Menceritakan seorang gadis yang bernama Gladys Maurreta. Dimana dia kerap di panggil dengan Gladys selama lima tahun selalu dikucilkan di keluarga kandungnya sendiri. Selama itu pula Gladys tidak pernah mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya bahkan saat berkumpul dengan keluarga besar pun Gladys tidak pernah datang, Bukannya Gladys menolak namun kedua orang tuanya yang tidak mau mengajaknya.

         Selain dikucilkan Gladys sering sekali mendapatkan kekerasan dari kedua orang tuanya. Sampai suatu malam Gladys mendapatkan tamparan dari sang ayah

Plak!

“dasar anak gak tau diri,dibaikin malah ngelunjak!”

          Gladys pun tidak mau menjawab dan memilih mengabaikan orang-orang yang mencaci maki dirinya. Gladys memilih masuk ke kamar dan menatap dirinya yang menyedihkan di dalam cermin sambil berkata

“Apa aku gak boleh bahagia”

 Dari kutipan dialog diatas menunjukkan bahwa Tokoh Gladys ini mempunyai sifat yang anggun, baik hati, selalu sabar apabila dia ditindas dan di remehkan oleh orang lain.

          Gladys mempunyai kembaran yang bernama Angel Mauretta yang kerap dipanggil dengan sebutan Angel. Dimana kehidupan Angel jauh berbeda dari dia. Angel selalu dibangga-banggakan oleh kedua orang tuanya dan  selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Oleh sebab itu, Gladys selalu iri dengan kedekatan kedua orang tuanya dan Angel. Semenjak itulah Gladys selalu melukai dirinya sendiri dengan cutter di pergelangan tangannya, karena dengan itulah Gladys bisa melampiaskan rasa sakitnya.

        Tidak hanya itu saja, kedua orang tua Gladys bahkan tidak tahu bahwa Gladys mempunyai penyakit yang sangat berbahaya, bahkan satu minggu sekali Gladys harus mencuci darah. Tetapi karena keputusasaan Gladys sudah satu bulan ini dia tidak mencuci darahnya karena dia sudah capek  setiap cuci darah tidak ada yang menemani dirinya.

          Sampai di suatu ketika dia mencintai seseorang laki-laki  yang bernama Aldo. Percintaan mereka tidak direstui dunia karena Gladys dan Aldo memiliki keyakinan agama yang berbeda. Disitu Aldo terus berpikir untuk mengajak Gladys masuk ke agamanya tetapi Gladys tidak mau, karena Gladys takut Tuhannya marah kepadannya.

Waktu pertama kali saya membaca novel ini saya sangat sedih sekali karena Saya membayangkan apa jadinya kalau saya ada di posisi Gladys apakah saya bisa sekuat Gladys? atau malah sebaliknya? entahlah aku pun tak tahu.

         Kisah Gladys tidak hanya sampai di situ saja, Gladys di sekolahan juga sering mendapat cacian dari teman-temannya. Terutama kekerasan fisik, tetapi semenjak semua orang tahu bahwa Gladys berpacaran dengan Aldo tidak ada yang berani  membully Gladys lagi karena mereka takut dengan Aldo. Akan tetapi di saat Gladys sendirian dan tidak bersama Aldo mereka tetap saja melakukan pembullyan terhadap Glady. Kedua orang tuanya tidak peduli terhadap keadaan Gladys yang selalu mendapatkan kekerasan di sekolahan.

          Sampai di suatu malam penyakit Gladys kambuh dan di situlah kedua orang tuanya mengetahui penyakitnya. Ternyata Gladys umurnya tidak panjang lagi di situ ayah dan ibunya sangat menyesal tetapi mereka tahu keadaan. Gladys sudah sangat memburuk dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain merasakan penyesalan itu.

        Tentang kisah cinta Aldo dan Gladys kamu boleh mencintainya akan tetapi kamu tidak boleh mengambil dia dari Tuhannya. Kita juga bisa belajar bahwa terkadang tuhan itu menguji hambanya dengan cinta beda agama, hanya untuk memastikan apakah benar manusia  lebih mencintai penciptanya atau mungkin ciptaannya?

         Keunggulan novel ini sangat banyak sekali salah satunya yang dapat saya ambil adalah dari tokoh utamanya yaitu Gladys Mauretta. Kenapa saya memilih moncontoh sikap Gladys? karena dia memiliki sifat yang baik hati, lemah lembut, sabar walaupun selalu diremehkan dan direndahkan oleh orang lain.

        Kelemahan novel ini ada pada tokoh kedua yaitu Angel  Mauretta, karena konflik itu semua timbul karena adanya tokoh tersebut, apabila tokoh itu tidak ada mungkin hidup Gladys Mauretta tidak akan semenderita itu.