book

Bedebah di Ujung Tanduk

0
  • book
    Ditulis oleh
    Elvira Raisya Julfi
  • Dibuat tanggal
    30 Jul 2024
  • Sekolah
    SMA NEGERI 3 SAMARINDA

Judul: Bedebah Paling Bedebah 

 

"Kehormatan seorang petarung, itulah yang selalu dipegang olehnya, walaupun ia adalah bedebah paling bedebah, walaupun ia berada di ujung tanduk, kehormatan itu akan tetap ia pegang hingga akhir."

 

Tidak membutuhkan waktu lama setelah Pulang-Pergi, Tere Liye menerbitkan lanjutan dari serial aksi pada akhir tahun 2021. Buku berjudul Bedebah di Ujung Tanduk ini mengambil sudut pandang Thomas, karakter utama di Negeri Para Bedebah. Buku dengan kode ISBN 9786239726218 ini dijual di pulau Jawa dengan harga Rp89.000 dengan dimensi 20 CM dan tebal 415 halaman.

 

Bedebah di Ujung Tanduk adalah salah satu novel Tere Liye yang dia terbitkan pada 2021, buku ini adalah lanjutan dari Pulang-Pergi yang terbit di tahun yang sama dengan tokoh-tokoh yang sama namun konflik yang berbeda. Selain itu, walau berada di satu dunia yang sama, Bedebah di Ujung Tanduk dan Pulang-Pergi memiliki tokoh utama yang berbeda. Dengan Bujang sebagai tokoh utama di Pulang-Pergi dan Thomas sebagai tokoh utama di Bedebah di Ujung Tanduk. 

 

Bedebah di Ujung Tanduk dimulai dengan adegan tinju Thomas melawan Bujang di Klub Petarung. Namun sayangnya pertandingan yang epik itu harus terhenti setelah klub tersebut diserang oleh kelompok orang misterius. Awalnya mereka pikir kelompok itu mengincar Bujang yang berada di dunia shadow economy, tapi siapa sangka, mereka mengincar Thomas, konsultan keuangan top dunia sekaligus perekayasa andal itu.

 

Thomas yang memiliki ambisi untuk mencatat namanya di sejarah transaksi jual-beli properti paling penting di dunia harus menghadapi konflik dengan perkumpulan shadow economy tertua dari abad ke-7— Teratai Emas, setelah membantu salah satu kepala keluarga shadow economy— JJ Costello, membeli lahan pegunungan yang memiliki deposit plutonium terbesar di dunia. Tanpa sadar Thomas mencari masalah dengan organisasi Teratai Emas setelah menjual tanah leluhur mereka pada JJ Costello. 

 

Bhutan adalah negera selanjutnya yang mereka susuri setelah negara pecahan uni soviet di buku Pulang-Pergi. Di Bedebah di Ujung Tanduk, mereka harus melawan Roh Drukpa XX, pemimpin dari Teratai Emas yang telah hidup lebih dari 100 tahun.  

 

Sebagai penentu apakah Thomas akan dihukum atau tidak, Roh Drukpa XX dan Thomas dkk bertanding pertandingan yang diketahui oleh petarung lama, ada tiga pertandingan yang mereka lakukan untuk menentukan siapa pemenangnya. Yang pertama adalah pertandingan memanah, lalu pertandingan teka-teki, dan yang terakhir adalah pemburuan massal yang dipicu karena kemunculan Diego—kakak Bujang yang mencuri kitab pusaka milik Teratai Emas. Kejadian itu benar-benar mengubah segalanya, juga mengubah keadaan mereka yang awalnya memiliki secercah harapan menjadi kacau balau karena Diego. Apakah ini adalah akhir dari Thomas dan kawan-kawan?

 

Novel satu ini memiliki alur maju, walau begitu ada satu bab yang didedikasikan penuh untuk kilas balik masa lalu tentang Jalur Sutra yang dahulu dikuasai oleh perkumpulan Teratai Emas. 

 

Bedebah di Ujung Tanduk dibuat dengan sudut pandang orang ketiga, mengambil tema tentang ekonomi, sesuai dengan pekerjaan Thomas sebagai konsultan keuangan dan alasan utama konflik di novel ini terjadi, yakni transaksi jual-beli lahan pegunungan tempat tinggal leluhur anggota Teratai Emas yang dilakukan oleh Thomas demi memuaskan ambisinya.

 

Gaya bahasa yang digunakan Tere Liye di sini juga cukup mudah dimengerti, dengan sound effect yang menambah kesan dramatis pada setiap adegan aksi atau kejar-kejaran. Sound effect yang sering muncul di Bedebah di Ujung Tanduk seperti WUSS! dan BUKK! 

 

Sifat Thomas dkk yang setia kawan betul-betul terlihat di sini, di mana mereka lebih memilih untuk mati daripada meninggalkan salah satu dari mereka sendiri.

 

Bedebah di Ujung Tanduk dibuka dengan adegan pukul-pukulan antara Thomas dan Bujang di Klub Petarung yang disaksikan oleh Salonga dan Junior, lalu dilanjutkan dengan aksi kejar-kejaran antara mereka dengan kelompok Teratai Emas. Langsung dihadapi dengan konflik sering kali membuat pembaca penasaran dengan kelanjutan konflik tersebut, cerita yang tidak bertele-tele juga membuat semangat pembaca membara. 

 

Walaupun buku yang ini tetap memuat adegan kejar-kejaran di awal dan akhir cerita, porsi aksi yang berupa pukul-pukulan atau tembak-tembakan lebih banyak daripada buku sebelumnya, Pulang-Pergi. Menurut saya ini adalah kelebihan karena sesuai dengan genre dari serial ini sendiri yakni aksi.

 

Walau ini adalah cerita Thomas, menurut saya dan sebagian pembaca karakter Bujang sama menonjolnya atau bahkan sedikit lebih menonjol dari Thomas di Bedebah di Ujung Tanduk. Tentu saja hal ini sedikit mengecewakan untuk saya yang adalah penggemar Thomas sejak aksinya menyelamatkan bank Om Liem di Negeri Para Bedebah. Padahal di buku Pulang-Pergi, Bujang sangat bersinar, dan Thomas hanya karakter sampingan seperti Yuki, Kiko, White, dan yang lainnya. 

 

Selain itu, karakter Roh Drukpa XX yang menurut peresensi overpower juga membuat jalan cerita sedikit membosankan. Dikatakan Roh Drukpa XX adalah seseorang yang telah hidup lebih dari 100 tahun, dengan jurus tapak besi yang dapat memecah batu besar walau hanya menggunakan tangan kosong dan tenaga dalam. Saat pertama kali membacanya, pikiran saya langsung berkelana ke tokoh Raib di serial Bumi yang bisa membuat pukulan berdentum. Pertanyaan receh muncul di pikiran saya setelahnya, apakah Roh Drukpa XX dan Roh Drukpa sebelum-sebelumnya yang sama-sama sakti mandraguna adalah keturunan Klan Bulan seperti Raib? 

 

Setelah Bedebah di Ujung Tanduk, serial aksi akan berlanjut ke Tanah Para Bandit yang katanya akan berisikan karakter baru dari buku Tere Liye yang lain, yakni karakter Zaman Zulkarnaen dari buku Tentang Kamu, seorang pengacara dari London yang pandai bela diri. Siapa sangka pengacara Thompson & Co itu akan bergabung ke dunia shadow economy, neraka dunia tempat para bedebah.

 

Salam Literasi.

Judul Buku Bedebah di Ujung Tanduk
Penulis Tere Liye
ISBN 9786239726218
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2021
Penerbit Sabak Grip Nusantara
Jumlah Halaman 415

0 komentar

Buat komentar