
Black Showman dan Pembunuhan Di Kota Tak Bernama
-
Ditulis olehVania Afrin
-
Dibuat tanggal
17 Sep 2024
-
Sekolah
SMK NEGERI 1 SURABAYA
Jika #SobatPustaka penggemar genre misteri, I think ini adalah buku yang bisa direkomendasikan, yaitu karya tulis Keigo Higashino, “Black Showman Dan Pembunuhan Di Kota Tak Bernama”. Novel ini merupakan hasil terjemahan dari bahasa Jepang dan telah diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama di Jakarta. Dengan setebal 520 halaman ini, saya yakin #SobatPustaka tidak akan bosan dengan alurnya. Dalam novel ini menceritakan seorang mantan guru yang ditemukan tewas sehingga anak dan adiknya berusaha mengungkapkan siapa pembunuh tersebut. Tak hanya itu, novel ini juga mengandung sebuah sejarah yang pernah kita hadapi, yaitu Covid-19.
Sebagai penggemar genre misteri, tentu bagi saya Keigo Higashino jagonya. Banyak karya tulis beliau yang memperoleh penghargaan. Penghargaan yang pernah beliau dapatkan yaitu Edogawa Rampo dan Mystery Writers of Japan Awards. Selain “Black Showman dan Pembunuhan di Kota Tak Bernama”, masih banyak novel karya penulis ini yang tidak kalah mind blowing, yaitu Malice “Catatan Pembunuhan Sang Novelis” dari serial Detektif Kaga. Serta “Kesetiaan Mr. X” dari serial Detektif Galileo.
Naratif dari novel ini menceritakan seorang mantan guru, Kamio Eiichi, ditemukan tewas tepat di taman rumahnya usai ia mengunjungi Tokyo. Sang anak, Kamio Mayo, bergegas pergi kembali di kediaman sang ayah bersama pamannya, Kamio Takeshi. Detektif dan pihak keluarga berlomba-lomba menguak apa yang sebenarnya terjadi pada sang guru. Sehingga, Takeshi menduga bahwa pelaku adalah salah satu dari teman Mayo semasa SMP. Dengan membuktikan kebenaran tersebut, Takeshi menyamar menjadi Eiichi saat reuni SMP Mayo dan membeberkan semua bukti yang telah ia dapat.
Saya sangat amazed dengan karakter Takeshi. Ia mempunyai kepintaran di atas rata-rata yang mana ia sangat waspada sehingga sangat memperhatikan detail kecil. Ketertarikannya pada dunia magic, menjadikannya pesulap terkenal di luar negeri. Kemampuan itulah yang ia gunakan untuk mencari kebenaran pada kematian Kamio Eiichi. Mindset pesulap ini menginspirasi saya untuk bagaimana menghadapi suatu masalah agar memperhatikan detail kecil dan tidak mudah lengah. Serta, kombinasi antara karakter Takeshi dan Mayo adalah hal yang luar biasa. Mayo yang pada dasarnya adalah seorang anak kurang teliti dan kurang waspada dipertemukan oleh Takeshi. Selain itu, karakter yang digambarkan pada masing-masing yang diduga pelaku sangat perfect. Hal ini membuat pembaca harus teliti dan dapat mengidentifikasi pada masing-masing karakter yang berbeda tersebut untuk dijadikan tersangka.
Dengan berlatar belakang pada masa Covid-19, novel ini mampu menggambarkan bagaimana kondisi masyarakat pada masa tersebut dengan baik dan bagaimana galaknya masyarakat pada masa tersebut terhadap pengunjung di kota mereka. Nasib Mayo yang diceritakan membuat saya bernostalgia pada masa lalu dan mengingatkan saya betapa susahnya saya bertemu dengan teman-teman ataupun saudara. Karena tokoh Mayo, saya menjadi lebih mengerti arti keluarga sesungguhnya dan tidak melupakan orang tua walaupun dalam kondisi merantau.
Pembuktian yang tak biasa membuat cerita ini lain dari yang lain. Takeshi dapat membuktikan siapa pelaku hanya dengan kemampuan magic yang ia miliki dan penyamaran yang sangat mirip dengan Kamio Eiichi. Usahanya tersebut tak hanya mengundang rasa takut pelaku yang merasa terpojokkan, tetapi juga mengundang rasa takut yang bukan pelaku. Dengan kelebihan yang ia miliki, hal ini tentu jadi hal yang luar biasa. Sehingga pembaca tidak bosan dengan alur penyelidikan yang dilakukan.
Tak hanya itu, terjemahan dari novel ini juga sangat mudah dipahami dan terdapat foot note untuk istilah bahasa Jepang yang kurang familiar. Namun, karena banyaknya istilah tersebut, pembaca harus lebih mengingat-ingat agar tidak kebingungan di part selanjutnya. Selain itu, book mark buku ini sangat membantu karena mampu menjepit kertas. Sehingga saya tak perlu mencari-cari lagi di mana saya meletakkan book mark tersebut.
Sayangnya, dari awal hingga akhir cerita, hubungan Mayo dengan tunangannya tidak diakhiri dengan kejelasan. Dengan adanya masukan pesan misterius, mengundang rasa penasaran saya bagaimana nasib tunangan Mayo kedepannya. Serta dalam novel ini tidak dijelaskan apa alasan Takeshi berhenti menjadi pesulap dan memutuskan untuk membuka bar di kota kecil tersebut. Mungkin akan lebih lega lagi bagi saya jika ending dari masing-masing tokoh dapat terjelaskan dengan baik.
So far, novel ini sangat saya rekomendasikan untuk #SobatPustaka yang menggemari genre misteri. Tentu karya dari Keigo Higashino tidak pernah mengecewakan. Jika #SobatPustaka memiliki waktu luang untuk membaca buku ini, mungkin akan lebih cepat selesai dalam waktu kurang dari seminggu karena alurnya yang seru dan menegangkan. Cerita ini membuat saya penasaran apa yang akan terjadi dalam part selanjutnya sehingga saya tak rela berhenti membaca begitu saja. Hope you like it and happy reading #SobatPustaka!
0 komentar