book

Andai Aku Jalan Kaki, Masihkah Engkau Selalu Ada Untukku?

5
  • book
    Ditulis oleh
    Elbastyan Nugraha Putra Indradi
  • Dibuat tanggal
    14 Oct 2024
  • Sekolah
    SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 MATARAM

Andai Aku Jalan Kaki, Masihkah Engkau Ada Untukku?  oleh Edi AH Iyubenu. Buku ini adalah kumpulan dari 14 cerita pendek yang ditulis dengan berbagai bentuk penyajian mulai dari romansa, melankolis, puitis, bahkan banyak darinya yang dituliskan dengan gaya yang terkesan ‘slengean’ dan dibalut dengan nuansa humor yang takkan ‘kadaluarsa’ sepanjang generasi membacanya.

Telah dicetak berulang kali buku ini dan telah menginspirasi banyak orang dari berbagai macam kalangan usia. Dalam setiap cerita yang ditorehkan pada aneka peristiwa dan situasi yang berbeda, mungkin banyak orang juga pernah mengalami hal serupa dengannya. Secara tidak langsung buku ini telah merealisasikan kehidupan sehari-hari kita.

Cerita pertama yang dihadirkan memiliki judul yang sama dengan cover dari buku ini. Diceritakan di dalamnya tentang seorang laki-laki yang hidupnya serba berkecukupan, memiliki segala hal yang diinginkan banyak orang di dunia seperti ; rumah mewah, tabungan yang isinya tidak terbatas hingga membludak, mobil-mobil premium, dan baju-baju modis dan selalu up to date. Belum lagi pria itu memiliki banyak kenalan dan sahabat, serta segudang wanita yang menanti untuk dimilikinya. Semua orang selalu menghargai dan mengidolakannya di mana-mana.

Namun, Ia mulai berpikir. Benarkah semua orang menghormati dan menghargainya  sedemikian rupa itu dengan tulus? Semurni-murninya tanpa embel-embel apapun? Ia pun berandai-andai jika saja Tuhan berkehendak mengambil segala yang ada pada dirinya. Andai saja dia tak memiliki rumah-rumah mewah itu, mobil-mobil premium itu, masihkah mereka ada untuknya?

‘Andai aku jalan kaki di bawah terik matahari, bermandi keringat, menahan lapar, bertubuh dekil nan buluk nan bau tengik, dengan dompet kempes yang tak mampu sekadar beli Aqua gelas, akankah kau, kau, kau, yang kini selalu tersenyum manis dan mendengarkanku, tetap mau menyapaku, tersenyum kepadaku, menyentuh lenganku, merangkulku, memelukku, menciumku, dan menganggapku manusia?’ Hal-19

            Di cerita lainnya yang berjudul ‘Kok Berat Banget Ya Minta Maaf?’, Edi mencoba menarasikan seorang gadis yang merasa dikhianati oleh sahabat dekatnya sendiri lantaran telah ‘mengambil’ kekasihnya sendiri. Padahal, nyatanya kekasihnya sendiri itu hanya berkomunikasi kepada gadis sahabat dekatnya itu demi menanyakan hadiah apa yang paling diimpikan gadis itu. Termakan oleh egonya, si gadis justru terlanjur marah dan membenci sahabat baiknya itu. Sampai akhirnya, Ia merasa sulit untuk sekedar meminta maaf atas kesalahpahaman yang telah terjadi.

            ‘Saat Kucium Kening Beku Nenek’, salah satu judul cerita lainnya dalam buku ini mengisahkan tentang penyesalan seseorang yang tak sempat meluangkan waktu untuk sekadar menemui orang tercintanya yang tak lain tak bukan adalah neneknya. Hingga datanglah hari ketika neneknya pergi untuk selama-lamanya, dia menangis tersedu-sedu dan seketika mencium kening neneknya yang telah beku dan dingin. Sibuk dengan hantu-hantu rutinitas yang tak terhindarkan membuatnya sungguh jarang untuk bercengkerama atau sekadar berjumpa dengannya.

            Ringkasnya, buku karangan Edi yang satu ini mampu membuat kita sadar betapa banyaknya penyesalan manusia yang bisa saja terjadi akibat tak sempat berbuat apapun atau sekalinya mendengarkan egonya tanpa memandang masalah secara lurus dan berpikir jernih. Dari buku ini dapat diambil saripatinya untuk mencoba mengenali karakter dari setiap orang yang mungkin akan ditemui di masa depan sekaligus mengenali cara bersikap atau menghadapi mereka.

Satu hal yang menjadi hambatan untuk lebih dapat mencerna buku ini dengan nikmat adalah penggunaan istilah-istilah ‘gaul’ yang kerap muncul, tapi arti istilah itu sendiri sesungguhnya masih awam untuk mudah dipahami. Mungkin ada baiknya istilah-istilah tersebut diberikan pengertian sekilas, mungkin semacam glosarium di halaman terakhir atau catatan kecil di bawah buku. Namun secara keseluruhan buku ini sangat menginspirasi dengan berbagai ceritanya yang memberikan banyak pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Semuanya sangatlah bermakna dan membuat kita untuk terus belajar dari setiap kejadian yang diceritakan.

Judul Buku Andai Aku Jalan Kaki, Masihkah Engkau Selalu Ada Untukku?
Penulis Edi AH Iyubenu
ISBN 978-602-255-924-5
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2015
Penerbit CV. DIVA Press
Jumlah Halaman 168

35 komentar

  1. Aitir Channel :

    Alur ceritanya bagus banget.

  2. isnan tira :

    resensi yang bagus, teruslah berkarya

  3. Sky Largest :

    Penasaran dengan cerita selengkapnya

  4. thiva fire :

    cerita yg bgs bro ,,.... tapi jangan lupa 'mabar' ya

  5. Elvira Sri Adisty :

    pernah saya baca di perpus, bagus memang ceritanya

  6. Ika Rachmayani :

    resensinya bagus, tetap semangat ananda berkarya

  7. sarif udin :

    kereeeennn ... lanjutkan

  8. husnul ain :

    tulisannya gampang dipahami, bagus

  9. Sri Hartati :

    lanjutkan karyamu nak semoga sukses

  10. Elryo Ardani :

    Bagus resensimu semoga sukses

  11. Supria dinata :

    bagus mudah dimengerti bahasanya

  12. Maro Falconer :

    waduh cerita yg rumit ini ya

  13. Nur Hasanah :

    Keren

  14. Rabiatul adawiyah ada :

    Lengkap dan menarik

  15. Indah Permatasari :

    Kisahnya menginspirasi

  16. Sami Yati :

    Excellent

  17. Ernawati Prabandari :

    Lancar selalu

  18. Herdiana Lestari :

    Mantapp

  19. rany zuriatna :

    Semangat untuk terus mengulas buku-buku lainnya, Ibas.

  20. Rahmat Firdaus :

    Sangat menarik

  21. BAIQ SUKMA DEWI :

    resensinya keren

  22. shani haq :

    keren bro

  23. baiq sukmadewi :

    ceritanya realistis

  24. Hj. sukma dewi :

    Excellent

  25. chorono luqueta :

    ini juga bagus, mantap

  26. Deris Deris :

    Keren

  27. Risdiyanto :

  28. Akiem Must :

    Mantap

  29. LINDU RAHMAWATI :

    menarik

  30. karim nov70 :

  31. Aziz Addien :

    Excellent

  32. Muhammad Iqromul Aziz :

    Keren

  33. Rohana Hana :

  34. Marzuki :

    excellent

  35. sri wahyuni :

    resensinya mudah dipahami

Buat komentar