
JALAN TAK ADA UJUNG
-
Ditulis olehAni Firdayanti
-
Dibuat tanggal
16 Oct 2024
-
Sekolah
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semendawai Timur
Novel Jalan Yang Tak Ada Ujung berkisah mengenai seorang tokoh yang bernama Guru Isa. Guru Isa merupakan Guru sekolah dasar. Kepribadian Guru Isa digambarkan sebagai sosok yang penyayang dan baik hati. Cerita ini berada pada zaman revolusi, dimana kejahatan para penjajah yang begitu luar biasa. Tentunya sangat mengganggu dan mengusik Guru Isa. Ditambah lagi semesta yang tidak berpihak kepadanya. Perekonomiannya memburuk, sang istri yang bernama Fatimah bahkan harus meminjam uang kesana-kemari hanya untuk kebutuhan makan. Selain itu, Guru Isa juga terdiagnosisi impotensi sehingga tidak dapat memberi kepuasan batin terhadap istrinya. Menanggapi hal ini, Fatimah memutuskan untuk mengadopsi seorang anak bernama Salim yang berusia empat tahun. Akan tetapi, hal ini tentu saja tidak dapat langsung mencairkan suasana rumah tangga Guru Isa dan Fatimah.
Masa revolusi terasa jelas ketika Guru Isa saat berjalan hendak berangkat mengajar namun, paginya harus mendengar suara tembakan. Disaat itu pula Guru Isa melihat seorang tionghoa separuh baya terbaring di atas tanah dengan darah yang mengalir dari rusuknya. Saat akan melanjutkan perjalanannya ke sekolah Tanah Abang, Guru Isa diajak untuk mampir sejenak ke warung dan mulai mengerti situasi menyeramkan yang memang sering terjadi. Saat mampir di warung Guru Isa dipertemukan dengan Hazil, seorang pemuda yang pandai bermain biola. Hubungan Guru Isa dan Hazil menjadi dekat karena mempunyai kegemaran yang sama terhadap biola. Karena kedekatannya Guru Isa dengan Hazil membuat Hasil bermain ke rumah Guru Isa, dan Hazil mengajak Guru Isa untuk bergabung dalam gerakan yang mereka dirikan. Lagi-lagi karena ketidakenakan serta kurang beraninya Guru Isa menolak ajakan Hazil, maka Guru Isa menurutinya. Hingga di kemudian hari Guru Isa ditunjuk sebagai pemimpin gerakan. Dan sejak saat itu Guru Isa berfikir bahwa pada akhirnya semua adalah jalan. Apa yang ia kerjakan dan putuskan adalah bagai jalan yang tak ada ujung.
Guru Isa menuruh kekaguman pada Hazil ketika Hazil menggesek biola ada karakter baru yang ia lihat. Sayangnya, kekaguman itu tidak berlangsung lama. Ketika Guru Isa sedang terbaring sakit, Hazil bertukar pandang secara diam-diam dengan Fatimah. Mereka menaruh rasa satu sama lain, hingga tiba sebuah kesempatan saat mereka berdua di dapur, mereka melenggangkan nafsu birahinya masing-masing, bibir keduanya saling berpangut. Karena memang Fatimah sudah tidak menaruh gairah lagi terhadap Guru Isa mereka malah semakin menjadi. Puncaknya saat Guru Isa sedang mengajar, Hazil datang menemui Fatimah. Mereka berhubungan layaknya suami istri dikamar Guru Isa. Kebiasaan Hazil selalu menaruh pipa rokoknya dibawah bantal. Ketika malam hari saat Guru Isa hendak tidur, tangannya tanpa sengaja mendapatkan sebuah pipa rokok dibawah bantalnya.
Keputusan Guru Isa untuk tidak memperpanjang masalah dan tidak menanyakannya pada kedua tersangka. Bahkan sebuah pipa rokok tersebut ia simpan kedalam laci kerjanya.Kebohongan demi kebohongan mulai terbangun, satu kebohongan timbul menutupi kebohongan lainya. Guru Isa melanjutkan pemberontakan dan mendapatkan misi. Di misi tersebut Guru Isa bertemu dengan Hazil dan rahmat dalam puncaknya pemberontakan dan penyerangan serdadu Hindia Belanda yang ramai di Bioskop. Namun kemudian Hazil ditangkap dan membeberkan siapa saja yang ikut dalam penyerangan tersebut. Beruntung Rahmat dapat kabur setelah melarikan diri, berbeda halnya dengan Guru Isa yang tertangkap, baik Hazil maupun Guru Isa akhirnya mati lantaran disiksa di jeruji besi oleh serdadu Nica.
Kelebihan dari novel ini yakni, alur cerita begitu mendalami penokohan. Banyak hal positif yang bisa dipetik. Penokohan novel yang jelas. Adapun kekurangan dari novel ini yakni,gaya bahasa yang sederhana. Banyak menggunakan adegan dewasa atau yang disebut dengan hubungan suami istri. Adanya konflik perselingkuhan.
0 komentar