
PROSESI PERKAWINAN MASYARAKAT GUMI SASAK
-
Ditulis olehGusti Ayu Angelina
-
Dibuat tanggal
16 Oct 2024
-
Sekolah
SMA NEGERI 4 MATARAM
Pendahuluan
Buku proses perkawinan masyarakat Gumi Sasak ini merupakan sebuah buku yang di tulis dengan tujuan untuk memberikan gambaran serta penjelasannya mengenai apa saja proses perkawinan (merariq) dari masyarakat Sasak. Seperti prosesi merariq pada masyarakat suku Sasak beraneka ragam, yaitu; Kawin Gantung, Kawin Lari, ada juga dikenal "teperondong" dijodohkan dan lainnya. Buku ini juga memberikan penjelasan yang jelas dan rinci juga terdapat bahasa sasaknya sehingga tidak meninggalkan ciri khas dari suku Sasak sendiri.
Sinopsis
Buku ini berisi rangkaian-rangkaian proses perkawinan masyarakat suku Sasak, yang berawal dari pemandangan/midang yang merupakan fase pertama yang harus dilalui pasangan sebelum menuju perkawinan. Lalu dilanjutkan dengan proses merariq yang merupakan tindak lanjut dari prosesi pemidangan yang di mana di proses kedua ini banyak cara untuk melakukannya, seperti kawin gantung, kawin lari, bahkan teperondong (dijodohkan). Lalu setelah itu ada proses besebo gadis yang di jemput, tidak langsung di bawa ke rumah orang tua laki-laki, tetapi ke rumah keluarga dekat. Dan masih banyak perosesinya hingga tahap terakhir yaitu Bales Ones Nae (membalas telapak kaki), kira-kira artinya napak tilas.
Analisis
Point yang di dapat dari buku ini adalah merariq merupakan pilihan kedua setelah midang dan merupakan pilihan yang penting dalam proses pernikahan suku Sasak untuk melanjutkan proses selanjutnya karena merariq ini merupakan prosesi yang di lakukan berkali-kali sampai terjadinya suatu bentuk kesepakatan bersama untuk membangun dan membina rumah tangga. Setelah mematangkan pilihannya pada prosesi merariq tersebut baru lah dilanjutkan pada prosesi-prosesi selanjutnya. Buku ini memuat penjelasan yang jelas dan unik karena terdapat bahasa sasak sesuai dengan judulnya Gumi Sasak. Buku ini menjelaskan dan mengurutkan prosesi perkawinan masyarakat suku Sasak dengan berurut sehingga mudah dipahami.
Evaluasi
Kelebihan buku
- cover bukunya menarik tetapi kurang jelas sehingga kurang mudah untuk di identifikasi.
- bahasa yang digunakan mudah di pahami tetapi ada beberapa kalimat dalam bahasa Sasak yang sulit dipahami.
- Isi bukunya baik dan jelas hingga akhir tidak dan alurnya tidak maju mundur.
Kekurangan Buku
- Bab dan halamannya banyak sehingga membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk membacanya dan memahaminya.
- Ada beberapa halaman yang berisi kalimat dengan bahasa Sasak sehingga sulit dipahami.
Penutup
Jadi buku ini dapat di baca oleh semua orang yang penasaran atau ingin mengenal lebih dalam mengenai prosesi perkawinan masyarakat suku Sasak yang unik dan memiliki ciri khas yang melekat pada adat istiadat suku Sasak. Isi buku ini juga menambah wawasan kita mengenai prosesi pernikahan sebuah suku yang ada di Lombok, jadi kita tidak asing bahkan penasaran lagi dengan prosesi pernikahan masyarakat suku Sasak tersebut. Buku ini juga memberitahu kita adat istiadat mengenai pernikahan yang ada di Lombok sehingga buku ini disebut juga buku yang melestarikan suku Sasak yang ada. Jadi prosesi perkawinan tiap pulah, suku, memiliki perbedaan dan ciri khasnya tersendiri sehingga inilah yang membuat Bangsa Indonesia menjadi Bangsa yang kaya akan suku bahkan adat istiadat. Kita sebagai warga negara Indonesia harus tetap melestarikan adat istiadat yang ada agar tidak dilupakan oleh anak cucu kita bahkan diri kita sendiri. Dan menjadikan perbedaan yang kita miliki sebagai sebuah satu kesatuan Bangsa Indonesia, yang tidak mudah terpecah belah dan jadikan ini sebagai kekayaan yang tak ternilai harganya bagi Nusa dan Bangsa.
0 komentar