book

SEPASANG LUKA YANG BERAKHIR DUKA (00.00)

0
  • book
    Ditulis oleh
    Ani Firdayanti
  • Dibuat tanggal
    12 Sep 2024
  • Sekolah
    Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semendawai Timur

Novel ini memiliki sampul yang melukiskan seorang bayangan wanita dan gambar jam pasir di belakangnya dengan demikian sampul novel ini penuh dengan simbol yang syarat akan makna. Pelukisan dalam sampul memberikan kesan sendiri di dalam menggambarkan cerita. Novel ini menceritakan tentang seorang gadis remaja bernama Lengkara Putri Langit. Sosok yang dipanggil Lengkara itu hidupnya menjadi kacau, karena ayahnya memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang janda yang memiliki satu anak.

Kebahagiaan Lengkara mulai terenggut ketika hidupnya mulai terusik. Lengkara tidak lagi menemukan rumah yang hangat. Bagi Lengkara tidak ada lagi tempat untuk berlindung yang aman. Disisi lain, Nilam adik tirinya dan Sonya ibu tirinya sudah merebut semua yang dimiliki oleh Lengkara. Nilam merupakan gadis yang selalu penuh dengan iri dan dengki itu tidak pernah membiarkan Lengkara bahagia. Nilam merebut apa yang seharusnya milik Lengkara. Mulai dari perhatian ayahnya, teman-temannya, bahkan kekasihnya. Nilam juga sering mengadu domba Lengkara dengan ayahnya, dan mengganggu Lengkara di sekolah. Rasanya seluruh kehidupan Lengkara sudah diusik oleh adik tiri dan ibu tirinya.

Kehidupan bagi Lengkara adalah suatu hal yang sangat keras dan sulit untuk dijalani. Kekerasan demi kekerasan begitu terasa. Harapan orang tua Lengkara sangat besar dan dibebankan begitu saja kepada dirinya. Ekspektasi demi ekspektasi yang tinggi dipasrahkan padanya, mimpi yang sangat luar biasa mereka titipkan kepada Lengkara. Meskipun Lengkara selalu melakukan yang terbaik itu semua masih terlihat belum sempurna dimata orang tua Lengkara. Gadis ini tidak sekuat itu untuk menerima semua beban yang mereka berikan.

Lengkara sampai pada titik lelah untuk hidup dan berjuang sendiri. Ia lelah hidup dengan rasa sakit. Hingga akhirnya lengkara memutuskan untuk menemukan kebahagiaannya yaitu kematian. Lengkara memutuskan untuk bunuh diri dengan cara menabrakkan dirinya pada truk yang sedang melaju. Ia berharap ia tidak akan bangun lagi, namun itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan Lengkara.

Setelah kecelakaan tersebut, Lengkara masih selamat. Akan tetapi, kedua matanya mengalami kebutaan dan kelumpuhan. Lengkara menyalahkan semua orang yang telah menolongnya, padahal ia ingin mati. Kemudian Masnaka yang memang kekasihnya mendonorkan matanya untuk Lengkara, karena Lengkara sangat menyukai kedua bola mata kekasihnya. Hingga akhirnya Masnaka diam-diam mempunyai penyakit yang mengakibatkan Masnaka tidak dapat hidup lama dan akhirnya meninggal dunia.

Novel ini mempunyai premis kisah yang relate dengan kehidupan banyak orang saat ini, terutama remaja, yang hidupnya dipenuhi dengan tuntutan dari orang tua dan lingkungan sekitar. Kisah ini ditulis dengan gaya bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dimengerti. Penulis juga menghadirkan banyak detail kehidupan tokoh utama, yang disertai dengan banyak konflik. Sebagian besar isi novel ini terkait dengan permasalahan kehidupan yang berdampak besar pada luka fisik, batin, dan juga mental sang tokoh utama dalam novel ini.

Tidak hanya berfokus pada isu tersebut, penulis juga menjelaskan bagaimana sosok Lengkara bisa tetap bertahan menjalani kehidupannya, walaupun harus menghadapi banyak masalah. Kisah ini juga semakin diperkuat dengan hadirnya tokoh pendukung lain yang membuat cerita ini semakin hidup. Kisah ini ditulis menggunakan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Dari sudut pandang orang pertama, pembaca bisa mengetahui karakter sosok Lengkara secara lebih dekat. Lalu, sudut pandang orang ketiga lebih menjelaskan bagaimana sisi tersembunyi dalam setiap tokoh yang tidak dijelaskan secara langsung melalui percakapan dan perilaku.

Kelebihan dari novel ini, yaitu penyajian sub bab yang menunjukkan sebuah waktu. Hal ini menjadi poin yang unik dan menarik bagi pembaca. Tentunya, novel ini juga mengandung banyak pesan moral yang bisa menjadi pembelajaran bagi pembaca. Dalam novel ini juga, pembaca bisa menemukan banyak kutipan menarik. Maka dari itu, novel ini bisa menyentuh perasaan dan emosi pembaca. Selain memiliki kelebihan, novel ini juga masih memiliki kekurangan. Kekurangan novel ini ditemukan pada beberapa sub bab yang monoton, karena bentuk konflik yang disajikan sama. Selain itu alur kisah ini juga seakan memberikan kesedihan yang tidak ada hentinya terhadap tokoh utama dan kesan nya seperti kurang realistis.

Judul Buku SEPASANG LUKA YANG BERAKHIR DUKA (00.00)
Penulis AMEYLIA FALENSIA
ISBN 978-623-310-029-8
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2021
Penerbit LOVEABLE
Jumlah Halaman 280

0 komentar

Buat komentar