book

Entrok

0
  • book
    Ditulis oleh
    Tabitha Rianty Putri
  • Dibuat tanggal
    14 Jul 2024
  • Sekolah
    SMP Negeri 15 Semarang

Entrok merupakan novel fiksi yang ditulis oleh Okky Madasari dan diterbitkan pada tahun 2010 oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Saat ini, Entrok merupakan salah satu novel yang keberadaannya cukup langka, jika mencari novel ini di E-Commerce, mayoritas yang muncul adalah buku bajakan, e-book ilegal, dan buku preloved (buku bekas). Novel ini dapat dijumpai di perpustakaan online, saya pribadi membaca Entrok di aplikasi Ipusnas.

Entrok, diambil dari Bahasa Jawa yang berarti "Bra" atau dalaman wanita. Judul ini cukup mencolok, sampul edisi lama buku ini juga merupakan ilustrasi wanita yang sedang mengenakan bra. Dua hal tersebut menarik perhatian membaca karena dapat menimbulkan banyak pertanyaan sehingga pembaca penasaran dan membaca buku ini. Saya mengenal Entrok melalui konten tiktok salah satu kreator yang membagikan rekomendasi bacaan, hingga akhirnya saya membaca dan meresensikan buku ini. Buku ini mengajarkan banyak pengetahuan baru bagi saya.

Tokoh utama dalam novel ini adalah Marni dan Rahayu Masih ingatkah hubungan kalian dengan orang tua, khususnya ibu, pada masa remaja? Selayaknya hubungan ibu-anak umumnya pada masa remaja, Marni dan Rahayu memiliki banyak masalah. Rahayu menganggap ibunya kolot dan berdosa, karena masih menyembah leluhur. Marni menganggap putrinya bagai manusia tanpa jiwa. Marni dan Rahayu, dua generasi yang dibesarkan dengan lingkungan yang berbeda, mereka tak akan pernah saling mengerti. Namun, seperti pada lagu yang popular dahulu, “Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali.” Marni tetaplah ibu Rahayu sampai akhir hayatnya, hingga akhir, Marni sangat menyayangi Rahayu meskipun Rahayu mengecewakannya.

Entrok terdiri dari 8 bab, masing masing babnya dibedakan berdasarkan sudut pandang. Pada bab awal menggunakan sudut pandang Marni, lalu sudut pandang Rahayu pada bab kedua, dan seterusnya menggunakan sudut pandang keduanya secara bergantian, disertakan pula latar belakang cerita pada setiap babnya. Pada bagian akhir buku, penulis memilih akhiran terbuka (open ending), yang mana akhir dari cerita Entrok tergantung dari pemikiran pembaca. Gaya bahasa yang digunakan dalam Entrok merupakan narasi dengan bahasa baku dan dialog dengan campuran bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, disertakan catatan kecil di bagian bawah buku agar pembaca dapat memahami kata dalam bahasa Jawa. Entrok mengangkat isu-isu sensitif dalam rentang waktu 1950-1994, antara lain feminisme, politik sosial, kesenjangan ekonomi, masuknya beberapa aliran agama, rasisme, patriarki, perselingkuhan, intimidasi, pemerasan pejabat-pejabat daerah kepada masyarakat, dan korupsi. Okky menuliskan isu-isu tersebut dengan gamblang dan lugas, beberapa kata terkesan begitu vulgar dan berani.  Buku ini kurang lebihnya menggambarkan luka perempuan dua generasi. Marni dan Rahayu, dua perempuan yang memperjuangkan hidup mereka, diperlakukan dengan buruk dan dipandang rendah hingga ajal menjemput. 

Saya sempat kesulitan memahami bab awal karena tingkat kebahasaan penulis sudah tingkat tinggi. Bab awal ditulis dengan menyiratkan seribu makna rahasia dalam setiap pemilihan kata. Saya mulai memahami ketika bab Entrok dimulai, lalu novel dilanjutkan dengan sudut pandang Marni dan Rahayu bergantian, meskipun cukup membingungkan saya kurang lebihnya memahami apa yang ingin penulis sampaikan. Bagian yang paling berkesan bagi saya adalah ketika terjadi konflik antara Marni dan Rahayu hingga akhirnya Rahayu harus mendekam di penjara dan dicap sebagai PKI, Marni tetap menyayangi Rahayu setulus hatinya, meskipun pada akhir cerita Marni mengalami gangguan kejiwaan. Gaya bahasa yang digunakan Okky mengingatkan saya dengan buku "Cantik Itu Luka" karya Eka Kurniawan, kedua buku ini sama sama berani dalam menguak isu-isu kehidupan. Saya sangat menyayangkan buku ini sekarang terbatas dan sulit didapatkan, Entrok layak mendapatkan penghargaan dan penghormatan lebih. Beberapa kata dalam Bahasa Jawa sudah dijelaskan artinya, namun masih ada yang terlewat dan membingungkan bagi saya, kalau nantinya Entrok dicetak kembali, saya berharap naskah Entrok dapat diperbaiki kembali dengan menambah catatan arti.

Meskipun ada banyak hal yang saya belum berhasil kulik selama membaca buku ini, buku ini mengajarkan banyak hal kepada saya, khususnya dalam hal isu-isu yang terjadi jauh sebelum saya dilahirkan. Secara keseluruhan, saya puas dengan buku ini, gaya bahasa, alur, sudut pandang. Dari skala 1-10, saya memberikan buku ini 8 point. Novel ini lebih cocok untuk pembaca berusia 17 tahun ke atas, karena terdapat beberapa kata yang vulgar. Saya sangat berharap buku ini dapat diterbitkan kembali dan berjaya kembali di rak-rak toko buku ternama.

Judul Buku Entrok
Penulis Okky Madasari
ISBN 978-979-22-5589-8
Bahasa Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi April, 2010
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman 288

0 komentar

Buat komentar