuk para penulis yang sedang berproses dalam karya berkualitas. Cara Bude Novi dalam mengolah kata, memilih diksi, majas-majas dan memainkan imajinasi, sangatlah bisa dijadikan isnpirasi.Mungkin catatan paling tebal yang bisa saya garis bawahi dalam buku ini adalah genrenya sebagai cerpen sastra.Artinya para pembaca yang bukan penyuka sastra mungkin akan sedikit kesulitan atau menghabiskan waktu yang lumayan lama dalam memahami buku ini karena kelebihan buku ini sekaligus dapat menjadi kekurangannya dimana penggunaan tata bahasa yang terlalu tinggi. Saya sendiri sebagai pembaca dibuat sulit memahami isi cerita-cerita didalam buku ini secara nyata atau real .Jika saya ibaratkan buku ini seperti lukisan surealisme.Yang jelas, Bagi saya, Buku ini bukan buku santai. Saya sendiri harus membaca buku ini ketika otak saya benar benar fresh untuk berfikir, Tetapi kembali lagi bahwa setiap buku mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing Cerpen ini cocok dibaca untuk semua kalangan usia karena cerpen ini memiliki pesan moral yang baik dan dapat dijadikan sebagai motivasi diri. Oleh karena itu segera sisihkan waktu untuk membaca buku yang syarat akan gizi untuk pikiran kita ya sobat perpusnas, jangan sampai terlewatkan !

Judul Buku LELAKI YANG MEMBELAH BULAN
Penulis NOVIANA KUSUMAWARDHANI
ISBN 978-979-91-0352-9
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2011
Penerbit KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA),JAKARTA
Jumlah Halaman 82

2 komentar

  1. Sigit Jatmiko :

    Setelah kubaca, jawabnnya adalah MANTAP

  2. reni Yunita :

    Satu kata...keren

Buat komentar