book

TOTTO-CHAN’S CHILDREN : A Goodwill Journey to the Children of the World

5
  • book
    Ditulis oleh
    Muhammad Syahid Al-Haqi
  • Dibuat tanggal
    13 Aug 2024
  • Sekolah
    SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

Sudahkah anda menonton film “Gadis Cilik di Jendela” yang diangkat dari buku Totto-Chan's Children: A Goodwill Journey to the Children of the World karya Tetsuko Kuroyanagi?. Beliau adalah seorang aktris, pembawa acara televisi, dan penulis terkenal asal Jepang. Benar bahwa buku ini sekuel dari “ Totto-chan: The Little Girl at the Window” , yang menceritakan pengalaman masa kecil Kuroyanagi di sekolah Tomoe Gakuen. Dalam buku ini, Kuroyanagi melanjutkan semangat kepeduliannya terhadap anak-anak dengan menggambarkan kisah-kisah yang menyentuh dari perjalanannya mengunjungi anak-anak di berbagai penjuru dunia sebagai duta UNICEF. Ia memang seorang penulis yang produktif, terbukti dari buku lain yang telah ditulis oleh Kuroyanagi yaitu Panda and I. Lantas mengapa buku Totto- Chan’s Children ini sangat istimewa diantara buku-bukunya yang lain ? , tentu karena buku ini merupakan kisah nyata atau “true Story” dari hampir seluruh belahan dunia, dan kita dapat memantik gerakan-gerakan sosial melalui cerita-cerita dalam kisah nyatanya.

Kuroyanagi, yang dikenal dengan julukan "Totto-chan" sejak kecil, berbagi pengalaman pribadinya selama bertahun-tahun bekerja untuk UNICEF . Namun buku ini tidak hanya berisi cerita-cerita perjalanan, tetapi juga menggambarkan realitas yang dihadapi anak-anak di negara-negara berkembang—dari kemiskinan, konflik, hingga kelaparan. Melalui narasi yang penuh empati, Kuroyanagi membawa pembaca lebih dekat kepada kehidupan anak-anak yang ia temui dan bagaimana mereka tetap mempertahankan harapan di tengah kesulitan.

Yang membuat buku ini memikat saya sebagai pembaca adalah cara Kuroyanagi menyampaikan cerita-cerita tersebut dengan penuh empati dan kejujuran. Dia tidak hanya menceritakan kisah-kisah yang mengharukan, tetapi juga memberikan gambaran yang kuat tentang betapa pentingnya cinta, perhatian, dan bantuan dari masyarakat global untuk anak-anak ini. Selain itu, gaya penulisan Kuroyanagi yang sederhana namun penuh perasaan membuat saya merasa hanyut dengan kisah-kisah yang ia paparkan.

Kisah yang paling membekas dalam ingatan saya ketika membaca buku ini adalah kata-kata seorang anak laki-laki berumur sepuluh tahun di dalam bangsal ketika Kuroyanagi mengunjungi India pada tahun 1986. Anak laki-laki itu mengalami penyakit yang sangat memprihatinkan yaitu tetanus dan nyaris merenggut nyawanya. Namun hal yang sangat diluar dugaan Kuroyanagi ditengah tubuhnya yang sekarat itu perawat mengatakan bahwa anak tersebut berdoa untuk kebahagiaannya. Ketabahan luar biasa dari seorang anak yang tidak pernah mengeluh serta merengek.

“ Kumohon, maafkan aku. Aku benar-benar menyesal tidak bisa memberimu vaksin”.

Kata-kata anak laki-laki itu benar-benar tidak terduga. Aku begitu terharu hingga harus cepat-cepat meninggalkan bangsal itu.  ( halaman 77)

Kuroyanagi menulis dengan gaya yang menyentuh, membuat pembaca merasa seolah-olah ikut serta dalam perjalanan emosional yang ia alami. Setiap cerita ditulis dengan kepekaan yang mendalam, menyoroti ketangguhan anak-anak yang, meski dalam kondisi sulit, tetap mampu tersenyum dan menemukan kebahagiaan kecil dalam hidup mereka. Gaya penulisan Kuroyanagi yang hangat dan manusiawi ini berhasil menjalin hubungan yang kuat antara kita sebagai pembaca dan subjek-subjek yang ia ceritakan.

Buku totto- chan’s children terdiri dari beberapa bab yang masing-masing mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Pengantar Perjalanan Kemanusiaan

Kuroyanagi menjelaskan latar belakang mengapa ia terlibat dalam misi UNICEF dan bagaimana perannya sebagai duta kemanusiaan membawanya ke berbagai negara yang dilanda kemiskinan, perang, atau bencana alam.

2. Kisah Anak-Anak dari Berbagai Negara

Setiap bab menceritakan kisah anak-anak dari negara yang berbeda, seperti Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Kisah-kisah ini tidak hanya berfokus pada penderitaan mereka tetapi juga menyoroti kekuatan, keberanian, dan semangat hidup yang mereka miliki. Negara-negara yang diceritakan kurang lebih ada 13 negara terangkum dalam 13 BAB pula antara lain Somalia, Kamboja, Vietnam, dan Ethiopia.

3. Pesan-Pesan Kemanusiaan

Kuroyanagi memberikan refleksi dan pandangan pribadinya tentang pentingnya cinta, perhatian, dan bantuan untuk anak-anak ini. Bab ini juga mencakup pengalamannya bekerja dengan berbagai organisasi kemanusiaan dan bagaimana peran UNICEF membantu anak-anak di berbagai belahan dunia.

4. Akhir Perjalanan dan Harapan untuk Masa Depan

Buku ini diakhiri dengan harapan Kuroyanagi untuk masa depan anak-anak di dunia. Dia menekankan pentingnya pendidikan, perlindungan, dan kesehatan bagi anak-anak sebagai investasi untuk masa depan dunia.

Aspek lain yang relevan sekaligus menjadi kelebihan buku ini menurut saya adalah dari Ilustrasi dan foto dimana buku ini juga dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi perjalanan Kuroyanagi, yang menambah kedalaman emosional pada cerita-ceritanya. Foto-foto ini menggambarkan kondisi nyata dari anak-anak yang ditemui Kuroyanagi, memberikan visualisasi yang mendukung narasi yang disampaikan. Jujur saya katakan bahwa saya sulit mencari kekurangan buku ini disamping warna cover yang bewarna putih terkesan agak kurang menarik bagi saya. Namun jika dibandingkan dengan kelebihan lainnya menurut saya buku ini layak diberi bintang lima.Maka tak salah jika buku ini telah diterjemahkan dan diterbitkan di 33 negara lain dan telah terjual lebih dari tujuh juta eksemplar bahkan masih menjadi buku terlaris di Jepang.

Pesan Moral dan Inspirasi buku ini bukan hanya menyajikan kisah-kisah menyentuh, tetapi juga menginspirasi pembaca untuk terlibat dalam upaya kemanusiaan. Kuroyanagi berhasil menyampaikan pesan bahwa setiap orang memiliki peran dalam membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, khususnya bagi anak-anak yang membutuhkan.

Relevansi global atau keseluruhan kisah-kisah dalam buku ini adalah kuat dengan isu-isu global, seperti hak asasi manusia, kemiskinan, dan pendidikan. Kuroyanagi menunjukkan bagaimana situasi di satu negara dapat mempengaruhi persepsi global tentang kemanusiaan serta kepedulian sosial.Buku ini bukan hanya sekedar perjalanan fisik yang dilakukan oleh Kuroyanagi, tetapi juga perjalanan batin yang mengajak pembaca untuk memahami bahwa setiap anak, di mana pun mereka berada, memiliki hak untuk bermimpi dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Buku ini sangat rekomended sekali karena buku ini secara keseluruhan tidak hanya menjadi bacaan yang informatif tetapi juga memberikan dorongan moral dan emosional bagi pembaca untuk berpikir tentang kontribusi mereka terhadap kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia. Jangan sampai ketinggalan untuk membacanya ya sahabat perpusnas!

Judul Buku TOTTO-CHAN’S CHILDREN : A Goodwill Journey to the Children of the World
Penulis TETSUKO KUROYANAGI
ISBN 978-979-22-5998-8
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2010
Penerbit PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
Jumlah Halaman 328

6 komentar

  1. Sigit Jatmiko :

    Mantap, lanjutkan nak syahid

  2. PTMediaSoloSong6 :

  3. PTMediaSoloSong5 :

    Suka membaca buku ini, apalagi setelah di resensi

  4. PTMediaSoloSong4 :

    Buku yang bagus untuk anak-anak

  5. PtMediaSoloSong3 :

    Selalu suka dengan buku pilihan syahid yng untuk di resensi

  6. reni Yunita :

    Sukses untuh Syahid...ttp selalu belajar dan belajar lg..

Buat komentar