book

AKAR

0
  • book
    Ditulis oleh
    Isabel Wahyuni
  • Dibuat tanggal
    12 Sep 2024
  • Sekolah
    Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semendawai Timur

Novel Akar bercerita tentang perjalanan Bodhi. Ia berkelana jauh, dari daerah satu ke daerah lainnya dan berpindah-pindah secara terus menerus. Dalam nove Akar ini, cerita diawali dengan kabar hilangnya Diva saat di Cusco. Sebelum Diva hilang, ia pernah bercerita dengan Paulo bahwa ingin menghilang dari muka bumi.

Pada bagian cerita lainnya menceritakan tentang seorang pria. Bodhi adalah pria yatim piatu, ia tidak tahu alamat dan tanggal lahirnya. Bodhi bekerja di penyiar musik radio. Pada saat bekerja, kejadian yang tidak diinginkan telah terjadi yakni kebakaran di gudang penyimpanan kaset, CD, dan lainnya. Perjalanan Bodhi di mulai dari daerah Lawang, sekitar delapan belas tahun yang. Orang yang mengurusnya adalah Zang Ta Long atau biasa dipanggil guru Liong. Bodhi diurus dan diberi pendidikan yang layak, tak lupa diberi ajaran agama oleh guru Liong.

Saat itu, guru Liong tengah menyampaikan jika mereka akan berpisah dan Bodhi harus pergi jauh tidak boleh kembali pulang. Bodhi bingung harus bagaimana dan akhirnya ia harus pergi. Bodhi menyusup ke rombongan pandit yang akan pergi ke Medan.  Bodhi berpisah dengan rombongannya saat berada di Belawan. Di sana Bodhi bekerja sebagai cleaning service di penginapan kecil.

Bodhi memilih pergi ke Bangkok setelah tiga bulan bekerja di penginapan. Ia sampai di Bangkok setelah menjalani proses kepergiannya yang begitu rumit. Selama satu bulan, Bodhi bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran China. Malam terakhir Bodhi di penginapan Srinthip, ada satu orang membawa ransel dan kopernya memasuki kamarnya. Namanya Kell, seorang pria tampan yang memiliki wajah blasteran Irlandia dan Mesir. Selama empat bulan lebih tinggal bersama Kell, Bodhi merasa keanehan muncul yakni saat Kell menawarkan menggambar tato di tubuh Bodhi.

Betapa terkejutnya semua orang, saat Kell menunjukkan 617 simbol yang di tato tubuhnya. Awalnya Bodhi menolak tawaran Kell namun, Kell tetap memaksa Bodhi untuk menerima tawaran tersebut. Akhirnya, Bodhi setuju dan sekarang ia mulai belajar menggambar tato dengan Kell sebagai bimbingan. Berulang kali mencoba tetapi gambar yang diciptakan Bodhi belum berhasil mencapai kesempurnaan. Bodhi terus berlatih hingga berbulan-bulan lamanya.

Kini ada seorang pendatang baru yakni wanita cantik yang ingin menginap di sana juga. Bodhi dibuat kaget dengan kecantikan wanita pendatang baru itu. Star belum lama tinggal di penginapan itu namun, ia sudah tertarik untuk di tato. Bodhi langsung menato Star di tempat yang ia inginkan.

Bodhi juga ikut pergi dari negara Bangkok menuju Laos. Saat sampai di Laos, Bodhi berpikir akan mengunjungi beberapa tempat yang biasanya turis kunjungi. Di sore hari tepatnya di sungai Nam Song, Bodhi berada di sana tengah melamun. Tiba-tiba, Bodhi melihat suatu bayangan seseorang di sungai. Seorang lelaki muda, rupanya seperti biksu. Lama mengamati lelaki itu, Bodhi merasa pernah bertemu dengannya. Saat masih berpikir lelaki itu tersenyum, memori Bodhi langsung mengarah ke satu orang. Biksu muda itu adalah guru Liong. Bibirnya langsung berucap nama guru Liong, sangat keras hingga pemandu wisata Bodhi menghampirinya. Pemandu itu langsung mengarahkan Bodhi untuk pulang saja dan tidak harus memikirkan kejadian itu.

Dua hari setelahnya, Bodhi memutuskan pergi dari negara Laos. Tujuan selanjutnya ia kembali ke Bangkok, Thailand. Sebelum itu, Bodhi harus menempuh perjalanan yang panjang. Setelah dua malam di Luang Prabang, Bodhi melanjutkan perjalanannya menuju Huay Xai. Namun uangnya tidak mencukupi untuk naik slow boat. Akhirnya, Bodhi hanya menaiki feri sungai. Saat kapal menepi, ada seorang anak kecil yang membuntuti Bodhi hingga ke kamar. Ia mengizinkan anak itu masuk dan tiba-tiba anak merebut bandana di kepala Bodhi. Sophoin menyarankan agar Bodhi rajin berdoa dan memberi tahu bahwa anak itu pembawa sial. “anak itu memang sering menguntit orang yang tidak dikenal dan orang yang ia buntuti akan terkena sial,” penjelasan Sophoin dengan nada kalem.

Ternyata yang dikatakan Sophoin tentang anak pembawa sial itu benar. Seharian Bodhi mengalami sial terus. Akhirnya, ia melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Saat malam hari, ia beristirahat di warung untuk menghilangkan rasa haus dan lapar. Dengan keberaniannya, Bodhi meminta tumpangan pada sebuah truk. Saat truk itu berhenti ternyata sopir itu hanya mengantar Bodhi sampai sana dan meminta Bodhi untuk membayar atas jasa tumpangannya. Saat tengah berputus asa seseorang menghampiri Bodhi. Seorang kakek dari Jamaica, bernama Georgy. Lama mengobrol dengan kakek itu, ia memberikan uang ongkos untuk ke Thailand. Georgy meminta Bodhi menemukan kaumnya dan  di sana ia akan tertolong. Saat berada di sana ia di beri pekerjaan dan beberapa minggu. Bodhi memutuskan untuk ke Bangkok-trat, di sana Bodhi tidak menemukan Kell dan langsung pergi ke Kamboja. Bodhi  menaiki mobil Dieth, perjalanan mereka membuat Bodhi bingung. Dieth menyuruh Bodhi ke semak lalu meloncat dan berjalan ke arah utara.

Perjalanannya penuh ketakutan dan ada beberapa manusia yang menggangu. Ia di bawa oleh tentara, niatnya ingin menyelamatkan Sorn Sum. Di sana ia dijadikan lawan petarung untuk mendapatkan uang. Saat berhasil kabur dari tentara itu, ia bertemu dengan Epona seorang wanita cantik. Bersamaan dengan itu Bodhi bertemu lagi dengan Kell.  Mereka menghabiskan waktu di kamp para penjinak ranjau. Saat perjalanan mereka Rute 10 yang menghubungkan Batttambang dan Paiilin. Mereka memutuskan untuk bersinggah lalu, di tempat itu Kell mengalami musibah dan menghembuskan nafas terakhirnya. Setelah, kremasi Kell selesai Bodhi memutuskan menyebarkan abu Kell di Samudra Hindia.

Bodhi kembali ke Jakarta, ternyata guru Liong telah meninggal sebelum ia sampai di pulau Jawa. Setelah itu, Bodhi menerima file akar. Walaupun dalam pikirannya bingung namun, ia langsung mencetaknya. Cerita ini menceritakan Bodhi yang menempuh perjalanan jauhnya mulai dari tempat asalnya hingga ke negeri lain. Akar menjadi novel yang menarik bagi saya. Bukan hanya alur di cerita tersebut tetapi, sikap Bodhi yang bisa bertahan hidup meski uang sakunya habis. Sikap tidak pantang menyerahnya ini membuat saya terinspirasi. Namun, di penulisan cerita ini ada beberapa kesalahan tanda titik. Di halaman 37 juga ada penggalan kata yang salah serta kebanyakan tanda koma pada dialog halaman 89.

Judul Buku AKAR
Penulis DEE LESTARI
ISBN 978-602-8811-72-9
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2012
Penerbit BENTANG PUSTAKA
Jumlah Halaman 286

0 komentar

Buat komentar