“Negeri Di Ujung Tanduk” adalah novel karya Tere Liye. Pertama kali diterbitkan pada tahun 2013 oleh Penerbit PT Sabak Grip Nusantara. Novel ini adalah seri kedua novel aksinya. Memiliki tebal 360 halaman dengan dimensi buku 13,5 × 20 cm.

Novel ini memberikan gambaran ketika kekuasaan berada di tangan yang salah. Kehidupan yang semakin rusak, bukan karena orang jahat yang semakin banyak, tapi semakin banyak yang memilih tidak peduli. Tere Liye dalam novelnya ini menyinggung orang yang berkuasa di balik seluruh sistem pemerintahan, mereka yang mengatur semuanya agar berjalan sesuai dengan kemauan mereka.

Menceritakan Thomas, seorang konsultan keuangan yang sekarang telah beralih profesi menjadi konsultan politik. Ketika sedang berada di Hongkong dia dijebak oleh seseorang karena telah menyelundupkan barang barang dan senjata berbahaya. Keadaan Thomas yang ditangkap polisi ditambah buruk dengan kabar bahwasanya klien politiknya mendapatkan ancama dari seseorang. Akhirnya, Thomas berhasil lepas dari tangkapan kepolisian Hongkong dengan batuan dari kenalannya. Setibanya di Indonesia keadaan menjadi semakin mencekam ketika klien politik Thomas ditangkap karena tuduhan korupsi-sepertinya itu hanya salah satu jebakan dari orang yang mengancamnya. Apakah Thomas berhasil menyelamatkan klien politiknya? Dan berhasil membawa kembali reputasi baiknya yang dituduh dalam penyeludupan?

Tere Liye kembali lagi menulis novel yang tebal tetapi dengan alur waktu yang ternyata hanya sebentar. Novel bagian kedua ini lebih kompleks daripada novel pertama, Thomas terlibat lebih jauh lagi dalam pertempuran sengit dengan seseorang di balik bayangan. Alurnya membuat kita sedikit mengingat-ingat tokoh dalam series sebelumnya. Tanpa menghilangkan keseluruhan eksistensi tokoh pada bagian cerita pertama. Tere Liye menambah tokoh yang menemani tokoh utama kita selama menjalankan aksi dan rencananya.

Dari segi penulisan, Tere Liye berhasil memberikan penggambaran yang sangat mendetail mengenai kejadian dalam cerita. Cerita juga dibuat lebih ringan bagi pembaca karena tidak terlalu banyak alur maju-mundurnya. Namun, pada bagian tokoh menurut saya cukup membingungkan bagi pembaca, karena Tere Liye menambah tokoh baru disetiap ceritanya. Membagi fokus kita untuk menghafalkan nama tokohnya dan memahami alurnya.

Secara keseluruhan novel ini cocok dibaca bagi mereka yang suka akan sesuatu bertema politik. Bagi mereka yang awam novel ini juga akan mengajarkan kepada kita bahwa politik tidak seperti yang kelihatannya. Memberikan perspektif baru bagi mereka yang hanya memahami politik itu itu saja. Tetapi, tetap saja ini hanya sebuah karya fiksi yang tidak dijadikan rujukan lebih lanjut mengenai dunia politik.