book

Chasing the Blue Flames

0
  • book
    Ditulis oleh
    Stella D'avrilya Khasanah
  • Dibuat tanggal
    11 Jul 2024
  • Sekolah
    SMA NEGERI 1 KEDUNGWUNI

Resensi Buku Chasing the Blue Flames karya Saufina

Judul: Apakah Takdir Bisa Diubah?

“Chasing the Blue Flames” merupakan sebuah novel yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2022. Karya tulis 304 halaman ini ditulis oleh Saufina. Sebelum menulis novel ini, Saufina telah menulis “Match Point” (2018). Tidak sempat berlama-lama di perpustakaan menjadikan buku ini tidak sengaja dipilih secara random karena judulnya yang menarik “Chasing the Blue Flames”. Ekpektasi terhadap buku ini, buku ini akan bergenre Science fiction dengan bacaan yang berat. Namun ternyata buku ini bergenre romance dan ada sedikit unsur Science fiction dengan bacaan yang ringan.

Buku ini mengisahkan seorang perempuan bernama Dalu (Lulu) yang menjalin hubungan dengan Damar selama 5 tahun meski keduanya tahu ada tembok besar yang menghalangi mereka. Perbedaan kepercayaan diantara keduanya-lah menghalangi mereka hingga pada suatu hari Damar memutuskan untuk menghentikan hubungan mereka. Kandasnya kisah cinta selama 5 tahun itu mempengaruhi seluruh hidup Dalu, termasuk pekerjaannya. Ia menjadi tidak fokus saat bekerja bahkan ia sempat hampir kehilangan pekerjaanya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengikuti open trip ke Kawah Ijen. Nahasnya ia terjatuh di tebing hingga ia koma selama 19 hari. Selama koma, ia mengalami time travel ke masa lalu di saat ia berusia 19 tahun. Ia kembali bertemu teman-teman semasa kuliah serta orang yang pernah ia suka sebelum menjalin hubungan dengan Damar. Terjebak dalam tubuh seorang yang belum genap 20 tahun dengan pola pikir seorang yang sudah berusia seperempat abad membuatnya berusaha keras untuk merubah takdirnya dalam hal perkuliahan maupun percintaan.

Selama 3 bulan mengulang masa-masa kuliah, Dalu sadar bahwa takdir tidak bisa diubah, pengandaian-pengandaiannya selama ini tidak akan pernah terjadi. Ia juga menemukan jawaban atas pertanyaan pertanyaan nya selama ini, bagaimana perasaan Mas Dewa, mantan gebetannya kepada dirinya, kemungkinan kondisi Damar setelah putus dengannya, hingga Ibunya yang sayang kepadanya hanya saja menunjukkannya dengan cara yang berbeda. Hingga akhirnya ia kembali ke masa sekarang dengan kondisi badan yang kaku dan penuh dengan alat-alat medis.

Bagaimana mungkin Dalu mengulang masa lalunya selama 3 bulan sedangkan ia koma hanya 19 hari? Yang dialami Dalu mungkin bukanlah time travel melainkan spiritual awakening. Spiritual awakening merupakan kepercayaan beberapa orang bahwa adanya kebangkitan spiritual dan transformasi hidup. Setelah sebelumnya mempertanyakan berbagai hal di kepalanya. Jawaban-jawaban yang Dalu dapatkan itu sudah ada dalam diri Dalu tetapi jauh dan sulit dijangkau. Akhirnya ia mendapatkan jawaban dengan cara spiritual awakening di alam bawah sadarnya.

Penulis menggunakan sudut pandang orang pertama tetapi tidak hanya susut pandang Dalu, terdapat sudut pandang beberapa tokoh lainnya juga. Sudut pandang ini memberi kita kesempatan untuk menyelami kehidupan para tokohnya. Selain itu, penggunaan alur maju mundur di sini tidak membuat bingung sama sekali, pergantian tiap momen sangat jelas. Dan juga setiap kejadian nya dituliskan dengan detail

Bagian awal novel masih menarik karena berisi perkenalan, apa yang terjadi daan bagaimana bisa terjadi. Namun pada bagian pertengahan novel ini cukup membosankan karena berisi Dalu yang mengulang masa kuliahnya. Mulai dari saat ia terbangun dari komanya hingga akhir kembali menarik untuk dibaca karena adanya tokoh baru yang menarik serta diiringi rasa penasaran bagaimana kelanjutan hidup Dalu, apakah ia berhasil menghilangkan patah hatinya dan ada apa antara Dalu dan Dikta.

            Terdapat banyak kutipan yang rasanya ingin mengirimkan foto kutipan tersebut ke teman yang gamon alias gagal move on. Dari banyaknya kutipan di dalam novel ini, “Masa depan jadi seru justru karena kita nggak tahu bakalan kayak gimana. Semuanya masih misteri….” (hlm.281) menjadi kutipan paling berkesan. Kita akan berusaha keras untuk mendapat apa yang kita inginkan, kita juga jadi belajar dari kekurangan kita bila gagal. Kembali ke masa lalu juga berarti kita harus mengulang semuanya tidak hanya pengalaman menyenangkan saja.

Judul Buku Chasing the Blue Flames
Penulis Saufina
ISBN 9786020664538
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2022
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman 304

0 komentar

Buat komentar